Tulisan
ini dipersembahkan khusus bagi mereka yang ingin memahami kebenaran tentang
misteri: Satrio Piningit, Imam Mahdi, Dajjal, Yesus Kristus, anti kristus, nabi
Isa, Almasih dan Ratu Adil. Tulisan ini juga mengungkap misteri: Sabdo Palon
Nayo Genggong, Nyi Roro Kidul, mahluk ruang angkasa, (UFO), leluhur bangsa
israil dan benua atlantis
Joyoboyo
meramalkan akan munculnya Satrio Piningit yang nanti akan membawa
Indonesia kemasa keemasannya. Ramalan itu dituliskan ulang oleh Raden Ngabehi
Ronggowarsito. Perkataan “muncul” dalam ramalan tersebut tidak boleh diartikan
sebagai kemunculan pemimpin sebagaimana yang lazim kita ketahui atau lihat
selama ini.
Satrio
Piningit adalah dua kata sifat yang menyatu dan melekat pada diri
seseorang. Satrio adalah sifat seorang petarung sejati dalam menegakkan
kebenaran dan membela orang-orang yang tertindas dan teraniaya. Piningit adalah
sifat yang memingit diri artinya tidak mau diketahui oleh masyarakat.
Satrio
Piningit hanya satu orang saja dan bukan tujuh orang, sebagaimana
yang dikatakan oleh orang-orang yang tidak faham. Meskipun Satrio
Piningit telah muncul dan sudah berada ditengah-tengah kita akan tetapi
tidak akan mungkin kita dapat mengetahui sosok beliau. Jika masyarakat
mengetahuinya maka secara otomatis gugurlah hakikat dan jati dirinya sebagai
seorang Piningit (memingit diri).
Tanda
kemunculannya adalah terjadinya “Goro-goro”. Goro-goro yang dimaksudkan dalam
ramalan Ronggowarsito adalah kerusuhan massif yang menyebabkan tumbangnya rezim
orde baru. Setelah Soeharto mundur dari jabatannya selaku presiden Republik
Indonesia, maka banyak tokoh-tokoh baru yang bermunculan. Semua tokoh yang
muncul tidak dapat dikatakan sebagai seorang satrio, karena bukan mereka yang
menjatuhkan Soeharto.
Goro-goro
adalah buah karya “Satrio Piningit”. Kerusuhan Mei 1998 adalah
goro-goro yang kedua. Yang pertama terjadi di Makassar pada peristiwa Black
September 1997. Ini adalah kota kelahiran beliau. Di kota inilah beliau
dilahirkan dan dibesarkan kemudian pergi mengembara dan berkelana ke seantero
penjuru bumi. Ilmunya teramat sangat tinggi. Dia mampu berada dimana-mana dalam
ketiadaannya. Maksudnya tanpa diketahui oleh manusia, jin dan syetan.
Satrio
Piningit adalah anak dewa yang berwujud manusia. Wujudnya tidak berbeda
sebagaimana manusia pada umumnya. Ibunya adalah perempuan Jawa sehingga Satrio
Piningit disebut juga sebagai orang Jawa. Disebut anak dewa karena Satrio
Piningit adalah titisan nabi Hidir.
Nabi
Hidir adalah nabi yang penuh misteri. Diyakini ada tapi tidak diketahui dimana
keberadaannya. Sebelum nabi Adam diturunkan kedunia, nabi Hidir sudah ada di
bumi. Nabi Hidir lah yang menyebabkan banjir bandang di masa nabi Nuh, karena
itu nabi Hidir disebut juga sebagai nabi Air. Semua mahluk hidup membutuhkan
air untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, karena itulah nabi Hidir
disebut juga sebagai nabi yang mengatur rezki manusia. Sebelum manusia mengenal
agama langit (yahudi, nasrani dan islam), manusia belum mengenal sebutan Allah.
Manusia hanya mengenal dewa-dewa. Semua agama bumi (hindu, budha, Kong Hu Chu
dan sebagainya) memuja dewa-dewa. Semua agama bumi menjadikan air sebagai
sarana untuk menyampaikan sesajian, sesembahan atau tolak bala yang dilarutkan
ke air baik sungai maupun laut. Semua itu ditujukan kepada nabi Hidir karena
nabi Hidir adalah dewa Maha Tinggi dari semua dewa-dewa yang dikenal manusia.
Nabi Hidir adalah peletak dasar semua ajaran agama bumi. Karena Satrio Piningit
adalah putera nabi Hidir maka Satrio Piningit disebut juga sebagai anak
dewa berwujud manusia. Wujud manusianya disebabkan karena dia dikandung dan
dilahirkan oleh perempuan Jawa yang pernah tinggal di Kelurahan Sambung Jawa
Kota Makassar setengah abad silam.
Sabdo
Palon Nayo Genggong, bukan raja. Dia hanyalah seorang abdi dalem raja.
Sama halnya dengan Satrio Piningit dia juga bukan raja tapi dia selalu mau
duduk sejajar dengan raja. Dia tidak mau tunduk apalagi taat kepada raja karena
dia adalah abdi dalem Yang Maha Raja, Tuhan Semesta Alam.
Sejak Soeharto
lengser ke prabon, Satrio Piningit sudah duduk di samping raja (presiden). Dia
berhak duduk di situ karena dialah yang menumbangkan kekuasaan presiden
Soeharto. Itulah sebabnya tidak ada orang yang berani mengaku paling berjasa
dalam menjatuhkan Soeharto. Semua presiden yang berkuasa setelah era Soeharto
selalu dihujat oleh rakyatnya sendiri karena tidak ada lagi presiden yang
memiliki “kharisma” raja. Kharisma itu sudah diambil dan disembunyikan oleh
Satrio Piningit. Dia mengambilnya dari presiden Soeharto pada malam hari
sebelum Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya. Tidak ada yang mengetahui
peristiwa ini kecuali mereka berdua.
Masing-masing
pihak mengajukan syarat. Soeharto meminta agar dirinya dan anak-anaknya
dilindungi secara hukum alam. Dan Satrio Piningit mengajukan syarat agar Soeharto
tidak menyampaikan kepada siapapun tentang wujud rupa dan kehadiran Satrio
Piningit.
Kharisma
“raja” telah disimpan lama oleh Satrio Piningit untuk dipersembahkan
kepadaRatu Adil yang akan memerintah di Republik Indonesia ini jika
waktunya telah tiba. Tanpa Satrio Piningit maka Ratu Adil itu tidak
akan pernah ada karena Ratu Adil yang sesungguhnya adalah Satrio
Piningit itu sendiri.
Satrio
Piningit telah muncul dengan membawa senjata “Trisula Weda”. Senjata trisula
atau tiga sila atau tiga dasar adalah Laku peran dia sebagai Imam
Mahdi, Yesus Kristus dan nabi Isa. Itulah yang dimaksudkan dengan Senjata
Trisula.
Sebagai Imam
Mahdi, dia akan membunuh dajjal. Dajjal adalah mahluk bermata satu yang
lahir dari segi tiga bermuda. Dajjal bukan mahluk gaib tapi manusia nyata. Segi
tiga bermuda adalah alat kelamin perempuan yang melahirkan manusia. Yang
dimaksud “bermata satu” adalah semua orang Indonesia yang hanya melihat
presiden yang berkuasa tanpa mau tahu atau melihat atau meyakini
bahwa Satrio Piningit telah duduk sejajar dengan presiden. Bermata
satu adalah penguasa (presiden, gubernur, bupati dan walikota) yang memerintah
untuk kesejahteraan dirinya sendiri, keluarganya, konco-konco atau orang
terdekatnya dan tidak mengutamakan kesejahteraan rakyatnya. Bermata satu adalah
orang perorang yang hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa memperhatikan hak
dan kepentingan orang lain. Bermata satu adalah nafsu yang menguasai manusia.
Nafsu itu ada di dalam darah manusia. Imam Mahdi harus membunuh nafsu itu agar manusia
kembali sadar. Imam Mahdi berkewajiban menyadarkan manusia, baik diterima
dengan ikhlas maupun terpaksa karena dipaksa.
Laku Imam
Mahdi adalah laku yang paling berat dijalani oleh Satrio Piningit, karena
sebelum dia menghadapi manusia yang masih hidup saat ini dia harus bisa
menundukkan para leluhur-leluhur mereka yang sudah mati yang punya pertalian
darah langsung dengan manusia yang masih hidup saat sekarang ini. Di alam
gaib, Imam Mahdi harus berperang dan harus bisa menundukkan semua
arwah manusia yang sudah mati. Karena Imam Mahdi tidak terkalahkan sampai saat
ini maka dia disebut sebagai seorang Satrio. Satrio artinya seorang ksatria
yang tidak pernah terkalahkan. Satrio Piningit sangat mengenal leluhur kalian,
leluhur manusia yang hidup saat ini. Leluhur kalian, tunduk dan taat pada
perintah Satrio Piningit. Bukan hanya leluhur kalian yang dia kenal tapi semua
kejadian masa lalu yang terjadi berabad-abad silam dia ketahui dengan baik.
Semua kejadian yang terjadi sekarang ini dan akan terjadi dalam waktu dekat
diketahui oleh Satrio Piningit.
Sebagai
Yesus Kristus, Satrio Piningit akan membunuh anti kristus. Anti kristus adalah
seorang pembual dan pendusta. Anti kristus memiliki tanda (tatto) binatang di
lengannya dan bertuliskan angka 666 (triple six). Anti kristus bukan mahluk
gaib tapi manusia yang hidup sekarang ini yaitu mereka yang suka membual dan
berdusta dalam mencapai tujuannya. Manusia yang suka membual dan berdusta
kedudukannya sama dengan binatang. Ahli-ahli agama, entah dia islam, Kristen,
yahudi, hindu, budha, kong hu chu atau apapun sepanjang dia tidak memahami
dengan jelas apa yang dikatakannya maka orang itu termasuk pembual dan
pendusta. Para politisi yang hanya menebar janji-janji pada waktu pemilu hanya
pembual dan pendusta karena tidak mampu membuktikan apa yang dijanjikan dan
dikatakannya. Demikian pula terhadap presiden, gubernur, bupati dan walikota
yang mengumbar janji sebelum terpilih, setelah memerintah tidak mampu
membuktikan janji-janjinya maka disebut sebagai pembual dan pendusta. Siapapun
manusia yang suka membual dan berdusta adalah Anti Kristus.
Angka
666 adalah unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh seorang manusia hidup. Ada
enam unsur atau bagian pada tubuh manusia yaitu; daging, tulang, darah, jiwa,
hati dan ruh. Angka enam dituliskan tiga kali (666) maknanya adalah Satrio
Piningit membersihkan keenam unsur itu tiga kali secara bolak balik, mulai dari
daging, tulang, darah, jiwa, hati dan ruh kemudian ruh, hati, jiwa, darah,
tulang dan daging kembali lagi dimulai dari daging, tulang, darah, jiwa, hati
dan ruh. Metode pembersihan manusia dari sifat binatang (pembual dan pendusta)
dilakukan oleh Satrio Piningit dengan dua cara. Daging, tulang dan darah dengan
cara dibaptis atau dimandikan. Jiwa, hati dan ruh (logika berfikir) dengan cara
diurapi atau diasapi. Semua itu dia lakukan secara gaib tanpa dilihat dan
diketahui oleh manusia.
Bagi
manusia yang telah mati. Satrio Piningit membersihkannya dengan tiga kali
pembersihan saja (333) yaitu jiwa, hati dan ruhnya oleh karena mereka sudah
tidak lagi memiliki raga dan jasad. Orang islam kalau mau shalat mendahuluinya
dengan berwudhu, membersihkan bagian-bagian tubuh tertentu dengan air
masing-masing sebanyak tiga kali dengan tujuan agar air itu meresap kedalam
jiwa, hati dan ruhnya yang bertujuan agar nafsu mereka menjadi tenang sejenak.
Orang yang beragama hindu, budha dan Kong Hu Chu juga mengimani angka “enam”
pada versi dan pandangannya masing-masing. Orang hindu meyakini adanya hukum
karma baik dan buruk. Setiap laku dan perbuatan kita maka karmanya akan turun
sampai generasi yang keenam. Orang budha meyakini adanya reinkarnasi atau lahir
kembali. Setiap manusia yang meninggal dunia akan terlahir kembali pada
generasi yang keenam. Orang Kong Hu Chu meyakini bahwa para leluhur dapat
membantu keturunannya di dunia ini dalam berusaha mencari rezki. Leluhur yang
mereka maksudkan adalah sampai generasi anam tingkat di atas (kakeknya kakek).
Mengikuti agama leluhur, sama dengan keyakinan agama yahudi. Mereka hanya
beriman dan percaya kepada Tuhannya kakek mereka yaitu Ibrahim (Abraham). Iman
orang hindu, budha, Kong Hu Chu dan yahudi adalah iman yang benar, semuanya
tersinggung dalam Alqur’an. Tidak ada yang boleh menyalahkan mereka. Tidak ada
yang boleh mengklaim dirinyalah atau agamanya yang paling benar.
Bagi
yang telah dibersihkan (dibaptis dan diurapi) Satrio memberi tanda kepada orang
itu sebagai domba-dombanya. Satrio Piningit adalah gembalanya. Barang siapa
mengganggu domba-dombanya maka akan mendapatkan murka Satrio Piningit sang
penggembala. Domba-domba inilah yang akan mendapatkan suasana Indonesia yang
gemah ripah loh jinawi. Hidup damai dalam keberkatan Tuhan. Baldatun Tayyibun
wa rabbun ghofur.
Sula
(sila) ketiga senjata Satrio Piningit adalah laku dia sebagai nabi Isa. Ini
adalah fase disuarakannya kebenaran. Suara kebenaran itu disebut sebagai “sabdo
palon” Yang menyuarakan kebenaran itu adalah malaikat Jibril (Gabriel). Dia
akan membuka pintu hati kecil manusia dan berbisik-bisik di hati manusia,
sampai manusia meyakini bahwa Satrio Piningit telah ada di sekitar kita meski
belum tampak oleh mata. Manusia yang dibisiki hatinya oleh malaikat dinamakan
sebagai nayo genggong. Semua nayo genggong akan diamanahkan tugas menyampaikan
“sabdo palon” bahwa Satrio Piningit telah ada di tengah-tengah bangsa Indonesia
meski belum dilihat atau diketahui siapa orangnya dan dimana keberadaannya.
Jika di lihat dan diketahui maka dia bukan Satrio Piningit. Dia anak dewa tapi
bukan dewa. Orang Jawa tapi dia memakai nama baru.
Senjata
sakti Satrio Piningit adalah TRISULA yaitu Imam Mahdi, Yesus Kristus dan
nabi Isa. Senjata itu bisa dia miliki karena Satrio Piningit adalah
titisan atau putera tunggal nabi Hidir. Umur dua puluh tahun, bapaknya
memasukkan cahaya ke dalam diri puteranya. Malam itu disebut malam
Lailatul Qadr. Waktunya adalah malam kedua puluh tiga ramadhan tahun delapan
dua. Cahaya itu bentuknya seperti telur ayam warnanya kuning seperti warna
bulan purnama. Nama cahaya itu adalah “muhammad”. Karena dia yang diberi
cahaya itu maka dialah yang dimaksud sebagai keturunan Muhammad. Satrio
Piningit adalah orang yang membawa tugas untuk membuktikan kebenaran
Muhammad yaitu kebenaran Alqur’an.
Meski
di dalam dirinya ada cahaya Muhammad tapi Satrio Piningit tidak
dibolehkan menggunakan kata Muhammad dinamanya. Cahaya itu adalah pemberian
dari bapaknya, karena itu dinamakan MAHDI. MAHDI artinya Cahaya Muhammad yang
diberikan oleh nabi Hidir. Diberikan bukan karena diminta. Diberikan karena
sudah menjadi suratan tangannya. Surat itu sudah tertulis dilauhin mahfudz.
Surat itu adalah perintah Tuhan yang diturunkan kepada seseorang hambaNya dalam
bentuk lembaran, sebagai misal lauh taurat (torah) yang diberikan kepada nabi
Musa yang terdiri atas sepuluh lauh (lembaran) perintah. Sebelum “lauh”
(lembaran perintah) diberikan orang yang akan melaksanakan perintah (nabi Musa)
terlebih dahulu diuji. Materi ujiannya adalah yakin terhadap diri sendiri.
Ujian ini penting oleh karena perintah Tuhan harus dilaksanakan secara
sendiri-sendiri atau seorang diri. Keyakinan diri adalah bekal utama untuk
merubah keyakinan ummatnya (orang-orang israil) di masa itu. Setelah uji
“keyakinan diri” berhasil maka Musa diberikan hadiah berupa dapat “mendengar”
suara Tuhan. Musa melihat api di atas bukit thur (torah) bersamaan dengan itu
Musa mendengar suara Tuhan yang menyatakan “Akulah Tuhanmu”. Ujian selanjutnya
adalah uji “keberanian diri”. Tuhan membekali Musa dengan mu’jizat (ilmu sakti)
kemudian diperintahkan membawa orang-orang israil meninggalkan Mesir menuju ke
Palestina. Fir’aun keberatan bila Musa mau mengambil semua budak-budaknya (bani
israil). Musa melawan dan terus memaksa Fir’aun mengikhlaskan dengan keyakinan
Musa bahwa ini adalah perintah Tuhan. Fir’aun terus melawan dan mengejar Musa
yang membawa pergi bani israil menyeberangi lautan, Fir’aun terus mengejar
mereka. Setelah Musa berada di seberang laut merah (red sea) dengan bekal ilmu
yang Tuhan berikan maka Musa dapat menenggelamkan Fir’aun (Ramses II).
Hadiah
yang Tuhan berikan atas uji “keberanian diri”nya adalah diturunkannya lauh
torah (taurat). Misi Musa membawa orang israil masuk ke Palestina tidak
kesampaian hingga ia meninggal dunia oleh karena Musa tidak dikaruniai
kecerdasan dan jiwa kepemimpinan (leadership). Karena misi belum berhasil maka
lauh torah hilang secara misterius, diambil kembali oleh Tuhan. David (Daud) adalah
orang yang dibekali kecerdasan dan leadership. Dialah yang berhasil membawa
orang israil masuk ke Palestina. Dengan bekal kecerdasannya dia mampu
merobohkan Jhalut (Goliath) hanya dengan sebuah batu kecil yang melesat kencang
dari ketapelnya dan mengenai kepalanya Jhalut. Dengan bekal kepemimpinannya dia
diangkat sebagai raja bagi orang israil. Dengan bekal itu pula Daud (David)
dapat mengatur waktu-waktunya, sehari khusus untuk ibadah memuja-muja Tuhan,
sehari untuk mengatur rakyatnya (orang-orang israil) dan sehari buat membina
keluarganya, anak-anak dan isteri-isterinya. Dimasa Daud, lauh torah kembali
diturunkan Tuhan dan disimpan oleh Daud (David) di bait Allah (Baitul
maqdis-masjidil aqsa).
Orang
yahudi (israil) tidak boleh lagi memuja dan mengkultuskan Musa (Moses) karena
Musa tidak lagi sendiri. Satrio Piningit telah menggenapkannya. Keyakinan diri
dan keberanian diri Satrio Piningit setara dengan keyakinan diri dan keberanian
diri yang dimiliki oleh Musa. Satrio Piningit juga telah mendengar suara Tuhan
sebanyak dua kali. Pertama, saat Tuhan menetapkan perempuan yang harus dia
peristerikan. Ini sama saat Musa diperintahkan mengawini putri nabi Syuaib.
Kedua, setelah Tuhan memberinya tanda berupa “titik merah” di atas tulang
rusuknya. Dua titik merah merupakan tanda dua mu’jizat yang sama dipunyai nabi
Musa. Pertama adalah kekuatan di tongkatnya dan kedua adalah di telapak tangan
kanannya. Itulah sebabnya Satrio Piningit tidak dibolehkan menggunakan kedua
telapak tangannya untuk mengerjakan pekerjaan kasar. Tongkat Satrio Piningit
adalah tongkat gaib karena musuh-musuhnya adalah gaib.
Sejak
peristiwa malam “lailatur qadr” itu, saat cahaya Muhammad diberikan
oleh nabi Hidir kepada Satrio Piningit, maka dia telah mengetahui bahwa dirinya
adalah seorang MAHDI akan tetapi dia belum memiliki keyakinan diri. Keyakinan
diri diberikan saat dia sudah mendengar suara Tuhan yang pertama. Keberanian
diri diberikan saat dia sudah mendengar suara Tuhan yang kedua. Pada masa-masa
itu Satrio Piningit belum bisa mengklaim dirinya sebagai Imam Mahdi, karena
waktu itu Satrio Piningit belum naik ke langit menerima lauh (perintah) untuk
berperang. Cahaya Muhammad yang ada di dalam diri Satrio Piningit hanyalah
cahaya yang diberikan. Keyakinan diri satrio Piningit adalah keyakinan yang
diberikan. Keberanian diri Satrio Piningit adalah keberanian yang diberikan.
Satrio Piningit hanyalah seorang yatim yang miskin papa dan tidak punya
apa-apa. Semua yang dimiliki hanyalah pemberian dari Tuhannya.
PROSES
MENJADI IMAM MAHDI
Tidak
ada ayat didalam Alqur’an yang menceritakan tentang Imam Mahdi. Ummat islam
tahu tentang Imam Mahdi, dajjal dan turunnya nabi Isa hanya melalui hadist nabi
Muhammad. Ummat islam terpecah belah menjadi beberapa golongan hanya
mempermasalahkan soal Imam Mahdi padahal mereka tidak memiliki pengetahuan
sedikitpun tentang Imam Mahdi. Andaikan saja Imam Mahdi diceritakan dalam
Alqur’an maka dipastikan ummat islam akan terpecah berkeping-keping dan
kepingan-kepingan itu berada dalam lingkaran syetan durjana.
Korelasi
antara Tuhan dengan Imam Mahdi sangat personality. Suatu hubungan yang
bersifat konfidensial (amat sangat rahasia). Tugas utama Imam Mahdi adalah
memunculkan kebenaran Alqur’an. Ayat demi ayat dinyatakan kebenarannya kemudian
dirangkai dan disimpulkan. Imam Mahdi adalah Alqur’an yang berjalan. Imam Mahdi
adalah saksi yang menyaksikan Tuhan Semesta Alam dengan segala penciptaanNya.
Tidak ada yang mengetahui Tuhan dengan segala rahasiaNya kecuali Imam Mahdi.
Ummat islam tidak boleh mengkultuskan dan memuja-muja nabi Muhammad betapapun
besarnya jasa-jasanya oleh karena sekarang ini nabi Muhammad tidak lagi
sendiri. Dia tidak tunggal. Dia tidak Esa. Ada Imam Mahdi yang merupakan
pasangannya. Nabi Muhammad telah digenapkan.
Nabi
Muhammad yang bertugas membawa Alqur’an, Imam Mahdi yang bertugas
membuktikan kebenaran Alqur’an. Imam Mahdi bukan nabi apalagi rasul karena
tidak ada lagi nabi dan rasul setelah Muhammad. Akan tetapi nabi Muhammad bukan
pemimpin ummat manusia. Imam Mahdi lah yang pemimpin ummat manusia.
Alqur’an
adalah kitab suci yang diimani oleh ummat islam akan tetapi Alqur’an bukan
untuk ummat islam. Alqur’an untuk seluruh ummat manusia baik yang masih hidup
maupun yang sudah mati tanpa membeda-bedakan latar belakang agamanya. Alqur’an
bukan hanya untuk ummat manusia saja akan tetapi Alqur’an juga diperuntukkan
untuk alam semesta ini. Imam Mahdi berkewajiban menundukkan alam semesta ini
beserta seluruh isinya untuk menerima dan membenarkan Alqur’an. Seluruh ummat
manusia baik yang hidup maupun yang sudah mati, seluruh masyarakat golongan jin
maupun syetan harus tunduk menerima dan membenarkan Alqur’an.
Imam
Mahdi tidak ada urusan dengan syiar islam karena Imam Mahdi tidak diberi tugas
untuk membenarkan agama Muhammad. Tugas Imam Mahdi adalah membenarkan Alqur’an
termasuk membenarkan Tuhannya nabi Ibrahim. Berat nian tugas seorang Imam
Mahdi. Berperang seorang diri. Tiada hari tanpa perang. Jika ada waktu luang
maka waktu itu hanya akan diisi untuk mengatur strategi dan taktik untuk
selanjutnya berperang dan berperang lagi. Dalam hadist nabi Muhammad disebutkan
“andaikan hari kiamat itu dapat ditunda walau sehari maka Allah akan menundanya
sekedar untuk membahagiakan Imam Mahdi”. Hadist ini sahih. Hadist ini
menggambarkan betapa beratnya tugas menjadi Imam Mahdi.
Ummat
nasrani juga tidak lagi dibolehkan mengkultuskan Yesus Kristus betapapun
besarnya jasa dan pengorbanannya. Semua itu tinggal sejarah dengan segala macam
penafsiran yang keliru. Dia telah turun untuk kali yang kedua. Dia turun untuk
menggenapkan. Karena dia telah turun maka dia tidak boleh lagi dikatakan Tuhan
Yesus, sebab dia telah turun untuk menggenapkan. Yang tunggal hanya ALLAH di
syurga. Itulah Tuhan.
Semua
yang memiliki pasangan adalah hamba Tuhan. Semua yang telah digenapkan adalah
hamba Tuhan. Hanya Tuhan saja yang satu. Sendiri. Dia tidak bisa digenapkan.
Dia tidak bisa diduakan. Maka ikutlah kepada agama bapa kita Abraham. Itulah
agama yang benar. Bukan agama Kristen, bukan juga Yahudi apalagi Islam. Ikutlah
pada agama bapa kita Abraham. Itulah agama yang lurus. Jalan yang lurus. Jalan
menuju syurga yang dijanjikan.
Untuk
membuktikan kebenaran nabi Muhammad, Yesus Kristus dan nabi Isa maka pada umur
tiga puluh empat tahun Satrio Piningit naik ke langit. Bukan jasad raganya yang
naik tapi jiwanya. Waktu nabi Muhammad dulu melakukan isra dan mi’raj, juga
bukan jasad raganya melainkan hanya jiwanya saja yang naik kelangit.
Satrio
Piningit naik kelangit seorang diri. Tidak ditemani oleh siapa-siapa. Jiwanya
meninggalkan jasad raganya dan melesat cepat ke angkasa jagat raya dalam
hitungan beberapa menit dia melintasi pintu langit. Pintu langit bentuknya
bundar seperti sumur tua yang terbuat dari susunan batu merah yang tidak
ditutupi semen. Diameter lingkarannya sekitar empat meter. Ada tiga bangunan
putih masing-masing berlantai empat dengan deretan kamar sebanyak sepuluh
sehingga setiap bangunan berbentuk seperti flat yang tiap bangunannya terdapat
empat puluh kamar. Flat-flat itu adalah tempat tinggal seratus dua puluh
malaikat dimana tiap bangunan didiami empat puluh malaikat.
Di
depan bangunan flat tempat tinggal malaikat ada sebuah bangunan berbentuk bilik
empat persegi, ukurannya lebih kecil dari Ka’bah. Tingginya tidak setinggi
Ka’bah. Tinggi bilik itu hanya dua meter saja. Dindingnya terbuat dari kaca
tebal. Warnanya hitam pekat tidak tembus pandang. Hitamnya sama dengan kiswah
Ka’bah. Nama bilik itu adalah baitul aswan. Ilmu Tuhan tersimpan di dalam bilik
itu. Di depan bilik, di sisi kiri bangunan flat para malaikat ada hamparan padang
pasir sejauh mata memandang. Pasirnya bersih, warnanya kuning seperti warna
bulan purnama. Tidak ada angin tidak ada matahari di padang itu tapi hawanya
teduh dan tenang. Nama padang itu adalah padang masyhar. Seratus dua puluh
malaikat bertugas menjaga bilik baitul aswan. Tugas penjagaan ini disebut
dengan tawaf. Tugas lainnya adalah menjaga pintu langit agar tidak ditembus
oleh jin dan syetan yang suka mencuri-curi berita langit. Tiga malaikat
mengambil ilmu Tuhan dari dalam bilik baitul aswan kemudian mereka masukkan
ilmu itu ke dalam diri Satrio Piningit. Di lengan kanannya dimasukkan cairan
berwarna merah darah dan di lengan kirinya dimasukkan cairan berwarna putih
susu. Cara memasukkannya dengan cara menyuntiknya. Alat suntik yang digunakan
seperti alat suntik yang biasa digunakan orang kalau menyuntik sapi. Ilmu ini
disebut ilmu nyata. Peruntukannya untuk manusia nyata yang masih hidup saat
ini. Kemudian Satrio Piningit diisi lagi ilmu melalui hidungnya (jalur nafas).
Alat yang digunakan seperti alat bantu pernafasan sebagaimana yang biasa
digunakan orang dirumah sakit. Ilmu ini disebut ilmu gaib. Peruntukkannya untuk
manusia yang sudah berada di alam gaib karena telah meninggal dunia. Yang
terakhir Satrio Piningit diisi ilmu lewat ubun-ubunnya. Alat yang digunakan
seperti alat yang digunakan dokter atau paramedis kalau mendeteksi denyut
jantung. Bentuknya seperti karet, warnanya hitam dan diletakkan di ubun-ubun
Satrio Piningit. Tujuan ilmu ini adalah agar Satrio Piningit dapat menerima
petunjuk langsung, atau perintah langsung atau pengendalian langsung dari Tuhan
Semesta Alam.
Setelah
diisi dengan empat macam ilmu oleh malaikat maka dengan sekejap mata Satrio
Piningit langsung naik ke langit yang ketujuh. Di sana dia berjumpa dengan
malaikat Jibril alaihissalam dalam bentuk dan rupa yang asli. Malaikat Jibril
berdiri di pintu syurga. Di depan pintu syurga ada hamparan putih yang
ukurannya sekitar enam kali enam meter. Nama tempat itu adalah sidratul
muntaha. Di tempat itu Satrio Piningit bertekuk kedua lutut dengan
menengadahkan kedua tangannya. Lehernya mendongak keatas. Dilihatnya ada
segumpulan kecil awan hitam. Nama gumpulan kecil awan hitam tersebut adalah
“arasy”. Di situlah Tuhan Semesta Alam bertahta. Satrio Piningit berkata “Ya
ALLAH, aku telah datang” kemudian Tuhan berfirman: “Hai …….. (Tuhan menyebut
tiga huruf nama Satrio Piningit dari Sembilan huruf yang dipunyai nama Satrio
Piningit yang sebenarnya) …. Kenapa kamu datang !. Kembali ke bumi !”.
Satrio
Piningit tidak menjawab. Dia terdiam membisu. Perintah kembali ke bumi adalah
perintah untuk memunculkan kebenaran tentang apa yang dilihatnya dan apa yang
diketahuinya. Satrio Piningit adalah saksi yang menyaksikan. Sebagai saksi yang
benar, maka Satrio Piningit harus menyampaikan kesaksiannya. Penyampaiannya
bukan dengan kata-kata akan tetapi melalui tindakan. Dan tindakan itu dengan
jalan berperang! Dengan bekal ilmu yang didapatkan di langit pertama, Satrio
Piningit memimpin dirinya sendiri memimpin perang dengan bergelar Imam Mahdi. Semua
kejadian di muka bumi baik itu huru-hara, goro-goro, perang antar suku, agama,
dan bangsa-bangsa, bencana-bencana alam berupa awan panas, kebakaran hutan,
banjir bandang, tsunami, tanah longsor, letusan-letusan gunung berapi,
kecelakaan pesawat Adam Air dan Sukhoi SJ 100 dan kejadian-kejadian aneh
lainnya yang tidak dapat difahami oleh logika akal sehat manusia adalah bukti
nyata bahwa Imam Mahdi telah turun dan menyatakan kehadirannya.
Satrio
Piningit bersaksi dan membenarkan keyakinan ummat nasrani bahwa Yesus Kristus
mati di tiang salib lalu bangkit dari kematiannya di hari yang ketiga, kemudian
Dia datang mengunjungi murid-muridnya dan memberi pesan-pesan terakhir. Setelah
pesan-pesan itu Dia sampaikan; Yesus Kristus naik ke langit, ke rumah bapa di syurga.
Satrio
Piningit bersaksi dan membenarkan keyakinan ummat islam bahwa bukan Isa yang
disalib melainkan Tuhan menciptakan yang menyerupai dia. Yang menyerupai nabi
Isa adalah jasadnya sendiri. Jasad itu yang oleh bunda Maria (Maryam)
memberinya nama sebagai Yesus, adapun jiwanya dinamakan Isa oleh bapa(nya).
Nabi Isa juga naik kelangit.
Satrio
Piningit bersaksi dan membenarkan bahwa Yesus Kristus atau nabi Isa ada di
rumah bapa di syurga. Ternyata mereka hanya satu. Manusia di bumi mengenal dia
dengan dua nama. Ternyata di syurga dia menggunakan nama barunya yaitu malaikat
Jibril (Gabriel).
Cairan
merah darah yang disuntikkan ke lengan kanan Satrio Piningit saat berada di
langit pertama sesungguhnya cairan itu adalah darah Yesus Kristus ketika dia
disalibkan. Cairan yang bentuknya seperti susu putih yang disuntikkan ke lengan
kiri Satrio Piningit sesungguhnya adalah jiwa nabi Isa alaihissalam. Yesus
Kristus dan nabi Isa menyimpan misteri bagi ummat manusia dan menyisakan
perbedaan pendapat dan permusuhan sepanjang sejarah peradaban manusia. Yang
dapat menyelesaikan perselisihan ini hanyalah Imam Mahdi. Oleh karena itu nabi
Isa menjadikan Imam Mahdi sebagai Imamnya juga. Kedudukan Imam Mahdi lebih
tinggi dari nabi Isa sedangkan kedudukan nabi Isa dengan Yesus Kristus adalah
sejajar ibarat lengan kanan dan lengan kiri. Yesus Kristus dan nabi Isa adalah
dua warna yaitu merah dan putih. Imam Mahdi akan mempersatukannya menjadi merah
putih tanpa menodai warna-warna tersebut. Merah putih adalah bendera negara Republik
Indonesia. Negara tempat turunnya Imam Mahdi, Yesus Kristus, dan nabi Isa. Yang
membawa ketiganya turun kebumi ini adalah Satrio Piningit.
Hal
ini dapat saja terjadi oleh karena bapaknya Satrio Piningit bersaudara dengan
bapaknya Yesus Kristus (nabi Isa). Bapaknya Satrio Piningit bernama ALHIDIR
atau nabi Hidir sedangkan nama bapaknya Yesus Kristus (nabi Isa) adalah ALMASIH
(MASEAS). Nabi Hidir lebih dulu diciptakan, kemudian menyusul Almasih (Maseas).
ALHIDIR
adalah cahaya gaib Tuhan sedangkan ALMASIH adalah cahaya nyata Tuhan. Oleh
karena bapak Satrio Piningit hanya cahaya gaib Tuhan maka dia harus memingit
dirinya dan harus merahasiakan jati dirinya yang sebenarnya. Berbeda halnya
dengan Yesus Kristus (nabi Isa) yang bapaknya adalah cahaya nyata Tuhan maka
sejak awal kelahirannya sampai dia mati dan dibangkitkan kembali diharuskan
menyebut siapa bapaknya. Pencapaian terakhir Yesus Kristus adalah menyatu
dengan asal penciptaannya yaitu menjadi MASEAS. Bangkit dari kuburnya di hari
ketiga adalah masa dia menjadi MASEAS. Saat itulah Yesus Kristus disebut
sebagai Tuhan Yesus oleh murid-muridnya diikuti oleh ummat nasrani sesudahnya.
Alquran tidak pernah menyebut Isa Almasih akan tetapi Isa Putera Maryam. Hanya
ada dua ayat yang menyebut kata “Almasih, Isa Putera Maryam”. Tidak ada ayat
yang menyebut Isa Almasih. Pencapaian tertinggi nabi Isa adalah saat dia sudah
dibangkitkan untuk dinaikkan ke langit menyatu dengan asal penciptaannya yaitu
Almasih. Saat itulah identitas dirinya sebagai Putera Maryam ditanggalkan dan
berhak menggunakan nama Isa Almasih.
Nabi
Isa Putera Maryam disebut juga sebagai seorang nabi dan rasul oleh karena dia
membawa ajaran Tuhan untuk disebarkan kepada ummat manusia. Isa Almasih tidak
boleh disebut nabi apalagi rasul karena gelar Almasih dia dapatkan setelah dia
dibangkitkan. Almasih bukan nabi apalagi rasul. Almasih adalah cahaya nyata
Tuhan. Itulah sebabnya setelah Yesus Kristus dibangkitkan di hari ketiga maka
dia menjadi MASEAS (ALMASIH) dan dinamakan sebagai Tuhan Yesus.
ALHIDIR
(nabi Hidir) dan ALMASIH sama-sama hamba Tuhan. ALHIDIR adalah cahaya gaib
Tuhan. Bayangan gaib Tuhan. ALMASIH adalah cahaya nyata Tuhan. Bayangan nyata
Tuhan. Keduanya adalah hamba terdekatNya. DisisiNya. Keduanya digenapkan. Hanya
Tuhan saja yang satu. Tunggal. Esa. Ahad.
ALHIDIR
menguasai bumi beserta seluruh isinya. ALMASIH menguasai langit beserta seluruh
isinya. Alhidir menguasai semua yang gaib. Almasih menguasai semua yang nyata.
AlHidir menguasai timur. Almasih menguasai barat. Alhidir menguasai malam.
Almasih menguasai siang. Jika ALHIDIR dan ALMASIH disatukan maka itulah
yang disebut dengan ALLAH. Tak satupun hambaNya atau ciptaanNya yang dapat
sampai kepada Tuhan melainkan hanya sampai kepada ALLAH-Nya saja. Tuhan
melindungi diriNya dibalik cahaya ALLAHNya. Tuhan hanya satu. Sendiri saja.
Semua hambaNya genap dan digenapkan.
Satrio
Piningit adalah titisan nabi Hidir. Cahaya gaib Tuhan. Sejak kelahirannya
sampai kematiannya dan saat dia dibangkitkan kembali dia harus tetap memingit
diri (Piningit) merahasiakan jati dirinya. Manusia tidak boleh tahu dan tidak
akan mungkin bisa mengetahui siapa Satrio Piningit yang sebenarnya. Pencapaian
tertinggi Satrio Piningit adalah saat dia menyatu dengan asal penciptaannya
yaitu menjadi ALHIDIR. Pencapaian ini bisa terjadi apabila seluruh tugas-tugas
yang diperintahkan Tuhan kepadanya telah dia laksanakan dengan baik dan
sempurnah.
Jika
Satrio Piningit telah menjadi ALHIDIR maka ALMASIH akan turun kebumi menyatukan
dirinya dan melebur ke dalam ALHIDIR dan menjadi satu. Saat itulah Satrio
Piningit muncul dengan nama barunya. Nama barunya terdiri atas satu kata saja.
Kata itu terdiri atas sembilan huruf.
Dengan
nama barunya, Satrio Piningit akan memerintah, memimpin Indonesia dengan
julukan RATU ADIL. Indonesia akan masuk ke dalam masa keemasannya. Indonesia
akan menjadi kiblat bangsa-bangsa lain yang ada di muka bumi ini. Bagi orang
islam menyebut masa itu sebagai masa Isa Almasih memimpin dunia. Orang Kristen
menyebut adalah masa dimana Yesus Kristus turun mencari domba-dombanya dan
memberi makan domba-dombanya dengan penuh kasih untuk dibawa naik kesyurga.
GORO-GORO
Sebelum
Satrio Piningit muncul maka akan terjadi lagi suatu peristiwa yang amat dahsyat
dan mengerikan. Goro-goro atau hura-hara yang terjadi secara merata
di seluruh belahan bumi. Itulah goro-goro yang keempat atau yang terakhir. Yang
pertama adalah peristiwa black September 97 di Makassar. Kedua, kerusuhan Mei
98 di Jakarta. Ketiga adalahkerusuhan di Tunisia, Mesir, Lybia, Yaman, Suriah
dan Negara-negara tetangga disekitarnya.
Kerusuhan
pertama, kedua dan ketiga pada hakekatnya sama saja hanya luas wilayah
cakupannya yang berbeda. Persamaannya adalah kekuatan gaib merasuk ke dalam
diri manusia kemudian mengambil alih dan menggerakkan manusia untuk mencapai
tujuan bersama, yaitu menumbangkan penguasa tiran (presiden yang telah lama
berkuasa). Penguasa nyata yang menguasai orang banyak (rakyat). Penguasa
nyata yang memerintah secara mutlak dan sewenang-wenang kedudukannya sama
dengan Fir’aun. Karena Satrio Piningit menggenapkan Musa maka wajib baginya
menumbangkan penguasa yang dzalim.
Kerusuhan
keempat yang akan terjadi nanti adalah kerusuhan dimana kekuatan gaib bergerak
sendiri dan menjadikan manusia, orang perorang sebagai sasaran amuknya. Orang
perorang yang dimaksud adalah semua orang yang membiarkan nafsu berkuasa atas
dirinya. Penguasa gaib yang menguasai orang perorang (pribadi) disebut Fir’aun
dan orang perorang yang memperturutkan hawa nafsunya disebut sebagai pengikut
setia dan bala tentara Fir’aun. Karena Satrio Piningit menggenapkan Musa yang
telah menenggelamkan Fir’aun dengan semua pengikut setianya (bala tentaranya)
di laut merah maka Satrio Piningit juga akan menenggelamkan orang-orang yang
memperturutkan hawa nafsunya di lautan darah. Akan terjadi banjir darah di
mana-mana. Sebagian besar penduduk bumi akan mati berdarah.
Setelah
goro-goro terjadi atau setelah Fir’aun dan bala tentaranya ditenggelamkan di
laut merah (banjir darah) maka selesailah tugas Satrio Piningit menggenapkan
Musa.
Orang-orang
yang selamat dari goro-goro jumlahnya tidak banyak. Orang-orang yang selamat
ini disebut sebagai bani israil, termasuk orang-orang Israil yang telah
mencaplok tanah Palestina. Orang islam tidak dibolehkan dengki dan dendam
kepada orang-orang israil karena orang-orang israil yang umumnya beragama
yahudi tidak tahu apa-apa. Mereka hanya melaksanakan apa yang Tuhan pernah
perintahkan kepada Musa (Moses), dan orang-orang israil (yahudi) tidak
dibolehkan lagi mengkultuskan Daud (David) karena telah ada Satrio Piningit
yang menggenap-kan Daud.
Satrio
Piningit tidak akan menyebut kata bani israil (orang-orang israil) yang selamat
dari banjir darah (goro-goro). Satrio Piningit akan menamakan mereka sebagai
orang Indonesia yang merdeka. Yaitu orang yang dibebaskan dari belenggu
kekuasaan nafsu. Satrio Piningit akan merubah bendera Bintang Daud (David star)
menjadi bendera merah putih. Tanah yang dijanjikan bukan Palestina, akan tetapi
tanah (negeri) Indonesia yang gemah ripah loh jinawi. Semua damai. Tidak ada
lagi permusuhan, karena penyebab manusia bermusuh-musuhan adalah nafsu itu
sendiri.
Dalam
ramalan Joyoboyo disebutkan bahwa Satrio Piningit akan menyelamatkan orang jawa
yang baik, orang jawa yang jahat dikasih makan jin dan syetan. Orang jawa yang
baik maksudnya adalah bani israil yang diselamatkan. Orang israil yang
menguasai tanah Palestina sekarang adalah keturunan jawa. Orang israil (yahudi)
mengetahui dan meyakini bahwa leluhur mereka adalah orang jawa, asal leluhur
mereka adalah Jawa. Leluhur mereka berjalan meninggalkan pulau Jawa untuk
menyelamatkan diri dari bencana maha dahsyat berupa letusan gunung krakatau
yang pertama disusul dengan letusan gunung toba di Sumatera yang menyebabkan
terciptanya danau toba dan bukit barisan disusul dengan gempa bumi dahsyat
susul menyusul yang menyebabkan syurga dunia yang disebut benua Atlantis
menjadi hilang. Orang jawa yang dulunya mendiami Atlantis yang luas daratannya
mencakup seluruh daratan India sampai ke benua Afrika, menyebar menyelamatkan
diri dan melahirkan suku-suku bangsa sebagaimana yang kita kenal sekarang ini.
Letusan
gunung berapi maha dahsyat telah menenggelamkan syurga bumi (atlantis)
sekaligus meninggalkan misteri peradaban suku jawa kuno. Para ahli atlantologi,
setelah melakukan kajian dari berbagai sudut menyepakati bahwa Indonesia adalah
lokasi atlantis (syurga bumi) yang hilang. Temuan-temuan arkeologi baik yang
ditemukan di Jawa maupun di Flores (Timor-Kupang) semakin memperkuat dalil jika
dikatakan suku jawa kuno adalah suku tertua di muka bumi. Peradaban jawa kuno
jauh lebih tua dan lebih maju dibanding peradaban suku maya dan suku-suku kuno
lainnya di bumi ini.
Dalam
Alqur’an ada ayat yang menyebutkan bahwa Adam dan Hawa diturunkan ke dunia
karena melanggar larangan Tuhan. Mereka memakan buah huldi. Ayat ini kita imani
meski tidak rasional. Karena tidak rasional, ada baiknya kita kesampingkan
untuk sementara. Kita gunakan ayat Alqur’an lainnya yang lebih rasional. Dalam
Alqur’an Tuhan berfirman “Sesungguhnya langit dan bumi itu dulunya satu lalu
kami pisahkan. Langit Kami tinggikan. Bumi Kami rendahkan”. Pada ayat lain
Tuhan berfirman “langit dan bumi diciptakan dalam enam masa”. Pada kitab injil
disebutkan “Tuhan mencipta selama enam hari, di hari ketujuh Tuhan
beristirahat”.
Langit
dan bumi yang dulunya bersatu adalah Atlantis. Syurga yang ditempati Adam dan
Hawa bukan di langit akan tetapi syurga yang dimaksudkan adalah Atlantis.
Karena larangan Tuhan dilanggar maka Tuhan murka. Murka Tuhan menyebabkan
bencana dahsyat yang sangat besar, berupa letusan gunung Krakatau yang pertama.
Murka Tuhan menyebabkan langit dan bumi terpisah. Murka Tuhan menyebabkan
Atlantis tenggelam . Makhluk (belum dapat dikatakan sebagai manusia) yang dulu
menghuni Atlantis terpisah menjadi dua kelompok. Yang tenggelam bersama
tenggelamnya Atlantis, orang jawa menamakan mereka sebagai penguasa/ratu pantai
selatan Nyi Roro Kidul. Wilayah kekuasan Nyi Roro Kidul meliputi laut Jawa
sampai kawasan laut Segitiga bermuda. Orang jawa mengkultuskan Nyi Roro Kidul
memiliki kebenaran oleh karena beliau adalah mahluk yang tenggelam bersama
atlantis. Nyi Roro Kidul memiliki pasukan/bala tentara. Mereka semuanya adalah
penghuni atlantis.
Kelompok
penghuni Atlantis lainnya adalah mahluk (belum dapat dikatakan sebagai manusia)
yang ikut terangkat naik ke atas saat langit ditinggikan. Mereka ini yang
menghuni planet-planet ruang angkasa. Manusia menyebut atau menamakan mereka
sebagai mahluk ruang angkasa (UFO). Dalam mitologi Yunani kuno mahluk-mahluk
ini dinamakan dewa-dewa. Nyi Roro Kidul dan UFO sama-sama misteri bagi
ummat manusia sebagaimana misterinya syurga Atlantis.
Sebutan
lain syurga Atlantis yang tenggelam adalah pertiwi. Nyi Roro Kidul sebagai
seorang dewi yang berkuasa di tempat itu dinamakan sebagai ibu pertiwi. Semua
raja-raja Jawa yang berkuasa harus mendapat restu dari ibu pertiwi termasuk
semua presiden yang akan memerintah negara republik Indonesia. Mahluk yang
menghuni pertiwi semuanya berjenis perempuan sedangkan semua mahluk yang
menghuni planet ruang angkasa (UFO) jenisnya laki-laki. Mereka sengaja
dipisahkan agar mahluk itu tidak berkembang biak. Mereka adalah penghuni
Atlantis yang tetap ada dan tetap hidup hingga saat ini. Mereka bukan manusia
bukan pula bangsa jin apalagi syetan. Mereka memiliki kekuasaan di wilayahnya
masing-masing. Semua mahluk yang menghuni pertiwi tunduk dan taat kepada
nabi Hidir dan semua mahluk yang menghuni planet ruang angkasa tunduk dan
taat kepada Almasih. Tidak ada mahluk yang bisa sampai kepada Tuhan Yang
Maha Pencipta.
Bencana
atlantis menyisakan sepasang mahluk sebagai cikal bakal disebut manusia yang
dipersiapkan Tuhan mendiami daratan. Awalnya mereka juga terpisah sebagaimana
keterpisahan bumi dan langit. Yang laki-laki (Adam) berada di sekitar India dan
yang perempuan (Hawa) di daratan ujung Afrika. Mereka berdua dipertemukan Tuhan
di padang tandus Arafah. Pertemuan itu adalah awal dimulainya manusia
berkembang biak, awal dimulainya manusia mempertahankan hidupnya berbeda di
masa Atlantis, syurga bumi, segala sesuatunya telah disediakan. Untuk mengajari
manusia bercocok tanam maka Tuhan mengutus nabi Idris. Ini disebut sebagai masa
yang kedua menyusul masa yang ketiga era nabi Nuh. Di masa ini bencana banjir
bandang terjadi, tujuannya adalah alam barzah diciptakan. Alam ini untuk dihuni
oleh manusia yang sudah mati. Kemudian masa keempat era nabi Hud. Di era ini
terjadi lagi bencana gempa bumi, hujan debu menyusul masa kelima era nabi
Shaleh juga terjadi lagi gempa bumi dan hujan batu. Masa yang keenam adalah
masa nabi Ibrahim (Abraham).
Nabi
Ibrahim (Abraham) adalah nabi dan rasul yang keenam diutus Tuhan. Dalam
Alqur’an disebutkan “Allah mengambil Ibrahim sebagai hamba kesayanganNya”.
Makna yang tersirat dari ayat ini adalah proses penciptaan langit dan bumi
selama enam masa telah selesai diciptakan. Dalam injil disebutkan enam hari dan
Tuhan beristirahat dihari yang ketujuh.
Bumi
dan langit terdiri atas enam alam, jika keenam alam ini disatukan maka disebut
“semesta”. Keenam alam tersebut adalah alam langit, alam angkasa raya, alam
barzah, alam dunia, alam pertiwi dan alam neraka.
Di
alam langit, terdapat dua langit yaitu langit pertama dan lengit ketujuh.
Langit pertama dihuni seratus dua puluh malaikat dan langit ketujuh dihuni tiga
malaikat yaitu Jibril (Gabriel), Mikail (Mikael) dan Israfil (Sarafil).
Dilangit pertama terdapat padang masyhar, dilangit ketujuh terdapat syurga. Dua
langit dan dua tempat. Semua harus digenapkan. Syurga masih kosong dan belum
berpenghuni.
Di
alam angkasa terdapat dua tempat. Yang paling tinggi ditempati oleh matahari
dan gugusan bintang-bintang dan galaxy. Yang rendah ditempati bulan dan ratusan
planet-planet. Mahluk luar angkasa (UFO) menghuni planet. Di angkasa terdapat
dua tempat. Semua harus digenapkan.
Alam
barzah adalah alam yang berada di atas tanah. Tingginya setinggi puncak gunung.
Di alam ini terdapat dua tempat. Yang paling tinggi dihuni oleh roh-roh manusia
yang sudah mati. Roh ini akan berinkarnasi kembali pada kelahiran generasi
keenam. Tempat yang paling rendah (setinggi pohon kayu) dihuni jin dan syetan.
Jin dan syetan tidak bisa melakukan reinkarnasi akan tetapi mereka selalu
mengganggu, menggoda dan menyesatkan manusia. Di alam barzah terdapat dua
tempat. Semua harus digenapkan.
Alam
dunia terdiri atas dua unsur yaitu tanah dan air. Dihuni oleh manusia yang
terdiri atas dua jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Semua harus digenapkan.
Tumbuhan dan hewan dikesampingkan karena keduanya tidak dimintai
pertanggungjawaban oleh Tuhan.
Di
alam pertiwi terdapat dua tempat. Alam bawah laut hingga dasar laut dan bawah
dasar hingga kelempeng bumi. Semua harus digenapkan.
Alam
neraka adalah alam yang terdapat dibawah kerak bumi. Di situ ada api yang
menyala-nyala dan sangat panas. Bila hari kiamat telah tiba maka matahari akan
jatuh kebumi melewati alam pertiwi. Api yang terdapat dimatahari akan
menggenapkan dirinya dengan api yang ada di neraka.
Semua
harus genap dan digenapkan. Hanya Tuhan Yang Menciptakan saja sendiri. Dia
Tunggal. Dia Esa.
Di
masa nabi Ibrahim manusia mulai mencari Tuhan yang menciptakan
segalanya. Manusia memuja roh-roh leluhur mereka. Ibrahim (Abraham) memiliki
putera bernama Ismail (Samuel) dan Ishak. Ishak memiliki putera bernama Yakub
(Yakob). Yakub memiliki putera dua belas orang dari empat orang ibu. Mereka
inilah yang disebut dengan bani israil, yang belakangan menganut faham agama
yahudi. Orang yahudi meyakini adanya Tuhan meski mereka tidak menyebut ALLAH
karena sebutan itu belum dikenal oleh nenek moyang mereka.
Orang
yahudi menamakan Tuhan dengan sebutan YAH WEH (Yehova). YAH WEH
artinya adalah Jawa. Jawa adalah asal usul nenek moyang mereka, asal usul ummat
manusia. Jawa adalah syurga atlantis yang hilang. Sampai hari ini orang-orang
israil (yahudi) berkeyakinan bahwa orang jawa (Indonesia) adalah saudara tua
mereka. Orang yahudi meyakini bahwa gunung Muriah yang ada di Jawa adalah
saudara kembar dengan gunung Moriah (Moriah Mount) yang ada di
Israil. Gunung Muriah di Jawa sebagai kakak kembar dan gunung Moriah di
Israil adalah adik kembarnya.
Sabdo
Palon Naya Genggong dalam ramalan Joyoboyo (Jawa kuno) yang ditulis ulang oleh
R. Ng. Ronggowarsito menyatakan bahwa Satrio Piningit akan muncul menyelamatkan
orang jawa. Maknanya adalah ummat manusia. Tanda kemunculan Satrio Piningit
adalah apabila gunung Merapi sudah meletus dan laharnya mengarah ke barat daya.
Penyebutan arah barat daya untuk memberi tanda kepada dewi penguasa bumi
pertiwi, Nyi Roro Kidul bahwa tidak lama lagi masa syurga atlantis dinyatakan
kembali dan itulah yang dimaksud dengan Indonesia memasuki masa keemasannya.
Satrio Piningit menyatakan kembali syurga atlantis yang hilang untuk
menggenapkannya. Segala sesuatu yang telah digenapkan adalah hamba Tuhan.
Gunung
merapi telah meletus pada tanggal 13 Mei 2006. Laharnya mengarah ke barat daya.
Baunya busuk dan tidak sedap. Malam kejadian itu adalah malam saat bulan
purnama, tepat disaat malam perayaan hari raya Trisuci Waisak bagi ummat Hindu.
Biarlah waktu yang akan mengungkap kebenaran ramalan ini.
Maka
terjebaklah semua orang yang memusuhi israil. Celakalah orang memusuhi pemeluk
agama-agama lain. Kalian tidak faham dengan apa yang kalian imani. Satrio
Piningit bukan nabi apalagi rasul tapi dia menggenapkan dua puluh lima nabi dan
rasul. Dia bukan dewa. Dia hanya anak dewa tapi dia menggenapkan semua
dewa-dewa yang diketahui oleh ummat manusia. Semua yang telah digenapkan tidak
berhak mendapat pujian dari manusia. Maka terjebaklah semua peramal yang suka
menafsir-nafsirkan dan menduga-duga tentang Satrio Piningit oleh karena
sesungguhnya Sabdo Palon Nayo Genggong dengan Satrio Piningit adalah satu di
dalam kebersatuan yang nyata.
Tuhan
telah memberi kecerdasan dan leadership (kepemimpinan) kepada Satrio Piningit
untuk menggenapkan Daud sebagai raja bagi orang israil. Raja Daud adalah raja
yang adil dalam membagi waktu. Sehari untuk ibadah memuja Tuhan, sehari
mengatur rakyatnya dan sehari mengurus isteri dan anak-anaknya. Karena hanya
untuk menggenapkan zahaja (sahaja, saja) maka Satrio Piningit lebih nyaman
menyebut dirinya sebagai Ratu Adil. Dengan menyebut dirinya sebagai ratu (kata
tunjuk bagi perempuan yang menduduki tahta tertinggi) maka Satrio Piningit akan
menempatkan dirinya sekaligus sebagai ibu bagi ummat manusia guna menggenapkan
ibu kandung yang melahirkan jasad manusia (orang per orang) masing-masing. Dia
akan mengasihi manusia (rakyatnya) dengan kasih yang tiada batasnya sebagai
mana kasih seorang ibu kepada anak-anaknya.
Kekuatan
gaib yang nantinya akan bergerak adalah bala tentara jin dan syetan yang datang
dari seluruh penjuru bumi dalam keadaan baris berbaris dengan membawa sebilah
pedang yang sangat tajam untuk memenggal leher orang-orang yang dikuasai oleh
nafsunya. Bala tentara gaib ini tidak dapat dilihat oleh mata. Datangnya tiba-tiba
dan dalam sekejap mata leher sudah terpenggal. Dimana-mana mayat tanpa kepala
bergelimpangan. Darah segar berceceran. Aroma bangkai busuk menyengat
diterbangkan angin. Semua orang ketakutan. Huru-hara. Kacau balau. Seluruh
pemerintahan yang ada di muka bumi runtuh dengan sendirinya. Semua yang jahat,
semua pembual dan pendusta akan dihabisi oleh bala tentara jin dan syetan.
Semua yang baik akan selamat. Yang selamat itulah yang akan melihat Indonesia
memasuki masa keemasannya.
Satrio
Piningit membagi manusia dalam dua golongan yaitu golongan jahat dan golongan
baik. Yang jahat akan dikasih makan jin dan syetan. Orang-orang yang tidak
percaya terhadap kebenaran tulisan ini dianggap sebagai orang jahat. Mereka
dianggap sombong. Orang itu menganggap dirinya lebih tahu, lebih benar padahal
dia bodoh dan salah. Biarkanlah nanti dia akan dipenggal kepalanya oleh jin.
Yang baik akan diurapi kepalanya oleh Satrio Piningit dengan penuh kasih,
termasuk bagi mereka yang menerima dan meyakini kebenaran tulisan ini dengan
menggunakan akal fikirannya. Tulisan ini harus dibenarkan oleh akal dan fikiran
masing-masing. Orang yang baik adalah orang yang memiliki kawruh budi. Mereka
adalah orang-orang yang memiliki budi pekerti dan berbudi luhur.
RATU
ADIL
Sebagaimana
laki-laki pada umumnya, Satrio Piningit juga memiliki dua sisi sifat di dalam
dirinya yaitu sifat maskulin dan feminim. Sifat maskulinnya tercermin dari
sifat dia sebagai seorang lelaki jantan, gagah, perkasa, tak terkalahkan, gigih
berjuang mempertahankan kebenaran yang diyakininya meski hanya seorang diri.
Meski tidak dominan, Satrio Piningit juga memiliki sifat sebagai orang yang
angkuh. Meski tidak punya apa-apa tapi mau dikatakan memiliki segalanya, meski
rendah tapi mau dikatakan tinggi, meski miskin tapi mau dikatakan kaya. Meski
hanya rakyat biasa mau dikatakan penguasa, meski pembangkang sejati mau
dikatakan penurut. Sifat angkuh adalah sifat negative manusia tapi Satrio
Piningit mampu menstrukturisasi sifat negative itu menjadi positif. Oleh karena
dia merubahnya menjadi positif maka Satrio Piningit menjadikan semua itu
sebagai motivasi dirinya agar dia bisa membuktikan kebenarannya bahwa dia
memang memiliki segalanya, dia memang kaya, dia memang berkuasa. Dia
membangkang kepada orang yang melakukan kesalahan tapi dia menurut kepada orang
yang bertindak benar.
Sadar
akan dirinya sebagai seorang yatim, Satrio Piningit sejak kecil dikenal sebagai
pekerja keras, tidak suka berdiam diri apalagi tidur-tiduran atau
bermalas-malasan. Dia tidak suka rutinitas, dia suka dengan perubahan karena
itu dia suka dengan tantangan. Semakin besar tantangan semakin dia sukai karena
perubahan yang dihasilkan akan lebih banyak meski semua itu harus dia lalui
dengan penuh kesabaran. Satrio Piningit adalah seorang penyabar yang terbaik.
Dia bisa memperlihatkan senyum simpatiknya meski hatinya tersinggung pahit.
Sifat sabar Satrio Piningit hanya kamuflase saja guna menutupi sifatnya yang
suka membalas. Siapapun yang menyakitinya akan dibalasnya tanpa ampun melebihi
rasa sakit yang pernah dia rasakan. Ini berlaku kepada semua orang tanpa
kecuali termasuk saudara sendiri. Konsep keadilan menurut faham Satrio Piningit
adalah apabila dia sudah melakukan pembalasan yang setimpal.
Sebagai
anak dewa yang lahir dari rahim perempuan Jawa, meskipun dia memiliki sifat
sebagai seorang laki-laki maskulin akan tetapi Satrio Piningit memiliki satu
kelemahan utama. Kelemahannya inilah yang membuktikan bahwa dia bukan seorang
dewa. Satrio Piningit sangat “takut” kepada ibunya. Dia takut tidak masuk
syurga, karena kata orang syurga itu berada di bawah telapak kaki ibu. Meski
ibunya salah tapi dia tetap saja menurut kemudian pelan-pelan merubahnya. Meski
ibunya sudah marah besar dengan menghardik dan memukulnya tapi dia tetap diam
saja memasang badannya kemudian pelan-pelan dia membuat lawakan kecil agar
ibunya tersenyum. Senyum ibunya adalah hadiah terindah bagi dirinya. Satrio
Piningit memiliki faham bahwa segala derita ibu saat ia berada di dalam
kandungannya dan rasa perih, sakit yang tak terkirakan yang ibu rasakan saat
dia dilahirkan harus dibalas dengan cara membuat ibu tersenyum terhadap putera
kebanggaannya. Balasan itu sudah cukup setimpal untuk menebus derita dan rasa
sakitnya. Akan tetapi menurut faham Satrio Piningit; Air susu ibunya adalah
hutang abadi yang tak mungkin bisa terbalaskan sampai kapanpun dengan cara
apapun.
Semasa
hidupnya, Satrio Piningit senantiasa membaktikan dirinya kepada ibunya. Setelah
ibunya meninggal dunia, bakti itu belum berakhir. Bakti Satrio Piningit
diaplikasikan kedalam baktinya kepada ibu pertiwi yang didominasi oleh
keturunan bangsa-bangsa tanah Jawa sebagai asal muasal leluhur ibunya, leluhur
Satrio Piningit.
Saat
ini Ibu pertiwi merasakan derita. Bangsa Indonesia menderita. Bencana terjadi
dimana-mana. Rakyat susah makan. Rakyat tidak merasa nyaman. Banyak amarah.
Banyak kejengkelan. Mungkin juga banyak kebencian. Semua itu ibu pertiwi
merasakannya. Ibu pertiwi tidak menangis. Ibu pertiwi tetap sabar, karena ibu
pertiwi tahu bahwa dia sedang hamil. Memang segalanya terasa tidak enak, jika
ibu tengah mengalami masa ngidamnya. Ibu pertiwi tahu bahwa janin yang ada di
dalam kandungannya adalah pemimpin besar dunia. Janin itu masih bersembunyi di
dalam kandungan ibu pertiwi. Dia masih terpingit dalam kandungan ibu pertiwi.
Kelak,
apabila telah terjadi goro-goro yang amat dahsyat, sakit yang sangat
menyakitkan, darah berceceran dimana-mana dan banjir darah maka itulah
tandanya, itulah masa Ibu pertiwi melahirkan putera tunggalnya. Putra
kebanggaannya. Putera yang diidam-idamkan. Putera yang telah lama
dinanti-nantikan. Puteranya itu memiliki nama yang terdiri atas Sembilan huruf
zah-aja (sahaja, saja).
Puteranya
itu akan memimpin Indonesia dan dunia. Meskipun dia seorang laki-laki tapi dia
memiliki gelar ratu adil. Itu disebabkan karena dia memiliki juga sifat
feminim, seperti ibu pertiwi yang cantik jelita ini. Sifatnya itu adalah karena
dia akan memerintah dengan penuh kelembutan, penuh kasih dan penuh sayang.
Bangsa Indonesia akan merasa seperti berada di syurga. Merasa tentram, teduh,
damai, segalanya tersedia dan disediakan. Karena itulah bangsa-bangsa lain
melirik Indonesia dan ingin tinggal di Indonesia. Dan putera ibu pertiwi akan
berkata “datanglah kemari semua, kita wujudkan persatuan kita, persatuan
Indonesia. Aku adalah pemimpin kalian dengan mengedepankan kemanusiaan yang
adil dan beradab. Kita semua adalah hamba Tuhan dibawa panji Ketuhanan Yang
Maha Esa. Bendera kemerdekaan kita adalah merah putih. Lagu kebangsaan kita
adalah Indonesia Raya. Segalanya dan semua yang kalian nikmati ini awalnya
dimulai dari orang Jawa, dari tanah Jawa, kemudian menjadi raya disebut
Indonesia yang artinya Satu Untuk Semua”.
Dan
ibu pertiwi yang cantik jelita dengan keluguannya berkata ”Semua dapat terjadi
seperti ini karena puteraku takut tidak masuk syurga. Karena bapaknya adalah
dewa maka bapaknya buat syurga di muka bumi ini agar puteraku merasa senang dan
bahagia. Kesenangan dan kebahagiaan puteraku adalah kesenangan dan kebahagiaan
kita semua. Indonesia, satu untuk semua. Itulah keadilan”.
PENUTUP
Kapankah
terjadinya goro-goro atau huru-hara?. Meskipun waktunya sudah dekat akan tetapi
tidak ada yang bisa memastikan waktu terjadinya. Huru-hara akan terjadi secara
tiba-tiba. Tidak ada tanda-tanda apalagi pertanda yang mendahuluinya sehingga
orang-orang tidak akan mungkin bisa melindungi dirinya. Ibarat ibu yang sedang
hamil, tidak ada yang bisa memastikan pada saat kapan, jam berapa lewat menit
dan detik keberapa ibu itu melahirkan anaknya. Huru-hara terjadi pada malam
hari. Semua orang ketakutan. Banyak darah segar berceceran dimana-mana.
Mayat-mayat dengan kepala terpenggal tergeletak begitu saja. Mengerikan!.
Sekarang
ini adalah jaman edan!. Jaman kebebasan!. Banyak tingkah laku manusia yang
aneh-aneh dan lucu-lucu. Inilah jaman hura-hura. Silahkan berhura-hura sebelum
datangnya huru-hara. Hura-hura adalah masa kebebasan dan kesenangan manusia,
karena itu jin dan syetan dikurung di dalam penjara bawah tanah dan mereka
dibiarkan kelaparan. Mereka tidak boleh ikut campur dengan apa yang mau
dilakukan oleh manusia. Maksiat merajalela karena manusia suka dan senang
melakukannya. Semua orang merasa diri benar padahal salah. Merasa pintar
padahal bodoh. Merasa baik padahal jahat. Dianggap dekat dengan Tuhan padahal
jauh. Dianggap kuat padahal lemah. Itulah sebabnya sehingga disebut jaman
edan!. Keedanan manusia bukan disebabkan oleh karena hasutan atau godaan jin
dan syetan akan tetapi murni disebabkan oleh karena manusia menuruti hawa nafsu
yang ada didalam dirinya sendiri.
Huru-hara
adalah masa kesenangan dan kebebasan jin dan syetan memakan manusia. Mereka
akan datang berlarian seperti binatang buas yang lapar!, Menurut faham dan
keyakinan Satrio Piningit itulah yang dimaksud dengan “keadilan”. Keadilan
harus ditegakkan di bumi ini. Setelah hura-hura maka huru-hara harus terjadi.
Keadilan harus tegak di bumi ini sebelum ratu adil memerintah.
KESIMPULAN
Satrio
Piningit telah berada di tengah-tengah kita. Melihat dan menyaksikan kita.
Orang-orang tidak mungkin bisa tahu sosoknya, jika ditahu orang maka dia bukan
Satrio Piningit. Orang-orang tidak akan mungkin bisa tahu keberadaannya karena
Satrio Piningit berada diantara dua alam, yaitu alam nyata dan alam gaib.
Imam
Mahdi dan nabi Isa yang ditunggu oleh orang islam dan Yesus Kristus yang
ditunggu-tunggu oleh orang kristen semuanya telah turun ke bumi sejak tahun
1996. Ketiganya terakumulasi menjadi satu kesatuan di dalam diri Satrio
Piningit. Dalam ramalan Joyoboyo disebutkan bahwa Satrio Piningit bersenjatakan
“tri sula” maknanya adalah Imam Mahdi, nabi Isa dan Yesus Kristus. Itulah
senjata dan kekuatan Satrio Piningit.
Satrio
Piningit akan memimpin Indonesia dan dunia dengan gelar ratu adil. Pada waktu
kemunculannya, Satrio Piningit menggunakan nama baru. Namanya terdiri atas satu
kata dengan sembilan huruf zahaja (sahaja, saja). Pada masa itulah Indonesia
akan memasuki masa keemasannya. Gemah ripah loh jinawi. Tahun ini umur Satrio
Piningit telah genap setengah abad.
Satrio
Piningit berwujud seperti manusia sebagaimana manusia pada umumnya. Bedanya
adalah karena Satrio Piningit anak dewa. Disebut anak dewa karena dia adalah
anak atau titisan nabi Hidir. Nabi yang terkenal memiliki ilmu yang paling
tinggi dan tetap misteri hingga saat ini. Satrio Piningit memiliki dua ibu
kandung. Yang pertama; Ibu Rukmini (orang Jawa) adalah ibu yang melahirkan
jasad raganya. Kedua; Ibu pertiwi (negara Indonesia) adalah ibu yang
melahirkannya sebagai penguasa jagad raya.
Satrio
Piningit adalah keturunan Jawa yang berasal dari seberang (Makassar). Setelah
Raja Prabuwijaya memeluk agama Islam, maka Sabdo Palon Nayo Genggong berpisah
dengannya. Sabdo Palon menuju Sulawesi Selatan tepatnya di kerajaan
Gowa-Makassar. Dia membimbing raja Gowa, hingga raja Gowa memeluk agama Islam
dan diberi nama Sultan Alauddin. Sabdo Palon juga membimbing Syekh Yusuf Al
Makasssary, waliullah. Di Makasaar Sabdo Palon meninggalkan jejak namanya
sebagai “bawa karaeng” yang artinya sabda raja. Jika di Jawa Sabdo Palon
menunjuk letusan gunung merapi yang abunya ke barat daya sebagai tanda
kemunculannya, maka di Makassar Sabdo Palon menunjuk nama gunung “bawa karaeng”
(sabdo raja) sebagai tanda saktinya semua perkataannya meski sudah ratusan
tahun. Nama Makassar juga adalah nama yang diberikan oleh Sabdo Palon. Makassar
berasal dari kata makkasarak yang arti harfiahnya dari halus menjadi kasar.
Sabdo adalah sabda yang disuarakan. Suara tidak dilihat oleh mata nyata hanya
didenggar oleh telinga. Sabdo tentu ada pemiliknya. Pemiliknya yaang dahulunya
gaib (halus) sekarang meng-kasar (makkasarak). Pemilik Sabdo Palon adalaah
Satrio Piningit. Satrio piningit akan berjalan kembali ke tanah Jawa. Sabdo
palon tidak memiliki wujud yang nyata. Sabdo Palon adalah nabi Hidir
alaihissalaam. Maha guru seluruh rajaa-raja dan wali-wali Allah. Dia ada
dimana-mana. Umurnya 2000 tahun (angka 2 artinya digenapkan) lebih 3 tahun
(angka 3 adalah senjata sakti trissula wedha). Di Makassar (meng-kasar,
makkasarak) Sabdo Palon (nabi Hidir) mempersiapkan titisannya yang memiliki
jasad seperti manusiabiasa kemudian diberi nama Satrio Piningit. Salah satu
tugas dari sekian banyak tugasnya adalah membuktikan kebenaran perkataan Sabdo
Palon. Satrio Piningit juga adalah Nayo Genggong.
Satrio
Piningit yang bersenjatakan “trisula” muncul di Indonesia oleh karena peradaban
ummat manusia awalnya memang di Indonesia dan nanti akan diakhiri di Indonesia
pula. Para ahli mengatakan, benua Atlantis yang hilang tenggelam adalah
Indonesia. Satrio Piningit membenarkan perkataan para ahli itu. Satrio Piningit
harus keturunan Jawa karena peradaban tertua ummat manusia adalah suku Jawa.
Gunung Muriah adalah saksi bisu peradaban masa lampau. Teliti dan cermatilah
maka kalian akan temukan simpul-simpul kebenarannya.
SARAN
Penulis
memberi apresiasi yang tinggi kepada mereka yang telah membaca tulisan ini
terutama bagi mereka yang mencari kebenaran sejati tentang misteri munculnya
Satrio Piningit dan turunnya Imam Mahdi, nabi Isa dan Yesus Kristus.
Penulis
meminta kepada para pembaca yang baik hati kiranya berkenan menyampaikan kepada
karib kerabat dan handai taulan untuk membaca tulisan ini. Sebarkanlah tulisan
ini lewat media informasi jejaring sosial dan situs internet dan sarana lainnya
yang kalian kuasai. Kembangkanlah kreatifitas kalian masing-masing, agar
tulisan ini bisa sampai kepada ummat manusia, termasuk dibolehkan untuk di foto
copy dan disebarkan kepada orang-orang yang tidak menguasai teknologi
informasi.
Seandainya
saran penulis diterima dengan hati yang ikhlas dan dilaksanakan secara patut
maka kalian akan bisa merasakan kehadiran Satrio Piningit di dekat anda. Dia
yang menulis. Dia pula yang mengawasi penyebaran tulisannya. Jika kamu berbaik
hati maka dielusinya kepalamu dengan penuh kasih. Jika kamu jahat, kikir dan
sombong maka akan digebukinya kamu.
Ditulis
tanggal 1 Juni 2012
(Hari
Lahirnya Trisila)
Turunnya
utusan Allah SWT, yang sering di sebut Satria Piningit ke dalam Jasad Insan
yang hanya beriman Kepada Allah SWT, sebelum satria piningit diturunkan untuk
menyatu dengan jasad Insan terpilih, dimana insan tersebut penuh dengan proses
yang panjang dalam menyempurkan diri insan terpilih, adapun hal terahir dialami
oleh insan tersebut adalah : Allah mengutus Ruh Adam (insan pertama) untuk
turun kebumi dengan membawa kuasa Allah SWT menemui keturunannya (insan
terpilih) guna membersihkan darah keturunnya agar murni seperti darah adam
waktu pertama kali ditugaskan hidup di bumi, adapun kenapa Ruh Adam yang diutus,
karena keindahan alam semesta, semua apa yang ada di bumi dan laut di ciptakan
dan peruntukan oleh Allah SWT untuk Adam dan keturunannya.
Setelah darah keturunannya murni, maka selang beberapa hari Allah mengutus Ruh Siti Hawa untuk turun kebumi guna membawa kuasa redho (restu) seorang ibu bagi darah keturunan Adam, dimana pada saat Ruh Siti Hawa memberikan Redho (restu) kepada insan keturunan darah Adam, Allah mengiringi restu tersebut dengan menurunkan hujan, segala sesuatu hal yang vital dan besar sangat dibutuhkan redho (restu) ibu kandungnya, sebelum Allah Meredhoi apa yang akan keturunan Adam jalankan di jalan kebaikan baik untuk dirinya sendiri, keluarga, maupun seluruh insan keturunan darah Adam.
Selanjutnya sebelum Satrio Piningit menyatu kedalam diri insan, secara bertahap dan berperoses Allah SWT telah menurunkan bagian dari zat satrio piningit kedalam diri insan tersebut , mengapa demikian tidak lain proses itu agar diri insan tersebut dapat menyatu, seandainya diturunkan Allah tanpa adanya proses awal maka tubuh insan tersebut tidak akan sanggup menyatu dan menampung dengan satrio piningit, karena tubuh insan itu akan hancur terkena zat satrio piningit yang suci, maka setelah zat tersebut telah berada pada posisi yang tepat dan melakukan penyesuaian, maka satrio piningit baru diturunkan Allah SWT sehingga dapat menyatu di dalam diri insan, semua merupakan atas Kuasa dan Kehendak Allah SWT.
Setelah darah keturunannya murni, maka selang beberapa hari Allah mengutus Ruh Siti Hawa untuk turun kebumi guna membawa kuasa redho (restu) seorang ibu bagi darah keturunan Adam, dimana pada saat Ruh Siti Hawa memberikan Redho (restu) kepada insan keturunan darah Adam, Allah mengiringi restu tersebut dengan menurunkan hujan, segala sesuatu hal yang vital dan besar sangat dibutuhkan redho (restu) ibu kandungnya, sebelum Allah Meredhoi apa yang akan keturunan Adam jalankan di jalan kebaikan baik untuk dirinya sendiri, keluarga, maupun seluruh insan keturunan darah Adam.
Selanjutnya sebelum Satrio Piningit menyatu kedalam diri insan, secara bertahap dan berperoses Allah SWT telah menurunkan bagian dari zat satrio piningit kedalam diri insan tersebut , mengapa demikian tidak lain proses itu agar diri insan tersebut dapat menyatu, seandainya diturunkan Allah tanpa adanya proses awal maka tubuh insan tersebut tidak akan sanggup menyatu dan menampung dengan satrio piningit, karena tubuh insan itu akan hancur terkena zat satrio piningit yang suci, maka setelah zat tersebut telah berada pada posisi yang tepat dan melakukan penyesuaian, maka satrio piningit baru diturunkan Allah SWT sehingga dapat menyatu di dalam diri insan, semua merupakan atas Kuasa dan Kehendak Allah SWT.
Dia
dibaptis dengan nabi khidir bukan ely.ditanah suci rumah ibadah yg pertama
dibangun yaitu kahbah.Orang bawah tanah menyebut nya kabbala.batu sebagai
filantropy persaudaran karena semua nabi beragama islam & orang luar
menyebut nya dengan ”kamu kah yg kami tunggu.! & tak akan diberi tanda
sebagai mana tanda nabi Yunus as.3 hari 3 malam.& bukankah makam nabi yunus
telah dirusak oleh para penyamun..
satria
piningit tidak pernah mengaku2 dirinyalah, tidak pernah mengkultuskan diri,
rendah hati, hanya saja tanda2 nya dia orang yang bisa menyelesaikan semua
goro2, karena goro2nya sudah banyak terjadi
Disaat
dia dibaptis (dimandikan oleh air zamzam oleh nabi khidir as.ditanah suci.tiba-2 langit
terbuka & tanpak malaikat jibril as seperti burung merpati.setelah itu dia
menggelilingi kabah 7 kali (tawaf) JOINT THE CYRCLE setelah itu dia dibawa oleh
iblis untuk dicobai.dibawake atas langit untuk melihat keraaan nya lalu ia
berkata jika engkau tunduk pada ku akan kuberikan kerajaan dunia berserta
isinya kepada mu.lalu dia menolak.lalu menjawab hanya tuhan
lah yg aku sembah & ia mecobai lagi jika engkau bisa membuat batu ini
menjadi roti buat lah lalu dia menjawab.manusia hidup tidak hanya dari
roti,tapi dari fiman tuhan yg keluar dari mulut nya.setelah itu ia iblis pergi
meningalkan dia di gurun SIMPLE AUTHENTiC.
CAKRA
NINGRATpada 5 Oktober 2016 pukul 14.38 berkata:
Yth. Bp. Gunadi dan seluruh warga setia blog SPTM.
Yth. Bp. Gunadi dan seluruh warga setia blog SPTM.
Assalamu Alaikum wr.wb.
Salam sejahtera buat kita sekalian.
Salam sejahtera buat kita sekalian.
Saya
tidak tahu dan tidak bisa memastikan apakah komentar Bp. berupa pertanyaan,
pernyataan, atau deskripsi Bp tentang Satrio Piningit. Saya juga tidak tahu apa
yang mendasari deskripsi anda apakah hanya imajinasi anda atau mimpi atau
epifani yang dialami oleh Bp sendiri. Karena saya tidak tahu tentunya saya
tidak perlu menanggapinya, tetapi saya merasa penting untuk meluruskan beberapa
hal yaitu:
1. Ka’bah tidak ada kaitannya dengan Kabbala. Kabbala adalah mistisme Yudaisme dalam bentuk tradisi lisan untuk segala aspek yang berhubungan dengan ritual mistik dalam tradisi Yahudi. Kabala tidak pernah diajarkan oleh Musa dan ajaran itu tidak tertulis dalam Tanakh Ibrani. Ka’bah adalah rumah peribadatan manusia yang pertama di muka bumi, dibangun dari batu dan bentuknya hampir seperti kubus. Ka’batullah (Rumah Allah) sangat disucikan oleh umat islam di seluruh dunia. Setiap saat selalu ada umat islam yang melaksanakan tawaf mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.
1. Ka’bah tidak ada kaitannya dengan Kabbala. Kabbala adalah mistisme Yudaisme dalam bentuk tradisi lisan untuk segala aspek yang berhubungan dengan ritual mistik dalam tradisi Yahudi. Kabala tidak pernah diajarkan oleh Musa dan ajaran itu tidak tertulis dalam Tanakh Ibrani. Ka’bah adalah rumah peribadatan manusia yang pertama di muka bumi, dibangun dari batu dan bentuknya hampir seperti kubus. Ka’batullah (Rumah Allah) sangat disucikan oleh umat islam di seluruh dunia. Setiap saat selalu ada umat islam yang melaksanakan tawaf mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.
Untuk
mengunjungi dan melaksanakan tawaf mengelilingi Ka’bah, umat islam harus
mengeluarkan biaya yang cukup besar, apalagi umat islam yang berasal dari
Indonesia. Berapa pun biaya yang harus dikeluarkan tidak ada hubungannya dengan
sifat filantropi seseorang. Melaksanakan tawaf di Ka’bah merupakan ibadah suci
umat islam dan tiap-tiap pribadi muslim berniat melaksanakannya setidaknya
sekali selama hidupnya.
2.
Pada postingan pertama Bp Gunadi mengatakan “Dia dibaptis dengan Nabi Khidir
bukan Ely, di tanah suci rumah ibadah yang pertama dibangun yaitu Ka’bah.”
Anda
BENAR. Kita sependapat. Tentunya yang dibaptis oleh Nabi Khidir di Ka’bah
adalah Imam Mahdi. Anda menggunakan kata “baptis” sebab itu saya memastikan
bahwa anda beragama kristen.
Nabi
Khidir yang “membaptis” Imam Mahdi dan bukan Eli (Tuhan). Menurut KBBI
“membaptis” adalah: 1. Mempermandikan (menjadikan Kristen), 2. Menamai, memberi
nama. Dapat disimpulkan bahwa Nabi Khidir yang “membaptis” atau “menamai” atau
“memberi nama” Imam Mahdi dan bukan Eli (Tuhan). Siapa yang diberi nama Imam
Mahdi oleh Nabi Khidir Sang Pembaptis? Tidak ada manusia yang mengetahuinya.
Andaikan kita mengenal sosok itu dan bertanya “Kamukah yang kami tunggu!?”
Sosok itu tidak akan memberi tanda, sebab makam Nabi Yunus sudah dirusak oleh
penyamun (ISIS). Itulah sebabnya sehingga leluhur kita menamakan sosok itu
sebagai Satrio Piningit (Satria yang bersembunyi). Nabi Muhammad bersabda:
“Akan dibaiat seorang laki-laki antara maqam Ibrahim dengan sudut Ka’bah” (HR.
Ahmad). Sosok laki-laki yang dimaksud oleh Nabi Muhammad tentunya adalah Imam
Mahdi. Hadits nabi relevan dengan apa yang dikatakan oleh Bp Gunadi tentang
“pembaptisan” Imam Mahdi yang dilakukan oleh Nabi Khidir di Ka’bah.
Umat
islam meyakini Nabi Khidir masih hidup hingga saat ini meski ia tak memiliki
kepastian sejarah hidup. Karena Nabi Khidir yang “membaptis” atau “melantik”
Imam Mahdi, maka seharusnya umat islam meyakini pula bahwa Imam Mahdi sudah ada
di muka bumi ini, meskipun kita tak melihatnya atau mengetahui keberadaannya
sebagaimana kita juga tak pernah melihat dan mengetahui keberadaan Sang
Pembaptis (Nabi Khidir).
3.
Siapakah sesungguhnya Imam Mahdi? Kita semua tidak mengetahuinya, sebab Alquran
tidak memberi informasi pada kita tentang Imam Mahdi. Kedudukan Imam Mahdi
sangat agung dan mulia sampai-sampai menurut hadits Nabi Muhammad, Isa Almasih
(Yesus Kristus) juga menjadikan Imam Mahdi sebagai imam beliau.
Cakra
Ningrat berpandangan; Imam Mahdi menurut hadits adalah Malkisedek menurut
alkitab (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru).
Sebab
Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi
menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan
memberkati dia. Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya.
Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga
raja Salem, yaitu raja damai sejahtera. Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak
bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena
ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya.
(Ibrani 7:1-3).
Secara
harfiah menjadi “Imam sampai selama-lamanya” bermakna “menjadi imam sampai hari
kiamat, bahkan sampai pada kehidupan berikutnya di surga.” Jika pandangan ini
“benar” maka dapat ditemukan konklusi bahwa Imam Mahdi adalah Malkisedek (raja
kebenaran) adalah juga Nabi Khidir itu sendiri. Ia “membaptis” dirinya sendiri.
Tidak ada yang mengetahui dirinya kecuali dirinya sendiri. Sebagai manusia
biasa, pengetahuan kita tentang semua ini tentunya amat sangat terbatas.
Janganlah ada di antara kita yang merasa “lebih” dari yang lain sebab
hakikatnya kita semua adalah satu dan yang kita tunggu-tunggu juga adalah satu.
Ironisnya, kita semua tidak tahu di mana keberadaan beliau, yang agung, yang
mulia, dan yang sakti itu.
Siapa
pun kita, apa pun latar belakang agama dan budaya kita, Mari… Mari kita satukan
diri di dalam genggaman Tuhan. Enyahkan ego dan campakkanlah segala kesombongan
yang ada di dalam diri, sebab sesungguhnya kita semua tidak mengetahui apa yang
akan terjadi di hari esok yaitu hari ketika langit menyingkapkan sendiri segala
rahasia-Nya dan mengabarkan berita-Nya kepada seluruh umat manusia yang ada di
muka bumi. Kita semua harus saling menasihati dengan penuh kearifan,
kebijaksanaan, kehati-hatian, dan kewaspadaan. Semoga dengan kebersamaan dan
kebersatuan kita di blog SPTM ini kita bisa saling mengisi dan mencerahkan.
Salam
untuk kita semua
Cakra Ningrat.
Cakra Ningrat.
Kl
bnr bgt Semoga cpt keluar satrio nya amien
nwb pada 16 Oktober 2016 pukul 18.36 berkata:
permisi
saya hanya mengingatkan Bahwa Allah telah menjadikan semua agama terdahulu yang
kurang sempurna menjadi agama Islam yang alhamdulillah sempurna dan ada sampai
akhir zaman maka bisa kita simpulkan bahwa anda menyebut semua agama bersatu
memang benar tetapi dalam konteks hal bersatu dalam agama islam di sini saya
bukannya sebagai orang muslim yang ingin merusak kepercayaan anda sebagai non
muslim tapi saya hanya mengingatkan bahwa Imam Mahdi beragama Islam yaitu agama
yang telah Allah SWT sempurnakan maka dari itu ada kala baiknya kita sebagai
manusia di bumi yang tidak tahu menahu akan kebenaran daripada kita tersesat di
dunia ini dengan menjemput ajal yang tidak di restui Allah SWT lebih baik nya
kita mengikuti Agama yang telah di sempurnakan oleh Allah SWT. Terima kasih
Sekali
lagi saya berbicara disini bukan untuk membuat kalian para manusia menjadi
mungkar terhadap Allah SWT tetapi membawa kalian menuju agama Allah SWT yang
telah di restui dan di sempurnakan oleh Allah SWT
mengenai
satrio paningit mungkin bisa kita ibaratkan Imam mahdi karena bukan hanya
membawa perdamaian di indonesia tetapi juga membawa perdamaian di seluruh dunia
karena Jayabaya yang pada saat itu orang jawa dan bukan beragama muslim tidak
tahu menahu siapa kah satrio paningit sebenarnya bukan hanya mempin indonesia
tetapi mempin dunia untuk melawan dajjal dan menuntun manusia menghadapi akhir
dunia dengan selamat dan insya allah satrio paningit muncul dalam keadaan
beragama muslim karena seorang pemimpin yang di restui alam bumi buwana juga di
restui oleh Allah SWt.
Satrio
Piningit adalah seorang manusia yang berjatidiri Tuhan Pemilik Kehidupan Alam
Semesta Jagat Raya, yang membawa kekuatan Sabda Alam (setiap ucapan yang
terlahir atau di bathin, langsung di respon oleh alam), bersenjatakan 4 unsur
alam (air, api, tanah dan angin),
Satrio
Piningit sama sekali tidak membawa atau mewakili ajaran keyakinan, agama atau
budaya mana pun,
Ajaran
yang dibawa oleh Satrio Piningit Sejati benar-benar murni dari Diri-Nya
Sendiri, sebagai Ajaran Pribumi Sejati (Jatidiri Sejati), pribumi disini bukan
berarti terpatri pada wilayah/tempat tertentu, misalnya pribumi Indonesia, tapi
yang benar-benar dari kekuatan diri sejati.
Satrio
Piningit Sejati adalah seorang anak muda, yang walaupun usianya secara umum
sudah tergolong tua, tapi penampilan fisik-Nya (wajah dan tubuh-Nya) tetap
tampak segar dan bugar seperti anak muda, dan Beliau akan semakin terlihat muda
walaupun usia terus bertambah, sebab Beliau telah berhasil menguasai hukum
kekekalan energi alam semesta.
Intel pada 14 Desember 2016 pukul 13.25 berkata:
Cerita
ini menarik sekali, sebenarnya saya sedang mencari keberadaan orang besar dari
Asia seperti yang ditulis oleh Nostradamus
1. Akan muncul A New World Religion.
2. Dipimpin oleh seorang yang dikenali dengan panggilan The Man from The East.
3. Dia muncul dari negeri yang terletak di pertemuan tiga buah laut.
4. Kemunculannya menggemparkan Timur dan Barat.
5. Ketika muncul, dia memakai sorban biru (The Blue Turban).
6. Dia merayakan hari Kamis sebagai hari istimewa bagi dirinya.
1. Akan muncul A New World Religion.
2. Dipimpin oleh seorang yang dikenali dengan panggilan The Man from The East.
3. Dia muncul dari negeri yang terletak di pertemuan tiga buah laut.
4. Kemunculannya menggemparkan Timur dan Barat.
5. Ketika muncul, dia memakai sorban biru (The Blue Turban).
6. Dia merayakan hari Kamis sebagai hari istimewa bagi dirinya.
yang
menjadi pertanyaan
1. Apakah benar Satrio Piningit adalah yang di maksud Nostradamus
2. Bagaimana anda mendapatkan gambaran/cerita begitu detail ini ? apakah dari penafsiran anda atau dari paparan Satrio Piningit?
3. Munculnya dari negari yang menjadi pertemuan tiga lautan ( Samudra Hindia, Samudra Pasifik dan Laut Cina Selatan), jika mengaju pada lokasi tersebut ada kemungkinan Malaysia atau Indonesia
1. Apakah benar Satrio Piningit adalah yang di maksud Nostradamus
2. Bagaimana anda mendapatkan gambaran/cerita begitu detail ini ? apakah dari penafsiran anda atau dari paparan Satrio Piningit?
3. Munculnya dari negari yang menjadi pertemuan tiga lautan ( Samudra Hindia, Samudra Pasifik dan Laut Cina Selatan), jika mengaju pada lokasi tersebut ada kemungkinan Malaysia atau Indonesia
Demikian
pertanyaan saya
Yth.
Bp. Intel dan seluruh warga setia blog SPTM.
Artikel
SPTM tidak diketahui siapa penulisnya. Pada mulanya artikel ini cukup membuat
kita terkesima, bengong, bingung, dan kagum. Kita bertanya-tanya dan
mempertanyakan siapa gerangan yang menulisnya. Dua orang tua yang cukup
misterius tiba-tiba masuk ke blog ini yaitu Yaman Al Bhuguri dan Cahyo
Nayaswara yang kemudian membimbing dan meyakinkan kita bahwa penulis SPTM
adalah Satrio Piningit yang sejati. Setelah berhasil meyakinkan kita, kedua
guru agung itu pun meninggalkan kita. Tinggallah admin dan kita semua sebagai
warga setia yang menjaga dan mengelola blog ini.
Berkaitan
dengan ramalan Nostrodamus, menurut pandangan kami, sosok yang beliau maksudkan
adalah Satrio Piningit. Intel tidak perlu mencari di mana-mana dan ke mana-mana
sosok orang besar Asia itu. Yakinlah Dia berada di bumi nusantara, Indonesia
yang kita cintai bersama.
The
Man From The East (Lelaki dari Timur) dinanti oleh seluruh umat manusia yang
ada di bumi ini. Ia memiliki berbagai gelar dan sebutan yang beragam. Umat
islam menantikan Ia dalam sebutan Imam Mahdi. Dan sosok itu pula yang bergelar
Isa Almasih. Umat Kristen menantikan Ia sebagai Yesus Kristus atau Maseas. Umat
hindu menantikan Ia sebagai Dewa Kalki, penjelmaan terakhir Dewa Wisnu. Umat
Budha menantikan Ia sebagai Budha Meitreya. Rd. Ronggo Warsito menjuluki Ia
sebagai Satrio Pinandhito Sinisihan Wahyu. Orang besar Asia ini sungguh sangat
susah diketahui dimana keberadaannya. Ia sangat misterius. Karena itu Ia
digelari juga sebagai Joko Lelono atau pemuda pengembara. Karena gemarnya
mengembara sehingga kaum sufi menjuluki Ia sebagai Sang Pengelana Abadi.
Demikian pandangan saya, semoga anda tercerahkan.
Demikian pandangan saya, semoga anda tercerahkan.
Wasslam;
Cakra Ningrat
Cakra Ningrat
Sdh
lama juga hakekat tuhan jilid ke dua tdk dipajang…sy sdh cari digenta
kebenaran…tdk ada isi nya kosong yg ada malah mucul alamat gogle maps…mohon
dipajang juragan admin…sdh lama blm dipajang2x…
Intelpada 6 Januari 2017 pukul 14.14 berkata:
Sebelumnya
terima atas balasan dari Bp Cakra Ningrat
Pada dasarnya pemahaman saya mengenai Nostradamus berbeda dengan bapak mengenai karakter Man from The East :
In the year 1999 and seven months
from the sky will come the great King of Terror.
He will bring back to life the King of the Mongols;
Before and after, war reigns.
Pada dasarnya pemahaman saya mengenai Nostradamus berbeda dengan bapak mengenai karakter Man from The East :
In the year 1999 and seven months
from the sky will come the great King of Terror.
He will bring back to life the King of the Mongols;
Before and after, war reigns.
terjemahan
bebas
Pada tahun 1999 bulan 7
dari langit akan datang Raja Teror Agung
Dia akan menghidupkan kembali Raja Mongol
Sebelum dan sesudah, memimpin perang
Pada tahun 1999 bulan 7
dari langit akan datang Raja Teror Agung
Dia akan menghidupkan kembali Raja Mongol
Sebelum dan sesudah, memimpin perang
Klo
saya mengartikan bahwa orang disebut Nostradamus, ada seseorang yang datang
sebagai Raja Teror yang akan memimpin perang mempunyai kepribadian seperti
(inkarnasi) Raja Mongol. Manusia semacam ini adalah manusia yang melawan
kehendak Tuhan (membangun damai sejahtera) sebagai MANUSIA DURHAKA (melakukan
pembantaian kepada orang yang tidak sesuai ideologinya). Hal – hal semacam itu
adalah cara kerja ideologi komunis dan aliran ullimation atau freemason.
Tidak ada seorang pun mempunyai kuasa untuk membunuh baik presiden, pemimpin agama, Nabi kecuali Tuhan. Tuhan Maha Kuasa Dia bisa mencabut nyawa manusia kapan/ dimana saja tanpa di dikte manusia.
Artikel yang anda muat mengenai satrio piningit menurut saya adalah tidak benar cenderung penyesatan, pembaca dibawa ke polapikir ideologi komunis dan ullimation (luciferan).
Satrio Piningit adalah Yesus Kristus adalah salah besar, Yesus Kristus datang kedunia semua orang hidup dan mati menyaksikan kedatanganNya. Turun dari Surga diiringi malekat-malekat. Artinya Yesus tidak akan pernah berjalan kedunia saat ini sebelum turun dari langit di lihat banyak orang, seperti halnya ketika Yesus Kristus naik ke Surga. Tidak seperti Satrio Piningit (tidak perlihatkan diri sampai sekarang).
Yesus datang ketika manusia dimurnikan dengan cobaan – cobaan yang dahsyat siapa yang layak akan mendapatkan damai sejahtera. Dalam pemurnian manusia akan menyasikan pembataian/teror dimana-mana (semua negara), ekonomi akan dikuasai oleh Antikris (pemberian Chip yang disuntikan kedalam tubuh manusia untuk mengontrol pikiran manusia/Hipnotis), agama – agama akan disatukan menjadi agama baru dimana dia sebagai pusat penyembahan (dia menggaku sebagai Yesus Kristus).
Ciri – Ciri awal kedatangannya Antikris ( memuncul diri)
1. Sebagai manusia damai, mendamaikan perang saat ini terutama Timur Tengah dan PD III
2. Penuh belas kasih, homanis, mempunyai rasa humor tinggi
3. Bisa melakukan mujizat
4. Bisa berbicara semua bahasa termasuk daerah kecuali bahasa Latin
5. Dia akan diterima semua kalangan baik artis, politikus, agamawan
6. Membuat mata uang Tunggal ( bagian rencana New Word Order / Globalisasi)
7. Menyatukan semua agama menjadi agama baru semua lambang agama masuk dalam agama baru
Tidak ada seorang pun mempunyai kuasa untuk membunuh baik presiden, pemimpin agama, Nabi kecuali Tuhan. Tuhan Maha Kuasa Dia bisa mencabut nyawa manusia kapan/ dimana saja tanpa di dikte manusia.
Artikel yang anda muat mengenai satrio piningit menurut saya adalah tidak benar cenderung penyesatan, pembaca dibawa ke polapikir ideologi komunis dan ullimation (luciferan).
Satrio Piningit adalah Yesus Kristus adalah salah besar, Yesus Kristus datang kedunia semua orang hidup dan mati menyaksikan kedatanganNya. Turun dari Surga diiringi malekat-malekat. Artinya Yesus tidak akan pernah berjalan kedunia saat ini sebelum turun dari langit di lihat banyak orang, seperti halnya ketika Yesus Kristus naik ke Surga. Tidak seperti Satrio Piningit (tidak perlihatkan diri sampai sekarang).
Yesus datang ketika manusia dimurnikan dengan cobaan – cobaan yang dahsyat siapa yang layak akan mendapatkan damai sejahtera. Dalam pemurnian manusia akan menyasikan pembataian/teror dimana-mana (semua negara), ekonomi akan dikuasai oleh Antikris (pemberian Chip yang disuntikan kedalam tubuh manusia untuk mengontrol pikiran manusia/Hipnotis), agama – agama akan disatukan menjadi agama baru dimana dia sebagai pusat penyembahan (dia menggaku sebagai Yesus Kristus).
Ciri – Ciri awal kedatangannya Antikris ( memuncul diri)
1. Sebagai manusia damai, mendamaikan perang saat ini terutama Timur Tengah dan PD III
2. Penuh belas kasih, homanis, mempunyai rasa humor tinggi
3. Bisa melakukan mujizat
4. Bisa berbicara semua bahasa termasuk daerah kecuali bahasa Latin
5. Dia akan diterima semua kalangan baik artis, politikus, agamawan
6. Membuat mata uang Tunggal ( bagian rencana New Word Order / Globalisasi)
7. Menyatukan semua agama menjadi agama baru semua lambang agama masuk dalam agama baru
“Dari
sebuah negeri kecil yang tak diperhitungkan, dia yang akan memimpin dan
memanipulasi kekuatan-kekuatan besar akan muncul. Inilah cara Antikris
bekerja:secara diam-diam, agar tidak diketahui, karena pada yang kecil tidaklah
diduga akan bisa muncul sebuah ancaman, dari sesuatu yang tidak terpikirkan,
hingga tak ada waktu untuk berpikir dan mengambil kesimpulan.”
Terima
kasih
Intel
Intel
Yth.
Sdr. Intel
Anda
ini orang konyol, culas, sok tahu, maunya menang sendiri. Anda ini orang yang
tidak konsisten. Anda sengaja menjebak saya, jadi dengan demikian saya
menyimpulkan bahwa anda seorang pendusta, seorang yang sama sekali tidak
memiliki KASIH. Anda sama sekali terjauhkan dari suasana hati yang “Damai dan
Sejahtera.” Anda tidak bisa dikatakan sebagai seorang pengikut Yesus Kristus
yang sejati. Buanglah semua mimpi anda. Benamkanlah segala bentuk khayalan anda
yang tidak rasional itu. Kenapa???
Bukankah
anda sendiri yang meminta pandangan saya tentang orang besar Asia yang
diramalkan oleh Nostradamus dimana anda mengutip perkataan Nostradamus sbb:
1. Akan muncul A New World Religion.
2. Dipimpin oleh seorang yang dikenali dengan panggilan The Man from The East.
3. Dia muncul dari negeri yang terletak di pertemuan tiga buah laut.
4. Kemunculannya menggemparkan Timur dan Barat.
5. Ketika muncul, dia memakai sorban biru (The Blue Turban).
6. Dia merayakan hari Kamis sebagai hari istimewa bagi dirinya
1. Akan muncul A New World Religion.
2. Dipimpin oleh seorang yang dikenali dengan panggilan The Man from The East.
3. Dia muncul dari negeri yang terletak di pertemuan tiga buah laut.
4. Kemunculannya menggemparkan Timur dan Barat.
5. Ketika muncul, dia memakai sorban biru (The Blue Turban).
6. Dia merayakan hari Kamis sebagai hari istimewa bagi dirinya
Saya
menganalisa kalimat-kalimat di atas sesuai dengan keinginan anda dan saya
menyimpulkan bahwa sosok yang dimaksud The Man From The East (Lelaki dari
Timur) dinanti oleh seluruh umat manusia yang ada di bumi ini. Ia memiliki
gelar dan sebutan yang beragam… dst. (silahkan baca sendiri).
Tetapi
anda menanggapi jawaban saya dengan menampilkan karakter lain yang juga
diramalkan oleh Nostradamus yaitu:
In the year 1999 and seven months
from the sky will come the great King of Terror.
He will bring back to life the King of the Mongols;
Before and after, war reigns.
In the year 1999 and seven months
from the sky will come the great King of Terror.
He will bring back to life the King of the Mongols;
Before and after, war reigns.
terjemahan
bebas
Pada tahun 1999 bulan 7
dari langit akan datang Raja Teror Agung
Dia akan menghidupkan kembali Raja Mongol
Sebelum dan sesudah, memimpin perang
Pada tahun 1999 bulan 7
dari langit akan datang Raja Teror Agung
Dia akan menghidupkan kembali Raja Mongol
Sebelum dan sesudah, memimpin perang
Jika
anda seorang yang “benar” tentunya anda harus menampilkan kalimat-kalimat
hikmat Nostradamus secara utuh untuk kita analisis secara terbuka dan
bersama-sama. Kita bisa saling share pengetahuan. Tetapi sayangnya, saya merasa
rugi dan dirugikan oleh orang ego seperti anda. Pengetahuan anda masih sangat dangkal
bung! Anda culas dan andalah Sang Pendusta itu. Anda tidak mengerti dan tidak
paham dengan apa yang anda tuliskan! Lain yang anda minta untuk saya analisis
sementara lain pula yang anda jadikan dasar argumentasi untuk menolak pendapat
saya. Dasar pembual dan pendusta! Jujur saya katakan pengetahuan anda tentang
Yesus Kristus masih amat sangat sedikit. Anda tidak perlu sok mengajari kami
semua. Meskipun Cakra Ningrat seorang muslim tetapi pengetahuan saya tentang
Yesus Kristus (Isa Almasih) dan Alkitab sangat Tinggi dan sangat jauh melampaui
pengetahuan anda. Jika anda hanya ingin menunjukkan KEBODOHAN anda, kelirulah
anda menulis di blog ini.
Ini
menjadi peringatan bagi siapa pun yang masuk ke blog ini agar lebih
berhati-hati dalam berpendapat. Jangan mengedepankan ego! Blog ini dihuni oleh
warga setia yang cerdas, dan intelek dari berbagai latar belakang agama yang
berbeda-beda. Siapa pun yang masuk ke blog ini harus pandai menggunakan bahasa
yang santun, penuh tata krama, dan beretika.
Bijaklah
dan pandai-pandailah berhikmat, sebab blog ini bukan blog main-main. Bukan blog
asal-asalan. Jika anda masuk ke blog ini dan ingin unjuk gigi maka Cakra
Ningrat yang akan merontokkan gigi-gigi anda. Jika anda masuk ke blog ini
dengan “kesombongan” dari pintu mana pun yang anda datangi maka di situlah anda
jumpai Cakra Ningrat berdiri dengan angkuhnya dan bertolak pinggang menantang
anda yang sombong. Siapa pun anda.
Demikian
untuk dimengerti dan dicamkan baik-baik.
Terima
kasih
Cakra Ningrat
Cakra Ningrat
Achmad
Syarifudin pada 18 Desember 2016 pukul 08.23 berkata:
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Untuk Admin mohon kiranya artikel ” Hakikat Tuhan dan Eksistensinya ” bisa dipajang kelanjutannya di Blog ini.
Terima kasih atas perhatiannya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Untuk Admin mohon kiranya artikel ” Hakikat Tuhan dan Eksistensinya ” bisa dipajang kelanjutannya di Blog ini.
Terima kasih atas perhatiannya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Sy
sangat setuju jika kelanjutan nya dipajang diblog ini…
fatih
al_hasri pada 23 Desember 2016 pukul 11.42 berkata:
assalamualaikum.
salam hormat pak cakra beserta admin
dan untuk para sahabat warga setia blog STPM ”salam alaina bima shobarna”
kami sangat rindu dan harus sabar menanti kelanjutan tulisan selanjutnya, sama halnya rindu dan harus bersabar lg menunggu untuk bertemu imam jagad raya walaupun hampir tak bisa ditemu namun km slalu rindu.
mungkin ini karna fenomena alam beserta isinya yg kacau saat ini, kegelisahan, ketakutan, dan bingung kemana harus menghadap, hanya di sinilah perasan hati kami menjadi damai untuk sejenak.
pak cakra yg km hormati..
terbesut dihati kami untuk bertanya kepada bapak tentang yg baru2 ini terjadi seperti pergolakan ditubuh pemerintahan hingga aksi damai 1,2,3, kmudian gempa di aceh, banjir bandang di berbagai tempat diwilayah indonesia.
jd yg km tanyakan bagaimana pandangan bapak tentang hiruk pikuk negeri tercinta ini, pergolakan manusianya selaras dengan pergolakan alam lalu bagaimana cara kmi menyikapi dan menghadapinya?
terimakasih, mohon pencerahannya..
wassalam..
salam hormat pak cakra beserta admin
dan untuk para sahabat warga setia blog STPM ”salam alaina bima shobarna”
kami sangat rindu dan harus sabar menanti kelanjutan tulisan selanjutnya, sama halnya rindu dan harus bersabar lg menunggu untuk bertemu imam jagad raya walaupun hampir tak bisa ditemu namun km slalu rindu.
mungkin ini karna fenomena alam beserta isinya yg kacau saat ini, kegelisahan, ketakutan, dan bingung kemana harus menghadap, hanya di sinilah perasan hati kami menjadi damai untuk sejenak.
pak cakra yg km hormati..
terbesut dihati kami untuk bertanya kepada bapak tentang yg baru2 ini terjadi seperti pergolakan ditubuh pemerintahan hingga aksi damai 1,2,3, kmudian gempa di aceh, banjir bandang di berbagai tempat diwilayah indonesia.
jd yg km tanyakan bagaimana pandangan bapak tentang hiruk pikuk negeri tercinta ini, pergolakan manusianya selaras dengan pergolakan alam lalu bagaimana cara kmi menyikapi dan menghadapinya?
terimakasih, mohon pencerahannya..
wassalam..
TRAGEDI
PEMBUNUHAN PERTAMA DI MUKA BUMI
Qabil
(Kain) membunuh Habil (Habel)
Dalam
alkitab : 1. Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan
mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu:
“Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN.” 2.
Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala
kambing domba, Kain menjadi petani. (Kejadian 4 : 1 – 2)
Firman Tuhan telah dengan tegas menyebut kata “bersetubuh” beda halnya dengan firman- firman sebelumnya yang menggunakan kata- kata kiasan saja. Meskipun Hawa memiliki birahi namun jika pohon kehidupan tidak berdiri tegak (ereksi) maka mustahil persetubuhan dapat terlaksana. Firman Tuhan : “tetapi pohon pengetahuan yang baik dan jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.” (Kej. 2 : 17). Maksudnya, alat kelamin laki- laki yang ereksi (pohon kehidupan/pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat) setelah selesai digunakan (dimakan buahnya) maka alat itu langsung mati (tidak ereksi lagi). Hidup dan matinya alat itu juga direncanakan dan diciptakan Tuhan sebagaimana firmanNya : Berfirmanlah TUHAN Allah: “Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya.” (Kej. 3 : 22)
Ada dua pesan yang Tuhan ingin sampaikan kepada manusia yaitu:
pertama : “sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita”. Firman diatas secara tegas menyebut bahwa Tuhan tidak sendiri. Siapakah yang menemani Tuhan?, Kenapa Tuhan mengatakan “salah satu dari Kita?”.
Logika hukum saya berpendapat bahwa “Kita” adalah kata jamak, bukan kata tunggal. Kata “kita” dapat bermakna lebih dari satu tapi yang kedua itu bagian yang tidak terpisahkan dari yang pertama. Secara sederhana dapat dianalogikan antara diri anda dengan nafas anda yang keluar masuk itu. Bisakah anda katakan anda dengan nafas anda terpisah?. Anda pasti katakan tidak terpisahkan!. Jawaban anda dapat dikatakan benar. Tapi logika hukum dapat membuktikan bahwa anda dengan nafas anda sesungguhnya adalah “dua” tapi menyatu dalam diri anda dan menjadi satu. Hukum akan membuktikan bahwa anda dua yang menjadi satu saat ajal anda sudah tiba. Anda mati. Nafas ( roh Allah ) berpisah dengan diri anda. Roh keluar dari diri anda. Anda yang sudah terbujur kaku tinggal menunggu waktu untuk ditanam. Setelah ditanam engkau kembali lagi menjadi tanah karena dari situlah engkau diambil (diciptakan); sebab engkau debu dan engkau kembali menjadi debu. Yang dimaksud dengan “debu” adalah roh Allah. Nafas anda yang keluar masuk itu adalah roh Allah. Roh Allah akan kembali kepada Allah bila anda sudah mati. Alquran menyebut “inna lillahi wa inna ilaihi rojiun” (dari Allah kembali kepada Allah) alkitab mengatakan “kembali kerumah BAPA di syurga”. Alquran dan Alkitab memiliki terminologi yang sama. Yang kembali kepada Allah, yang kembali kerumah BAPA adalah roh Allah dan bukan diri anda. Kemanakah diri anda setelah jasad anda kembali kepada tanah?. Pertanyaan ini akan dibahas di bagian lain.
Makna “salah satu dari Kita” adalah Tuhan dengan AllahNya. Tuhan dan manusia diantarai oleh AllahNya. Tuhan dengan semua ciptaanNya diantarai oleh Allah. Tuhan berwujud nyata. Semua ciptaanNya juga berwujud dan nyata akan tetapi Allah tidak berwujud. Allah hanya ada dan hidup akan tetapi tidak memiliki wujud. Sebagaimana nafas, nafas itu ada, diketahui dan dirasakan akan tetapi nafas tidak memiliki wujud.
Dalam alquran Tuhan berfirman (50:16) Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.
Sebagaimana kata “Kita” kata “Kami” juga adalah kata jamak namun bermakna “tunggal”. Yang dimaksud “Kami” pada ayat diatas adalah Tuhan dengan AllahNya. Makna “lebih dekat kepadanya dari urat leher” adalah “nafas” dimana urat leher adalah jalur pelintasan masuk dan Keluarnya nafas. Jika manusia sudah mati maka tentu saja Allah sudah sangat jauh darinya karena manusia itu sudah tidak memiliki nafas (roh Allah). Nafas hanya salah satu bagian daripada bagian yang terkecil Allah.
Alquran mendefenisikan Allah sebagaimana ayat 24: 35. Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Firman Tuhan telah dengan tegas menyebut kata “bersetubuh” beda halnya dengan firman- firman sebelumnya yang menggunakan kata- kata kiasan saja. Meskipun Hawa memiliki birahi namun jika pohon kehidupan tidak berdiri tegak (ereksi) maka mustahil persetubuhan dapat terlaksana. Firman Tuhan : “tetapi pohon pengetahuan yang baik dan jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.” (Kej. 2 : 17). Maksudnya, alat kelamin laki- laki yang ereksi (pohon kehidupan/pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat) setelah selesai digunakan (dimakan buahnya) maka alat itu langsung mati (tidak ereksi lagi). Hidup dan matinya alat itu juga direncanakan dan diciptakan Tuhan sebagaimana firmanNya : Berfirmanlah TUHAN Allah: “Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya.” (Kej. 3 : 22)
Ada dua pesan yang Tuhan ingin sampaikan kepada manusia yaitu:
pertama : “sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita”. Firman diatas secara tegas menyebut bahwa Tuhan tidak sendiri. Siapakah yang menemani Tuhan?, Kenapa Tuhan mengatakan “salah satu dari Kita?”.
Logika hukum saya berpendapat bahwa “Kita” adalah kata jamak, bukan kata tunggal. Kata “kita” dapat bermakna lebih dari satu tapi yang kedua itu bagian yang tidak terpisahkan dari yang pertama. Secara sederhana dapat dianalogikan antara diri anda dengan nafas anda yang keluar masuk itu. Bisakah anda katakan anda dengan nafas anda terpisah?. Anda pasti katakan tidak terpisahkan!. Jawaban anda dapat dikatakan benar. Tapi logika hukum dapat membuktikan bahwa anda dengan nafas anda sesungguhnya adalah “dua” tapi menyatu dalam diri anda dan menjadi satu. Hukum akan membuktikan bahwa anda dua yang menjadi satu saat ajal anda sudah tiba. Anda mati. Nafas ( roh Allah ) berpisah dengan diri anda. Roh keluar dari diri anda. Anda yang sudah terbujur kaku tinggal menunggu waktu untuk ditanam. Setelah ditanam engkau kembali lagi menjadi tanah karena dari situlah engkau diambil (diciptakan); sebab engkau debu dan engkau kembali menjadi debu. Yang dimaksud dengan “debu” adalah roh Allah. Nafas anda yang keluar masuk itu adalah roh Allah. Roh Allah akan kembali kepada Allah bila anda sudah mati. Alquran menyebut “inna lillahi wa inna ilaihi rojiun” (dari Allah kembali kepada Allah) alkitab mengatakan “kembali kerumah BAPA di syurga”. Alquran dan Alkitab memiliki terminologi yang sama. Yang kembali kepada Allah, yang kembali kerumah BAPA adalah roh Allah dan bukan diri anda. Kemanakah diri anda setelah jasad anda kembali kepada tanah?. Pertanyaan ini akan dibahas di bagian lain.
Makna “salah satu dari Kita” adalah Tuhan dengan AllahNya. Tuhan dan manusia diantarai oleh AllahNya. Tuhan dengan semua ciptaanNya diantarai oleh Allah. Tuhan berwujud nyata. Semua ciptaanNya juga berwujud dan nyata akan tetapi Allah tidak berwujud. Allah hanya ada dan hidup akan tetapi tidak memiliki wujud. Sebagaimana nafas, nafas itu ada, diketahui dan dirasakan akan tetapi nafas tidak memiliki wujud.
Dalam alquran Tuhan berfirman (50:16) Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.
Sebagaimana kata “Kita” kata “Kami” juga adalah kata jamak namun bermakna “tunggal”. Yang dimaksud “Kami” pada ayat diatas adalah Tuhan dengan AllahNya. Makna “lebih dekat kepadanya dari urat leher” adalah “nafas” dimana urat leher adalah jalur pelintasan masuk dan Keluarnya nafas. Jika manusia sudah mati maka tentu saja Allah sudah sangat jauh darinya karena manusia itu sudah tidak memiliki nafas (roh Allah). Nafas hanya salah satu bagian daripada bagian yang terkecil Allah.
Alquran mendefenisikan Allah sebagaimana ayat 24: 35. Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Allah
adalah cahaya. Cahaya Allah tidaklah sama dengan cahaya yang pernah dilihat
atau diketahui manusia. Jika ada cahaya yang telah dilihat dengan cara apapun
atau diketahui dengan cara bagaimanapun oleh siapapun maka hukum memastikan
bahwa cahaya itu bukan cahaya Allah. Karena cahaya itu tidak ada yang
mengetahuinya maka cahaya itu disebut sebagai Zat Allah. Untuk memposisikan
Allah dan Tuhan, kita dapat melihat ayat 24:35 tersebut diatas dan bandingkan
dengan ayat 2:163. Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan
melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Prinsip
tauhid dalam alquran adalah “Lailaha Illallah” artinya Tidak ada Tuhan selain
Allah. Prinsip tauhid dalam alkitab adalah Tuhan Allah. Pada hakekatnya
terminologi kedua kitab tersebut secara hukum memiliki maksud dan tujuan yang
sama yaitu : Tuhan adalah Tuhan. Allah adalah Allah. Tuhan adalah INTI-NYA
Allah. Allah adalah bayanganNYA Tuhan. Tuhan berwujud sedang Allah tidak
berwujud, tidak berbentuk akan tetapi Allah berada disemua yang hidup, wujud,
bentuk, ruang dan waktu. Allah senantiasa mengantarai Tuhan dengan seluruh
hamba- hambaNYA dan seluruh ciptaanNYA.
Pesan
yang kedua adalah; Tuhan ingin manusia tahu bahwa hidup itu hanya boleh satu
kali saja, sebagaimana firmanNya : ….. “maka sekarang jangan sampai ia
mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari pohon kehidupan itu dan
memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-selamanya”. Hukum Tuhan menetapkan
Manusia hidup hanya boleh satu kali dan mati juga hanya satu kali. Semua
manusia yang hidup akan merasakan mati. Dalam alquran Tuhan berfirman.
21 :
35. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan
keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada
Kamilah kamu dikembalikan.
Bagaimana
Tuhan mau menguji manusia dengan keburukan (jahat) dan kebaikan (baik) kalau
Tuhan tidak pernah membekali manusia pengetahuan baik dan jahat?. Logika hukum
kita dengan jelas memahami bahwa firman di alkitab dengan firman di alquran
berasal dari SATU TUHAN YANG SAMA. Dikatakan sama karena dalil hukumnya saling
melengkapi dan tidak ditemukan adanya pertentangan hukum didalamnya.
Firman
Tuhan selanjutnya : Ia menghalau manusia itu dan disebelah timur taman Eden
ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan
menyambar-nyambar, untuk menjaga Jalan ke pohon kehidupan. (Kej. 3 : 24).
Logika
hukum saya mempertanyakan pesan apakah yang ingin disampaikan firman Tuhan di
atas buat kita semua?. Sepertinya ada sesuatu yang “sengaja” ingin DIRAHASIAKAN
TUHAN buat seluruh ummat manusia dan seluruh bangsa-bangsa yang ada dimuka bumi
ini.
Firman
menggunakan kata “KERUB DENGAN PEDANG YANG BERNYALA-NYALA”. Kata ini sangat
asing ditelinga kita. Saya tidak faham apa makna kata ini yang sebenarnya. Yang
saya ketahui adalah kata “kerubian” (kata dasar) yang bermakna malaikat atau
dewa. Jika kerubian yang dimaksudkan kenapa firman menggunakan kata kerub
dengan pedang bernyala-nyala. Apakah firman salah?, logika hukum saya
mengatakan MUSTAHIL. Logika hukum saya juga menolak kalau diartikan sebagai
malaikat dengan pedang yang bernyala-nyala, lebih-lebih saya tolak lagi kalau
diartikan sebagai dewa.
Logika
hukum MENOLAK TEGAS SEGALA YANG RAHASIA. Sebagai contoh kasus “pencabulan”,
atau “perzinaan” kasus-kasus itu sangat rahasia, apakah karena alasan
kerahasiaannya yang menyebabkan kasus itu tidak dapat disidik untuk dituntut
didepan pengadilan?. Tidak ada hal yang bersifat RAHASIA didepan hukum.
Sebagai orang hukum saya tidak mengerti dan tidak faham jika ditanya tentang artikel SPTM. Tapi sebagai orang hukum saya mempertanyakan apa yang dijadikan dasar hukum oleh Yaman Al Bughuri sehingga sangat meyakini kalau penulis artikel SPTM adalah SATRIO PININGIT YANG SEJATI. Pernyataan ini diulang-ulang dan terus diulang oleh Yaman Al Bughuri.
Sebagai orang hukum saya tidak mengerti dan tidak faham jika ditanya tentang artikel SPTM. Tapi sebagai orang hukum saya mempertanyakan apa yang dijadikan dasar hukum oleh Yaman Al Bughuri sehingga sangat meyakini kalau penulis artikel SPTM adalah SATRIO PININGIT YANG SEJATI. Pernyataan ini diulang-ulang dan terus diulang oleh Yaman Al Bughuri.
Sebagai
orang hukum, saya tidak mungkin latah dan ikut-ikutan dengan apa yang diyakini
oleh orang lain.
Sebagai orang hukum saya tidak mudah membenarkan siapapun tanpa dasar hukum yang sah, meyakinkan, dan dapat dipertanggungjawabkan dimuka hukum.
Sebagai orang hukum dalam menjalankan tuntutan profesi saya memiliki keberanian untuk mengatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah.
Sebagai orang hukum saya tidak mudah membenarkan siapapun tanpa dasar hukum yang sah, meyakinkan, dan dapat dipertanggungjawabkan dimuka hukum.
Sebagai orang hukum dalam menjalankan tuntutan profesi saya memiliki keberanian untuk mengatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah.
Dengan
mempelajari cara-cara dan metode serta argumentasi Al Bughuri meyakinkan kita
saya dapat menemukan jawaban untuk mengungkap RAHASIA firman Tuhan “…di sebelah
timur taman Eden ditempatkanNyalah beberapa kerub dengan pedang yang
bernyala-nyala dan menyambar-nyambar….”
Jawaban
itu terdapat dalam artikel SPTM bahwa yang dimaksud sebelah timur Eden adalah
Indonesia dan kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar
adalah letusan gunung krakatau yang pertama. Artikel SPTM hal. 12 sbb :
“Dalam ramalan Joyoboyo disebutkan bahwa Satrio Piningit akan menyelamatkan org jawa yang baik, orang jawa yang jahat dikasih makan jin dan setan. Orang jawa yang baik maksudnya adalah bani Israil yang diselamatkan. Orang Israil (yahudi) mengetahui dan meyakini bahwa leluhur mereka adalah orang Jawa, asal leluhur mereka adalah jawa. Leluhur mereka berjalan meninggalkan pulau jawa untuk menyelamatkan diri dari bencana maha dahsyat berupa letusan gunung krakatau yang pertama disusul dengan letusan gunung toba di Sumatera yang menyebabkan terciptanya danau toba dan bukit barisan disusul dengan gempa bumi maha dahsyat susul menyusul yang menyebabkan syurga dunia yang disebut benua atlantis menjadi hilang. Orang jawa yang dulunya mendiami atlantis yang luas daratannya mencakup seluruh daratan India sampai kebenua Afrika, menyebar menyelamatkan diri dan melahirkan suku- suku bangsa sebagaimana yang kita kenal sekarang ini”.
“Dalam ramalan Joyoboyo disebutkan bahwa Satrio Piningit akan menyelamatkan org jawa yang baik, orang jawa yang jahat dikasih makan jin dan setan. Orang jawa yang baik maksudnya adalah bani Israil yang diselamatkan. Orang Israil (yahudi) mengetahui dan meyakini bahwa leluhur mereka adalah orang Jawa, asal leluhur mereka adalah jawa. Leluhur mereka berjalan meninggalkan pulau jawa untuk menyelamatkan diri dari bencana maha dahsyat berupa letusan gunung krakatau yang pertama disusul dengan letusan gunung toba di Sumatera yang menyebabkan terciptanya danau toba dan bukit barisan disusul dengan gempa bumi maha dahsyat susul menyusul yang menyebabkan syurga dunia yang disebut benua atlantis menjadi hilang. Orang jawa yang dulunya mendiami atlantis yang luas daratannya mencakup seluruh daratan India sampai kebenua Afrika, menyebar menyelamatkan diri dan melahirkan suku- suku bangsa sebagaimana yang kita kenal sekarang ini”.
Logika
hukum kita tentu mempertanyakan apakah leluhur orang Israil yang berjalan
meninggalkan Pulau Jawa (Indonesia) akibat letusan gunung berapi tersebut
memiliki dasar hukum yang kuat dengan kata lain firman Tuhan?. Jika tidak
difirmankan maka artikel SPTM patut diragukan kebenarannya akan tetapi bila
terdapat didalam firman maka artikel SPTM wajib hukumnya untuk diimani sebagai
sebuah KEBENARAN MUTLAK.
Dalam
alkitab * Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan
bagi mereka lahir anak-anak perempuan, * maka anak-anak Allah melihat, bahwa
anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri
dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. *
Berfirmanlah TUHAN: “Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia,
karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun
saja.” * Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu
sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan
perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang
gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan. (Kej. 6: 1-4)
Logika hukum kita tentu saja akan mempertanyakan apakah yang dimaksudkan firman
Tuhan “Pada waktu itu orang- orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu
sesudahnya”. Siapakah yang dimaksud raksasa itu?.
Ada
dua pesan penting namun sangat rahasia yang Tuhan ingin sampaikan kepada kita
semua yaitu : pertama; sebelum Adam (manusia) dan Hawa diciptakan syurga Eden
(atlantis) sudah dihuni lebih dulu oleh mahluk ciptaan Tuhan. Mahluk itu belum
dapat dikatakan manusia. Mahluk itulah yang alkitab sebut dengan kata
“raksasa”. Mahluk itu punah ketika bumi tenggelam dimasa Nuh.
Kedua;
raksasa itu tidak mengawini perempuan- perempuan cantik dari anak- anak
manusia, yang boleh mengawini perempuan-perempuan cantik itu hanya anak-anak
Allah saja. Yang dimaksud anak-anak Allah adalah anak-anak laki-laki Adam,
sedang anak-anak perempuan manusia adalah anak perempuan Adam. Firman
menggunakan kata anak-anak Allah dan anak-anak perempuan manusia untuk
mempertegas bahwa raksasa itu adalah “mahluk” yang belum boleh disebut manusia.
Mahluk tidak boleh mengawini perempuan cantik anak manusia. Mahluk (raksasa)
itulah yang dimaksud dalam artikel SPTM sebagai leluhur orang Israil yang
berasal dari tanah jawa (syurga atlantis) yang melarikan diri akibat letusan
gunung krakatau yang pertama. Mahluk itulah yang menyebut-menyebut kata YAH-WEH
yang berarti JA-WA.
Keyakinan
Al Bughuri bahwa artikel SPTM (selanjutnya kami sebut artikel saja) ditulis
oleh SATRIO PININGIT YANG SEJATI adalah keyakinan yang benar. Saya sependapat
dengan Al Bughuri bahwa artikel itu memang ditulis oleh Satrio Piningit yang
Sejati dengan pertimbangan hukum sbb:
a.
ALKITAB
(Kej. 3 : 24) Ia menghalau manusia itu dan disebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.
(Kej. 3 : 24) Ia menghalau manusia itu dan disebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.
Kerub
(cherub) dalam islam disebut “kerubun” diartikan sebagai mahluk bersayap
syurgawi Allah. Kerub termasuk diantara para malaikat yang bertugas memuji-muji
Allah (bertasbih). Mereka tinggal dibagian syurga yang tidak dapat diakses oleh
iblis. Dalam Alkitab bahasa Ibrani cherub dimaknai sebagai pembawa tahta Allah.
Mereka membuat berbagai macam rekaan gambar yang macam-macam dengan berbagai
macam penafsiran. Jika Kerub diartikan sebagai malaikat maka itu berarti TUHAN
tidak sendiri dalam Mencipta dengan kata lain ada pihak lain yang membantunya
atau menjadi saksi atas diri Nya. Jika memang seperti itu kejadiannya maka
secara hukum sifat Tuhan Yang Maha Esa, dinyatakan BATAL demi hukum, sebab
Tuhan memiliki sekutu yang bernama kerub.
Artikel
dengan jelas dan tegas menyebutkan bahwa yang dimaksud KERUB adalah KRAKATAU.
Hanya Satrio Piningit yang sejati sajalah yang tahu makna kerub yang
sebenar-benarnya bahwa Kerub adalah Letusan gunung krakatau yang pertama.
Magmanya seperti pedang yang menyala-nyala, lava dan lahar panasnya menyambar-
nyambar. Letusan Krakatau (kerub) yang pertama itulah yang menenggelamkan benua
atlantis atau taman Eden (menurut alkitab) atau syurga Adam dan Hawa (menurut
alquran).
Alkitab
menyebutkan “beberapa kerub atau beberapa krakatau” artinya kerub (krakatau)
selalu meletus. Sejarah mencatat Erupsi terahir kerub (krakatau) terjadi pada
tgl 26-27 Agustus 1883 yang menewaskan 36 ribu jiwa. Suaranya terdengar sampai
ke Australia dan Afrika. Hemburan debunya sampai dilangit Norwegia dan New
York. Langit Eropa menjadi gelap oleh debu itu. Kekuatan daya ledaknya 30 ribu
kali bom atom yang pernah meluluhlantakkan Nagasaki dan Hirosima. Setelah kerub
(krakatau) meletus dan menenggelamkan dirinya, pada thn 1927, kerub (krakatau)
muncul lagi di permukaan laut dan orang menamakannya “anak krakatau (kerub)”.
Dan silahkan anda membayangkan sendiri bagaimana dahsyatnya letusan kerub yang
pertama kali, yang dapat menenggelamkan sebuah benua yang bernama atlantis.
Artikel
dengan tegas mengatakan sebelum kerub meletus, benua Atlantis (taman Eden)
telah dihuni oleh mahluk yang belum boleh dikatakan manusia. Alkitab menamakan
mahluk itu sebagai raksasa. Setelah kerub meletus, bumi dan langit terpisah.
Yang ikut tenggelam bersama atlantis disebut Nyi Roro Kidul dan yang naik
keatas adalah mahluk yang disebut UFO(alien), sedangkan yang selamat disebut
raksasa yang ahirnya dipunahkan juga oleh banjir bandang pada masa Nuh.
b.
ALQURAN
Artikel hal. 13 menuliskan; “Langit dan bumi yang dulunya bersatu adalah atlantis. Syurga yang ditempati Adam dan Hawa bukan di langit akan tetapi syurga yang dimaksudkan adalah Atlantis. Karena larangan Tuhan dilanggar maka Tuhan murka. Murka Tuhan menyebabkan bencana dahsyat yang sangat besar, berupa letusan gunung Krakatau yang pertama. Murka Tuhan menyebabkan langit dan bumi terpisah. Murka Tuhan menyebabkan atlantis tenggelam”.
Artikel hal. 13 menuliskan; “Langit dan bumi yang dulunya bersatu adalah atlantis. Syurga yang ditempati Adam dan Hawa bukan di langit akan tetapi syurga yang dimaksudkan adalah Atlantis. Karena larangan Tuhan dilanggar maka Tuhan murka. Murka Tuhan menyebabkan bencana dahsyat yang sangat besar, berupa letusan gunung Krakatau yang pertama. Murka Tuhan menyebabkan langit dan bumi terpisah. Murka Tuhan menyebabkan atlantis tenggelam”.
Alquran
mendukung kebenaran artikel, sebagaimana firman Tuhan 21: 30. Dan apakah
orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya
dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari
air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga
beriman?
Prinsip ayat tersebut adalah langit dan bumi awalnya bersatu kemudian Tuhan memisahkannya.
Prinsip ayat tersebut adalah langit dan bumi awalnya bersatu kemudian Tuhan memisahkannya.
Benua
atlantis atau taman Eden (syurga) letaknya di bumi atau daratan tanah Jawa yang
dikelilingi laut dan sungai-sungai besar. Dimasa itu singgasana kerajaan Tuhan
(arasy) tempat Tuhan bertahta awalnya masih berada di atas air. Alquran 11: 7.
Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya
(sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih
baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): “Sesungguhnya kamu
akan dibangkitkan sesudah mati”, niscaya orang-orang yang kafir itu akan
berkata: “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.”
Setelah
Kerub (Krakatau) meletus yang magmanya seperti pedang menyala-nyala, lava dan
lahar panasnya menyambar-nyambar. Asapnya membubung tinggi. Kemudian Tuhan kita
menuju pada Penciptaan langit dimana saat itu langit masih berbentuk asap.
FirmanNYA 41 : 11. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu
masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah
kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa.” Keduanya
menjawab: “Kami datang dengan suka hati.”
Tuhan
Allah menciptakan langit dan bumi beserta seluruh isinya hanya dalam waktu enam
hari, sebagaimana firmanNya 32: 4. Allah lah yang menciptakan langit dan bumi
dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di
atas ‘Arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari padaNya seorang penolongpun dan
tidak (pula) seorang pemberi syafa’at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?
KEBENARAN
artikel tidak perlu lagi diragukan. Hukum telah membuktikan secara sah dan
meyakinkan serta dapat dipertanggungjawabkan bahwa artikel itu ditulis oleh
Satrio Piningit yang sejati.
Kehadiran
Al Bughuri dan Cahyo Nayaswara di blog ini sangat membantu warga dan pembaca
lainnya dalam menyikapi dan menerima artikel yang sangat penting tersebut.
Kedua orang tua yang mulia itu telah bersinergi dan bersatupadu tanpa kenal
waktu dan merasa lelah membimbing dan mencerahkan kita agar kita dapat menerima
artikel itu dengan keyakinan yang kuat berdasarkan logika akal sehat kita masing-masing.
Meskipun saya terlambat, tapi saya merasa sangat dimudahkan dan diuntungkan
dengan keterlambatan itu karena dengan begitu saya merasa leluasa dan bebas
melakukan analisis dengan pendekatan ilmu hukum. Saya menggunakan alquran
karena saya mengikuti jejak langkah guru agung Al Bughuri di blog ini, dan saya
menggunakan alkitab karena saya diterangi oleh Sinuhun Cahyo Nayaswara. Saya
berpendapat beliau adalah “dua” yang sengaja dipersatukan Tuhan sebagaimana
diri kita dan nafas kita. Untuk mengetahui misteri rahasia Tuhan maka kita
harus menggunakan alquran dan alkitab sebagaimana yang diajarkan oleh orang tua
kita Al Bughuri dan Cahyo Nayaswara. Beliau telah memberi hikmah dan pelajaran
besar buat diri saya sehingga saya dapat masuk dengan cara masuk yang baik di
blog yth ini melalui penyampaian Legal Opinion.
Saya
sudah terlanjur masuk dan rasanya susah buat diri saya untuk keluar lagi. Saya
merasa seperti ada kekuatan lain diluar diri saya yang saya tafsirkan sebagai
izin Tuhan (ridha Ilahi) yang menginginkan saya untuk terus masuk dan menulis
di blog ini. Terkadang saya duduk merenung dan bertanya-tanya dalam diri saya
“wajarkah yang saya lakukan ini?. Benarkah yang saya kerjakan ini?”.
Pertanyaan-pertanyaan itu sering menggelayut dibenak saya. Rasanya saya ingin
berhenti menulis tapi saya tidak kuasa untuk menghentikan diri ini. “Apakah ini
sebuah takdir buat diri saya?”. Saya juga tidak mampu menjawabnya. Jika ini
memang sudah takdir yang tidak bisa saya elaki maka saya akan menjalaninya dengan
enjoy meskipun itu tidak mudah dan sangat melelahkan!
Saya
katakan: “saya ingin berhenti menulis kapan saja saya mau dan tidak ada yang
bisa melarang saya”. Saya ingin melakukan itu, saya ingin berhenti menulis tapi
saya tidak mampu berhenti karena diri saya mengatakan: bukankah kamu sendiri
yang mau mengejar Cahyo Nayaswara?. Kejarlah dan kejar terus! Buka dan buka
terus alkitab kemudian pertemukan alkitab dengan alquran maka kamu akan
berjumpa dengan Cahyo Nayaswara. Itulah suara yang menerangi. Suara itu adalah
Firman Tuhan.
SUBHANALLAH…
(MAHA SUCI ALLAH)
Warga
setia dan pembaca blog yth ini, dengan segala kerendahan hati perkenankanlah
saya dan izinkanlah saya melanjutkan penyampaian Legal Opinion ini guna
menuntaskan pembahasan kasus “pembunuhan” dua kakak beradik Qabil (Kain) dan
Habil (Habel).
Dalam
alquran Tuhan berfirman : Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam
(Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan
korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak
diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): “Aku pasti membunuhmu!.”
Berkata Habil: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang
yang bertakwa.” (5 : 27)
Selanjutnya
dalam alkitab dikisahkan sbb :
*Setelah
beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu
kepada TUHAN sebagai korban persembahan;
*Habel
juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya,
yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya
itu,
*tetapi
Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi
sangat panas, dan mukanya muram. (Kejadian 4 : 3 – 5)
Tentang
duduk perkaranya : Tuhan memerintahkan kepada kakak beradik, Qabil (Kain) dan
Habil (Habel) putra-putra Adam itu untuk melaksanakan korban persembahan dengan
mengeluarkan sebahagian hasil yang mereka peroleh dari apa yang mereka
usahakan. Qabil (Kain) yang bertani mengorbankan hasil pertaniannya (dalam
islam disebut zakat pertanian) dan Habil (Habel) mengorbankan hasil ternaknya
(zakat peternakan)
Kenapa
Tuhan menginginkan korban persembahan dari apa yang diusahakan manusia?. Karena
Tuhan memiliki hak. Tuhan yang menciptakan tanah untuk ditanami oleh manusia,
kemudian Tuhan yang menumbuhkan tanaman itu sampai menghasilkan buah untuk
dipetik hasilnya.
Dalam
alquran Tuhan berfirman : Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang
berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang
bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan
tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia
berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan
kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. (6:141)
Demikian
pula terhadap hewan ternak. Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari
air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan
sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan
empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu. (24:45) “Dan Dia telah menciptakan binatang ternak
untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat,
dan sebahagiannya kamu makan. (16 : 5).
Tuhan
meminta korban persembahan, karena Dia ingin mendapatkan hakNya. Hak Tuhan
adalah Dia menginginkan manusia mengingat Dia. Hak itu diimplemantasikan dalam
bentuk penyisihan dari sebagian hasil usaha yang telah dikerjakan manusia. Jika
manusia menyisihkan hasil usahanya dengan benar berarti manusia mengingat peran
penting Tuhan dalam hasil usaha manusia tersebut sebaliknya jika manusia tidak
menyisihkan sebagian dari hasil usahanya maka manusia secara tidak langsung
dianggap mengingkari peran penting Tuhan. Korban yang dipersembahkan harus
dengan perhitungan yang benar dan harus yang terbaik, tidak boleh asal-asalan
dan harus dipersembahkan secara tulus dan ihlas.
Qabil
(Kain) mengorbankan hasil pertaniannya seperti buah-buahan sedangkan Habil
(Habel) menyerahkan korban persembahannya yaitu anak sulung kambing dombanya
yakni lemak-lemaknya. Korban yang dipersembahkan Habil (Habel) diindahkan
Tuhan, sedang korban yang dipersembahkan Kain (Qabil) tidak diindahkanNya. Hati
Kain menjadi panas dan mukanya muram.
*Firman
TUHAN kepada Kain: “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
*Apakah
mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak
berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau,
tetapi engkau harus berkuasa atasnya.”
*Kata
Kain kepada Habel, adiknya: “Marilah kita pergi ke padang.” Ketika mereka ada
di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.
*Firman
TUHAN kepada Kain: “Di mana Habel, adikmu itu?” Jawabnya: “Aku tidak tahu!
Apakah aku penjaga adikku?”
*Firman-Nya:
“Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari
tanah.
*Maka
sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan
mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu.
*Apabila
engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan memberikan hasil
sepenuhnya lagi kepadamu; engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara di
bumi.”
*Kata
Kain kepada TUHAN: “Hukumanku itu lebih besar dari pada yang dapat kutanggung.
*Engkau
menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan tersembunyi dari hadapan-Mu,
seorang pelarian dan pengembara di bumi; maka barangsiapa yang akan bertemu
dengan aku, tentulah akan membunuh aku.”
*Firman
TUHAN kepadanya: “Sekali-kali tidak! Barangsiapa yang membunuh Kain akan
dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat.” Kemudian TUHAN menaruh tanda pada Kain,
supaya ia jangan dibunuh oleh barangsiapapun yang bertemu dengan dia.
*Lalu
Kain pergi dari hadapan TUHAN dan ia menetap di tanah Nod, di sebelah timur
Eden. (Kejadian 4 : 6-16)
Dalam
alquran dikisahkan:
*“Sungguh
kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali
tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku
takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam.”
*”Sesungguhnya
aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu
sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah
pembalasan bagi orang-orang yang zalim.”
*Maka
hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu
dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi.
*Kemudian
Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan
kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata
Qabil: “Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak
ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?” Karena itu jadilah dia
seorang diantara orang-orang yang menyesal. (5 :28-31)
Legal
Opinion ini memberi pendapat hukum sbb :
Kain
(Qabil) adalah saksi pelaku dalam perkara pembunuhan ini. Habel (Habil) adalah
korban. Dalam perkara ini Tuhan dapat ditempatkan sebagai saksi tunggal atau
saksi kunci dan satu-satunya saksi. Hukum mempersyaratkan sekurang-kurangnya
harus dua saksi yang diperhadapkan untuk dimintai keterangannya dimuka hukum.
Karena saksi hanya SATU dan saksi itu hanya SENDIRI maka keteranganNYA didalam
alkitab dan alquran terhadap perkara ini harus diambil untuk memenuhi
persyaratan materil tentang duduknya perkara ini. Keterangan saksi dalam
alkitab dan alquran dianggap cukup dan memenuhi syarat untuk mewakili diriNya.
Dalam
Legal Opinion ini kami berpendapat bahwa saksi kunci tidak terlibat dalam
PERENCANAAN pembunuhan ini. Adalah menjadi hak prerogatif saksi kunci dalam
kedudukanNya sebagai Tuhan untuk menerima dan menolak korban persembahan yang
diberikan oleh hamba-hambaNya. Saksi kunci juga tidak dapat dianggap terlibat
dalam pembunuhan itu oleh karena saksi kunci telah melaksanakan kewajibanNya
sebagai Tuhan dengan menasehati pelaku sebelum pelaku melaksanakan perbuatan
jahatnya. Tidak terdapat alibi kalau saksi kunci berada ditempat kejadian
perkara saat pembunuhan itu terjadi. Saksi kunci mengetahui bahwa telah terjadi
suatu peristiwa pembunuhan karena saksi mendengar darah korban berteriak dari
dalam tanah kemudian bertanya kepada pelaku “apakah yang telah kau perbuat ini
? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah”. Dihadapan Tuhan pelaku
mengakui perbuatannya kemudian Tuhan menjatuhkan kutukan terhadap pelaku.
Hukum
mempertanyakan kenapa peristiwa itu harus terjadi?. Kalau bukan Tuhan yang merencanakan,
lantas siapakah yang merencanakan pembunuhan itu? Jika Kain (Qabil) yang
merencanakannya dimanakah peran dan kedudukan Tuhan sebagai satu-satunya
PERENCANA?. Apakah benar darah korban bisa berteriak dari dalam tanah? Kenapa
Tuhan menyuruh pelaku melarikan diri menjauhi tanah tempat kejadian perkara
kemudian Tuhan melindungi dan menjamin keselamatan diri pelaku?
Logika
hukum saya menolak sangkaan jika pembunuhan itu dikategorikan sebagai
pembunuhan terencana. Pembunuhan itu terjadi secara spontanitas disebabkan
karena “korban” yang telah dipersembahkan oleh Kain ternyata ditolak oleh Tuhan
sehingga membuat hati Kain jadi panas dan mukanya muram. Hati Kain MARAH kepada
Tuhan. Kain telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan cara MELAWAN TUHAN.
Perlawanan Kain terhadap Tuhan diimplementasikan dengan cara “membunuh Habel”.
Logika
hukum saya berpendapat bahwa tragedi pembunuhan ini terjadi hanya sebagai
akibat dengan kata lain terdapat hubungan “causal” antara kejadian ini dengan
kejadian sebelumnya dimana Tuhan ingin berpesan kepada kita. Pesan Tuhan
dibalik tragedi pembunuhan ini ada dua yaitu pertama; Dia ingin manusia
mengetahui bukti-bukti nyata akan ciptaanNya yang telah Dia ciptakan sebelumnya
dan yang kedua adalah; Dia ingin manusia mengetahui bagaimana Dia melanjutkan
penciptaan-penciptaan berikutnya.
1.
Kejadian penciptaan sebelumnya.
Dalam
alkitab;
*Adapun
ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh
TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman:
Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?”
*Lalu
sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh
kami makan,
*tetapi
tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan
kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.”
*Tetapi
ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati,
*tetapi
Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan
kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”
(Kejadian 3 : 1-5)
Pada
bagian 1 Legal Opinion ini telah disampaikan bahwa interaksi antara ular dan
hawa hasilnya adalah terciptanya NAFSU BIRAHI. Unsur ular dalam birahi manusia
tetap ada hingga saat ini dan saat yang akan datang. ” Kemudian manusia itu
bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu
melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: “Aku telah mendapatkan anak laki-laki
dengan pertolongan TUHAN” (Kej. 4 : 1). Perkataan Hawa diabadikan dalam alkitab
karena Tuhan ingin berpesan bahwa Kain (Qabil) sesungguhnya adalah anaknya Hawa
yaitu HAWA-NAFSU. Itulah yang menjadi penyebab sehingga Tuhan menolak korban
persembahan Kain karena Tuhan memandang Kain sebagai HAWA NAFSU yang telah Dia
ciptakan. Karena korban persembahannya ditolak menyebabkan hati Kain panas dan
mukanya muram. Kain marah!. Dengan marahnya Kain kepada Tuhan maka terciptalah
NAFSU AMARAH. Firman Tuhan kepada Kain: “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau
tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip didepan pintu; ia sangat menggoda
engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya”. Kain tidak menghiraukan pesan
Tuhan. Kain tidak mampu menguasai amarahnya tapi amarahnya-lah yang menguasai
dirinya sehingga Kain membunuh Habel. Karena Kain melawan Tuhan maka
terciptalah SIFAT MELAWAN. Sifat melawan Tuhan adalah bentuk kejahatan yang
paling utama. Kejahatan hanya dilakukan oleh orang yang berperilaku JAHAT.
FirmanNya:
“Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari
tanah” (Kej. 4:10)
Firman
menyebut darah Habel dari dalam tanah yang berteriak kepada Tuhan. Pesan apakah
yang ingin disampaikan Tuhan dibalik firmanNya itu?
Logika
hukum saya berpendapat bahwa pesan Tuhan berkaitan dengan sifat yang dimiliki
Habel. Sifat Habel adalah MENURUT. Sifat menurut ini sama dengan sifat yang
dimiliki oleh tanah.
Perkataan Habil dalam alquran “Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali- kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu, sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam”. (5:28)
Perkataan Habil dalam alquran “Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali- kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu, sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam”. (5:28)
Berbeda
halnya dengan Kain yang hatinya “panas”. Panas adalah sifat yang dimiliki api.
Api memiliki sifat MELAWAN sedangkan tanah memiliki sifat MENURUT. Sifat
menurut yang dimiliki Habil diwarisi secara sempurnah dari Adam, bapa-nya.
Sifat menurut kepada Tuhan adalah sifat yang akan membawa kepada kebaikan.
Kebaikan hanya dimiliki oleh orang-orang yang bersifat BAIK.
Berbeda
dengan Kain (Qabil) yang memiliki sifat melawan, sifat itu dia warisi dari Hawa
dan ular (nafsu). Kain (Qabil) adalah personifikasi HAWA NAFSU. Menuruti Hawa
nafsu hanya akan membawa kepada berbuat kejahatan. Kejahatan itu hanya akan
dilakukan oleh orang-orang yang JAHAT.
2.
Kejadian penciptaan sesudahnya
Setelah
peristiwa pembunuhan itu terjadi, alquran mengisahkan: Kemudian Allah menyuruh
seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya
(Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil:
“Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini,
lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?” Karena itu jadilah dia seorang
diantara orang-orang yang menyesal. ( 5:31 ).
Pesan apakah yang ingin disampaikan Tuhan dengan kehadiran seekor burung gagak?.
Pesan apakah yang ingin disampaikan Tuhan dengan kehadiran seekor burung gagak?.
Logika
hukum saya mengatakan bahwa kehadiran burung gagak untuk membuktikan kebenaran
firman Tuhan dalam alkitab yaitu tentang “Pohon Pengetahuan yang Baik dan Jahat”.
Jika
Kain (Qabil) adalah JAHAT dan Habel (Habil) adalah BAIK maka burung gagak itu
adalah PENGETAHUAN. Dikatakan “pengetahuan” karena Kain (Qabil) mendapatkan
pengetahuan dari burung gagak bagaimana cara menguburkan saudaranya. Burung
gagak itu terbangnya diangkasa raya kemudian turun kebumi lalu menggali-gali
tanah, Kain terinspirasi kemudian melakukan hal serupa lalu mengubur
saudaranya. Terbuktilah kebenaran firman Tuhan ” dengan berpeluh engkau akan
mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari
situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi
debu”. (Kej. 3:19)
Warga
setia dan pembaca blog yth ini, yang saya muliakan. God’s Compilation of Laws
adalah sebuah bentuk teori baru dalam ilmu hukum yang saya temukan tanpa
disengaja saat menyampaikan Legal Opinion ini. Teori baru ini akan saya
pertahankan secara permanen sampai manusia menerima dan membenarkannya bahwa
“Hukum Tuhan dikompilasi ke hukum alam, kemudian hukum alam dikompilasi ke
hukum manusia untuk di laksanakan dalam kehidupan sehari-sehari secara nyata
tanpa disadari”.
Logika
hukum saya berpendapat bahwa tragedi pembunuhan Kain (Qabil) dan Habel (Habil)
adalah PERENCANAAN TUHAN yang berkaitan langsung dgn PENCIPTAAN- NYA. Ada 3
obyek pelaku dalam tragedi itu yaitu, Kain (Qabil), Habel (Habil) dan burung
gagak. Ketiga objek tsb dipersatukan kedalam salah satu hukum yang kita jalani
sampai hari ini diluar kesadaran kita. Hal ini dapat kami contohkan sbb :
Asumsikan
diri anda sebagai orang tua atau anda sebagai seorang anak dari orang tua anda
:
Setiap anak, lahir dalam keadaan bayi. Sel-sel dari bayi masih terus beregenerasi dengan sangat cepatnya sampai bayi bisa duduk, berdiri dan berjalan, bersekolah dst. Seiring dengan Perkembangan fisik sibayi, pengetahuannya juga bertambah dan terus bertambah secara perlahan-lahan. Orang tua adalah pemberi ajaran atau pengetahuan yang pertama buat sianak. Anak menangkap perolehan pengetahuan itu dengan imajinasinya. Imajinasi asalnya dari angkasa. Kemudian orang tua memberi contoh-contoh benda untuk menyesuaikan dengan imajinasi anak. IMAJINASI anak sama dengan cerita burung gagak yang turun kebumi lalu menggali tanah untuk dijadikan contoh oleh Kain. Imajinasi adalah perolehan pengetahuan bagi anak. Semua orang tua akan memberi yang terbaik buat anaknya. Orang tua mengajarkan anaknya yang baik-baik tentang etika dan norma, menanamkan budi pekerti yang baik, memberinya pendidikan yang layak dsb dengan harapan kelak anaknya menjadi anak yang baik.
Setiap anak, lahir dalam keadaan bayi. Sel-sel dari bayi masih terus beregenerasi dengan sangat cepatnya sampai bayi bisa duduk, berdiri dan berjalan, bersekolah dst. Seiring dengan Perkembangan fisik sibayi, pengetahuannya juga bertambah dan terus bertambah secara perlahan-lahan. Orang tua adalah pemberi ajaran atau pengetahuan yang pertama buat sianak. Anak menangkap perolehan pengetahuan itu dengan imajinasinya. Imajinasi asalnya dari angkasa. Kemudian orang tua memberi contoh-contoh benda untuk menyesuaikan dengan imajinasi anak. IMAJINASI anak sama dengan cerita burung gagak yang turun kebumi lalu menggali tanah untuk dijadikan contoh oleh Kain. Imajinasi adalah perolehan pengetahuan bagi anak. Semua orang tua akan memberi yang terbaik buat anaknya. Orang tua mengajarkan anaknya yang baik-baik tentang etika dan norma, menanamkan budi pekerti yang baik, memberinya pendidikan yang layak dsb dengan harapan kelak anaknya menjadi anak yang baik.
Pada
dasarnya setiap anak yang lahir kedunia ini memiliki sifat dasar menurut, akan
tetapi sifat ini tertanam jauh didalam diri anak atau didalam otak bawah sadar
anak. Kenapa? Karena Habel (Habil) tertanam didalam tanah atau dibawah tanah.
Firman Tuhan mengatakan “darah adikmu berteriak kepada-Ku dari dalam tanah”.
Kata “darah” menandakan bahwa sifat menurut itu tetap tertanam didalam darah
manusia yang hidup.
Kain tidak dihukum Tuhan atas perbuatannya membunuh Habel. Tuhan membiarkan Kain tetap hidup sampai memiliki keturunan yang banyak. Itu artinya Tuhan membiarkan sifat melawan itu tetap ada dan tetap hidup terus dalam diri manusia sejak lahir sampai ajalnya tiba. Dunia bisa tumbuh dan berkembang hingga seperti sekarang ini karena adanya karunia Tuhan berupa sifat melawan.
Kain tidak dihukum Tuhan atas perbuatannya membunuh Habel. Tuhan membiarkan Kain tetap hidup sampai memiliki keturunan yang banyak. Itu artinya Tuhan membiarkan sifat melawan itu tetap ada dan tetap hidup terus dalam diri manusia sejak lahir sampai ajalnya tiba. Dunia bisa tumbuh dan berkembang hingga seperti sekarang ini karena adanya karunia Tuhan berupa sifat melawan.
Sifat
melawan harus digenapi dengan pengetahuan. Anak yang tadinya tidak tahu apa –
apa harus diajarkan bagaimana “melawan” keadaan. Jika lapar lawanlah dengan
makan agar kenyang. Jika haus lawan dengan minum agar dahagamu hilang. Jika
sakit lawanlah dengan obat agar kamu sembuh. Jika bodoh lawan dengan belajar
agar pintar. Jika ingin menjadi sarjana lawan dengan bersekolah. Jika ingin
hidup layak lawan dengan keuletan bekerja dan berusaha. Dsb. Dsb.
Tuhan
menolak korban persembahan Kain yaitu hasil-hasil tanaman karena Tuhan tidak
mau manusia seperti “tanaman”. Tanaman tidak memiliki sifat “melawan” karena
itu tanaman tidak bisa mengurus dan mengatur dirinya sendiri. Contoh; bila
tanaman berbuah dan buah itu tidak dipetik oleh manusia maka buah itu akan
busuk dan jatuh sendiri dengan sia – sia. Benalu yang tumbuh dipohon, jika
tidak disiangi oleh manusia maka pohon itu membiarkan dirinya mati oleh karena
benalu tersebut. Korban persembahan habel yaitu anak sulung kambing dombanya
(binatang) diterima oleh Tuhan karena binatang memiliki sifat melawan. Jika
binatang lapar maka dia akan melawan dgn pergi mencari makan sendiri. Jika anda
usir maka dia akan melawan anda dengan cara menjauh dari diri anda … dst.
Dalam
alquran Tuhan berfirman “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan sesuatu
kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”
(13:11).
Firman
diatas adalah perintah tersirat dari Tuhan agar manusia merubah (melawan)
keadaan dirinya atau nasibnya. Manusia tidak boleh berpangku tangan dan
bermalas-malasan sebab Tuhan telah mengatur masa-masa kejayaan seseorang
sebagaimana firmanNya: “Masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan
diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)”. (3:140).
Dalam
menjalani hidup dan kehidupan ini banyak masalah yang datang silih berganti
kadang datangnya bertubi-tubi. Hadapilah masalah itu dan lawan!. Jangan takut.
Tuhan pasti membantu anda karena Tuhan yang memerintahkan anda melawan. Jika
anda takut menghadapi masalah maka masalah itu akan mengejar anda kemudian
melilit dan membelenggu anda sampai anda “putus asa”. Jika anda berputus asa
maka anda sudah tidak lagi berada dijalan Tuhan. Dalam alquran difirmankan:
Ibrahim berkata : ” Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya,
kecuali orang-orang yang sesat “. (15 : 56 ).
Sifat
MELAWAN yang digenapi oleh PENGETAHUAN harus MENURUT sesuai batasan-batasan
yang dikehendaki Tuhan. Batasan-batasan yang dimaksud adalah sifat melawan yang
sesuai dengan batasan-batasan etika dan norma yang berlaku dimasyarakat, dan
tidak bertentangan dengan ajaran agama yang anda anut, tidak melanggar hukum
positif dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam satu negara dimana
manusia itu hidup. Sifat melawan jika menurut pada apa yang dikehendaki Tuhan
akan membawa kebaikan buat manusia. Kebaikan hanya bisa didapatkan oleh
orang-orang yang baik.
Sebaliknya,
Sifat melawan yang tidak digenapi oleh pengetahuan atau digenapi pengetahuan
tapi tidak menurut pada batasan-batasan yang dikehendaki Tuhan maka sifat
melawan itu telah dianggap melampaui batas. Sifat melawan yang melampaui batas
akan menimbulkan kejahatan. Kejahatan itu hanya dilakukan oleh orang-orang yang
jahat.
Sifat melawan yang melampaui batas adalah sifat melawan yang dilakukan dengan dorongan hawa nafsu atau pada tingkatan yang lebìh tinggi dilakukan dengan dorongan nafsu birahi. Sifat melawan yang dilakukan karena dorongan hawa nafsu dan atau nafsu birahi adalah sifat MELAWAN TUHAN. Orang yang melakukan perbuatan melawan Tuhan adalah orang yang melakukan perbuatan melawan hukum.
Sifat melawan yang melampaui batas adalah sifat melawan yang dilakukan dengan dorongan hawa nafsu atau pada tingkatan yang lebìh tinggi dilakukan dengan dorongan nafsu birahi. Sifat melawan yang dilakukan karena dorongan hawa nafsu dan atau nafsu birahi adalah sifat MELAWAN TUHAN. Orang yang melakukan perbuatan melawan Tuhan adalah orang yang melakukan perbuatan melawan hukum.
Dalam
artikel dituliskan bahwa orang Jawa (manusia) dibagi atas dua golongan yaitu
golongan orang baik dan orang jahat. Orang baik akan diurapi oleh Satrio
Piningit dan orang jahat akan dikasih makan jin dan syetan.
Legal
Opinion ini berpendapat bahwa artikel itu ditulis sendiri oleh Satrio Piningit
yang sejati. Artikel tidak membagi manusia berdasarkan agama karena semua agama
mengajarkan manusia agar menjadi orang yang baik.
Logika
hukum saya dapat membuktikan secara sah dan meyakinkan serta dapat
dipertanggungjawabkan bahwa artikel tersebut ditulis oleh Satrio Piningit yang
sejati berdasarkan firman Tuhan dalam alquran dan alkitab.
Admin
memberi nama atau judul Legal Opinion ini sebagai CAKRA NINGRAT.
Apa
yang saya sampaikan dalam Legal Opinion ini memang sesuatu yang baru, yang
belum pernah diketahui manusia sebelumnya. Originalitasnya terjamin dan murni
dari saya sendiri tanpa mengutip atau mengambil pendapat siapapun. Demi Tuhan,
Saya baru mengenal alkitab. Saya membaca alkitab dimulai saat saya menulis
Legal Opinion ini. Logikanya sederhana; karena saya muslim “untuk apa saya
membaca alkitab”. Pikiran-pikiran saya yang murni ini akan terus saya tulis
dengan sangat hati-hati dan perlahan-lahan agar tidak dikooptasi oleh
unsur-unsur lain yang justru hanya akan menodai nilai-nilai kebenaran dan
originalitasnya. Tulisan-tulisan itu tetap akan saya posting diblog yth ini.
Saya menulis dan menyampaikan Legal Opinion ini bukan untuk mencari popularitas
murahan. Saya exist diblog ini karena semua warga setia blog yth ini saya
anggap sebagai saudara saya sendiri. Kita lahir dari rahim ibu yang berbeda
akan tetapi BAPA kita SAMA !!!.
Legal
Opinion ini masih sebatas pokok-pokok pikiran. Tematif pada setiap bagiannya
akan saya kembangkan agar lebih mudah difahami. Saya akan merangkumnya dalam
sebuah buku dan buku itu akan saya beri judul CAKRA NINGRAT. Buku itu nantinya
akan diterbitkan oleh penerbit buku terkenal dengan segmen pembacanya adalah
masyarakat umum.
Saya
merasa senang menggunakan CAKRA NINGRAT sebagai judul buku saya nanti karena
luasnya cakupan arti dan maknanya.Cakra dapat diartikan sebagai “roda”.Cakra
terbuat dari besi pipih bentuknya bundar dan bergerigi biasa digunakan sebagai
senjata. Penggunaan senjata tersebut dilakukan dengan satu cara yaitu
melempar/dilemparkan. Dalam dunia pewayangan cakra digunakan oleh dewa wisnu
sebagai senjata sakti yang mematikan segala yang hidup yang mau
menentangnya.Sedangkan “ningrat” dapat diartikan sebagai golongan mulia atau
bangsawan atau borjuis.”Hukum memiliki kedudukan tertinggi dalam keningratan
(kemuliaan) karena “hukum” tidak memandang seseorang dari sisi kebangsawanannya
atau keningratannya.Seseorang dinyatakan “salah” atau “benar” tidak ditentukan
apakah orang itu ningrat atau rakyat jelata.Hukum memandang seseorang hanya
berdasarkan perbuatannya.
CAKRA
NINGRAT artinya RODA HUKUM. Cakra Ningrat memiliki dua makna yaitu makna
filosofis dan makna tersirat (implisit) yang dapat kami uraikan sbb ;
A.
Filosofis
Semua
orang memiliki hak dan kedudukan yang sama di depan hukum. Hukum yang tertinggi
adalah hukum Tuhan kemudian hukum Tuhan dikompilasi (dikaitkan) ke hukum alam
lalu hukum alam dikompilasi kedalam hukum yang dibuat oleh manusia yang
peruntukannya husus untuk manusia.”GOD’S COMPILATION OF LAWS”.Polisi memiliki
tugas menjaga keamanan dan ketertiban hukum. Bila seseorang terindikasi
bersalah, maka polisi akan melakukan penyelidikan dan penyidikan. Jaksa
bertugas melakukan penyelidikan dan mengajukan tuntutan hukum.Hakim bertugas
memutuskan dan menetapkan hukum.Lembaga peradilan memiliki tiga tingkatan;
pengadilan negeri, pengadilan tinggi dan mahkamah agung.Manusia membuat sangat
banyak aturan-aturan hukum demi untuk mencapai rasa keadilan antar sesama
manusia selaku hamba Tuhan.Dalam penyelenggaraan hukum ternyata banyak orang
yang salah dibenarkan, ada juga yang benar tapi disalahkan.Banyak juga orang
salah tapi kesalahannya didiamkan atau tidak diungkap karena alasan belum cukup
bukti. Melihat penyelenggaran “hukum” yang diterapkan oleh manusia seperti itu
maka Sinuhun Cahyo Nayaswara menyenandungkannya dalam bait puisi bahwa “hukum”
hanya sebagai permainan petak-umpet antara ayat-ayat, dalil dan pasal-pasal.
Benar,
apa yang dikatakan oleh Sinuhun. Manusia bermain petak-umpet dengan hukum oleh
karena beragamnya kepentingan. Keberagaman kepentingan dipersatukan oleh
kebutuhan manusia terhadap “uang”. PEDANG HUKUM jadi tumpul karena adanya
unsur-unsur uang yang menumpulkannya bahkan dalam banyak kasus pedang itu
dipatahkan oleh uang.
Manusia
bisa saja lepas dari hukum manusia, karena dalam kompilasi hukum Tuhan, hukum
yang dibuat dan dijalankan oleh manusia berada pada tingkat “peradilan” yang
paling rendah. Peradilan pada tingkat banding dalam kompilasi hukum Tuhan di
sebut “hukum alam”.Hukum Alam bersifat suci dan bersih.Tidak ada unsur-unsur
kepentingan uang yang bisa menodainya.Hukum “karma” yang diimani oleh ummat
Hindu adalah hukum alam yang diberlakukan terhadap seluruh manusia, apapun
agama dan kepercayaannya. Hukum karma tidak bersifat permanen.Masa hukumannya
hanya terbatas sampai tujuh keturunan saja. Jika karma anda “baik” maka karma
baik itulah yang anda turunkan sebaliknya jika karma anda “jahat” maka jahat
jugalah yang akan anda turunkan pada garis keturunan anda. Batas maksimal
hukuman hanya “tujuh” turunan saja.
B.
Implisit
Secara
implisit (tersirat) Cakra Ningrat dapat dimaknai sebagai senjata yang menyiksa
batin para pelanggar hukum. Manusia mengenal salah satu bentuk hukuman berupa
kurungan badan (penjara). Bagaimanakah perasaan si terhukum?.Nah, senjata yang
tak terlihat oleh mata, senjata yang terbuat dari besi pipih, yang bentuknya
bundar seperti roda dan bergerigi inilah yang menyiksa siterhukum.Tidak semua
orang dapat dikenai kurungan badan akan tetapi senjata cakra dapat mengenai
semua orang disetiap saat dengan atau tidak disertai hukuman badan. Sekecil
apapun pelanggaran manusia terhadap hukum Tuhan yang telah dikompilasi ke hukum
alam atau hukum alam yang sudah dikompilasi ke hukum manusia maka lemparan
senjata cakra akan mengenai batin mereka. Lemparan cakra dapat mengenai
siapapun tanpa memandang latar belakang agama dan status kedudukan sosial
seseorang. Keras lemahnya lemparan cakra yang dirasakan seseorang semua itu
ditentukan oleh kadar kesalahan orang itu. Secara filosofis Cakra Ningrat dapat
dimaknai sebagai “roda” hukum dalam konteks God’s Compilation of Laws. Secara
implisit (tersirat) dapat dimaknai sebagai “hukuman” hukum. Jika hukum manusia
menggunakan “pedang” dengan dua sisi yang sama tajamnya sebagai SIMBOL maka
hukum “alam” menggunakan “cakra” sebagai simbolnya. Hukum tidak pandang bulu,
tidak pilih kasih. Hukum sifatnya hitam putih, salah adalah salah, benar adalah
benar. Hukum, tidak samar-samar.Tidak abu-abu.Tidak juga ragu-ragu.
Orang-orang
berlomba-lomba ke mesjid, ke gereja, ke kuil, ke pure, ke vihara dan
tempat-tempat ibadah lainnya karena orang ingin mendapatkan ketenangan batin
dan kedamaian hati. Kenapa?Karena orang takut terkena lemparan cakra dari
alam.Semua orang berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan semata-mata karena
menghindari cakra. Hanya itu satu-satunya cara yang efektif yang diketahui oleh
manusia agar terhindar dari cakra, akan tetapi setelah beribadah, biasanya
cakra datang lagi secara tak terduga untuk menyiksa batin kita. Logika hukum
saya mengatakan masih ada sesuatu yang belum “match”.
GOD’S
COMPILATION OF LAWS adalah sebuah teori baru. Dikatakan baru karena manusia
baru tahu dan baru mendengarnya padahal sesungguhnya kita sudah lama
mengimplementasikan teori ini dalam kehidupan kita sehari-hari.
Teori ini sangat sederhana.Teori ini menempatkan Tuhan, alam dan manusia pada proporsinya masing-masing agar manusia merasa aman, damai dan sejahtera. Keamanan, kedamaian dan kesejahteraan yang diharapkan manusia hanya dapat tercapai bilamana manusia tidak lagi BUTA TERHADAP HUKUM.
Teori ini sangat sederhana.Teori ini menempatkan Tuhan, alam dan manusia pada proporsinya masing-masing agar manusia merasa aman, damai dan sejahtera. Keamanan, kedamaian dan kesejahteraan yang diharapkan manusia hanya dapat tercapai bilamana manusia tidak lagi BUTA TERHADAP HUKUM.
Prinsip
dasar teori ini adalah sbb :
1.
TUHAN.
Teori
ini menempatkan Tuhan pada tempat yang Tertinggi dan Maha Tinggi.Disebut
Tertinggi dan Maha Tinggi karena kedudukan Tuhan dan Allah-NYA adalah Satu
Kesatuan yang Menjadi Satu dan tidak terpisahkan.Tuhan adalah Perencana dan
Pencipta. Sebagai Pencipta, Tuhan akan menempatkan diriNya sebagai Pemilik.
Sebagai Pemilik, Tuhan akan mengatur segala milikNya dengan aturan-aturan hukum
yang jelas, baku dan tidak berubah-ubah. Tuhan yang membuat hukum maka Tuhan
juga disebut sebagai Pemilik hukum. DIA membuat hukum untuk menata, mengatur
segala hak-hak kepemilikanNya agar semua berjalan sesuai dengan batasan-batasan
yang DIA kehendaki selaku Pemilik.Sebagai Pemilik hukum, DIA berdiri di atas
hukum.Tuhan memiliki sifat yang Terang Benderang dan Menerangi.
2.
ALAM
Alam
adalah ciptaan Tuhan. Tuhan mengatur ciptaanNya itu dengan aturan hukum yang
jelas, baku dan tidak berubah-ubah yang disebut hukum alam.
Alam itu sangat luas. Meskipun kamu berjalan seumur hidupmu maka kamu sekali-kali tidak akan dapat sampai keujung bumi. Alam itu sangat tinggi. Meskipun engkau sanggup keluar angkasa akan tetapi kamu sekali-kali tidak akan dapat menembus langit. Alam itu sangat dalam. Meskipun seluruh kandungan mineral yang ada didalam tanah dan laut kamu telah ketahui bahkan telah kamu kuras habis tapi kamu sekali-kali tidak akan dapat mencapai titik terdalamnya. Alam itu sangat gelap dan gulita.
Alam itu sangat luas. Meskipun kamu berjalan seumur hidupmu maka kamu sekali-kali tidak akan dapat sampai keujung bumi. Alam itu sangat tinggi. Meskipun engkau sanggup keluar angkasa akan tetapi kamu sekali-kali tidak akan dapat menembus langit. Alam itu sangat dalam. Meskipun seluruh kandungan mineral yang ada didalam tanah dan laut kamu telah ketahui bahkan telah kamu kuras habis tapi kamu sekali-kali tidak akan dapat mencapai titik terdalamnya. Alam itu sangat gelap dan gulita.
3.
MANUSIA
Manusia
adalah ciptaan Tuhan yang paling bagus.Tuhan menciptakan manusia sebagaimana
gambar dan rupaNya. Sebahagian sifat-sifat Tuhan juga DIA berikan kepada
manusia, agar manusia dapat terus meningkatkan peradabannya, ilmu
pengetahuannya dan teknologinya agar manusia dan bumi ini dapat berkembang
sebagaimana yang dikehendaki oleh Tuhan selaku Pemilik Tunggal.
Semua yang diciptakan Tuhan diserahkan kepada manusia agar manusia dapat mengatur, mengurus dan memanfaatkan semua ciptaan Tuhan yang ada di alam raya.Manusia adalah pengguna segala yang diciptakan Tuhan. Tuhan mengatur manusia selaku pengguna semua milikNya dengan aturan-aturan hukum yang jelas dan baku.
Semua yang diciptakan Tuhan diserahkan kepada manusia agar manusia dapat mengatur, mengurus dan memanfaatkan semua ciptaan Tuhan yang ada di alam raya.Manusia adalah pengguna segala yang diciptakan Tuhan. Tuhan mengatur manusia selaku pengguna semua milikNya dengan aturan-aturan hukum yang jelas dan baku.
Alam
memiliki posisi central dalam praktek-praktek penyelenggaraan hukum- hukum
Tuhan. Meski manusia memiliki hukumnya sendiri akan tetapi alam diberi hak dan
kekuasan oleh Tuhan untuk menghukum manusia. Kenapa?Karena manusia juga telah
diberi hak dan kekuasaan oleh Tuhan untuk mengolah dan memanfaatkan alam untuk
sebesar-besar kepentingan manusia. Tuhan telah memperlakukan dengan cara yang
adil terhadap alam dan manusia.
Sebelum
manusia diciptakan Tuhan, alam sudah lebih dulu dicipta.Alam itu adalah Taman
Eden atau syurga Atlantis. Kemudian Tuhan menempatkan beberapa Kerub dengan
pedang yang menyala-nyala dan menyambar-nyambar (letusan dahsyat gunung api
Krakatau yang pertama) untuk menghancurkan alam tersebut. Kebenaran alkitab
didukung oleh ilmu pengetahuan yang mengatakan bahwa bumi ini tercipta
disebabkan karena adanya suatu ledakan besar.
Kenapa
alam harus dihancurkan?. Karena Tuhan ingin mengikat perjanjian dengan alam
terhadap dua hal yang penting dan prinsip yaitu :
Pertama
; alam harus tunduk pada manusia agar manusia bisa mengolah dan memanfaatkan
hasil-hasil alam untuk sebesar-besarnya manfaat buat manusia.
Kedua
; Tuhan menempatkan gunung-gunung berapi untuk menghancurkan alam tersebut
bilamana alam tidak mau tunduk kepada manusia.
Logika
hukum saya berpendapat bahwa kekuatan Tuhan di alam ini ada pada gunung-gunung
berapi yang bertebaran dibumi ini baik gunung berapi yang ada diatas tanah
maupun gunung-gunung berapi yang ada dibawah dasar laut. Firman Tuhan
mengatakan : “ditempatkanNyalah beberapa Kerub dengan pedang bernyala-nyala dan
menyambar-nyambar….”. Kerub adalah gunung api “krakatau”. Kita dapat
membuktikan “anak” gunung api Krakatau masih ada sampai saat ini. Kerub
mempersaksikan dirinya bahwa dialah “Kerub” yang dimaksud dalam alkitab.Kerub
adalah hamba Tuhan sejak dulu, sekarang dan selamanya. Gunung api itu telah
hancur yang terahirkalinya tahun 1883 kemudian muncul lagi dipermukaan laut
dari dasar laut yang paling dalam thn 1927. Tuhan berfirman hanya sekali dan
selama tidak ada lagi firmanNya yang Dia turunkan untuk menetralisir firman
sebelumnya maka firman itu tetap berlaku sampai ahir zaman. Dengan bukti
munculnya “anak” gunung api Krakatau dari dasar laut maka semua gunung-gunung
berapi baik yang ada diatas tanah maupun dibawah dasar laut diseluruh bumi ini
namanya dihadapan Tuhan hanya satu yaitu Kerub.
Bahwa
kekuatan Tuhan berada digunung-gunung untuk mengontrol alam dan manusia
sebagaimana firmanNya dalam alquran :
“Dan
diantara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam
warnahnya dan ada pula yang hitam pekat” (35:27).
Firman
mengatakan ada garis-garis putih dan ada pula yang hitam pekat.Ini adalah
warnah hukum.Perhatikan jubah penegak hukum (hakim, jaksa, lawyer) jubahnya berwarnah
hitam pekat dan ada garis putih dari leher sampai ke ulu hati menyerupai
dasinya. Adapun kata “Dan diantara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan
merah yang beraneka macam warnahnya” maknanya adalah gunung-gunung berapi
karena api berwarnah merah. Itulah kerub, kekuatan Tuhan untuk menegakkan hukum
Tuhan di alam.
Diayat
lain Tuhan berfirman “Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?
Dan gunung-gunung itu sebagai pasak (nya)? (78:6-7). Diayat lain firmanNya “Dia
meletakkan gunung-gunung dibumi agar bumi tidak menggoncangkan kamu”. (31:10)
diayat lain “Kami telah jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi dan Kami beri
minum kamu dengan air yang tawar (77:27)
Rahasia
kekuatan Tuhan “tersimpan” didalam kekuatan gunung yang diam sebagaimana
firmanNya : “Engkau lihat gunung-gunung itu, engkau mengira ia tetap di
tempatnya, padahal ia berjalan seperti awan berjalan” (27:88).
Gunung
tidak diam tapi berjalan seperti awan berjalan. Ini adalah bahasa simbolik yang
bermakna “gunung selalu berjalan karena melaksanakan fungsi kontrol terhadap
pelaksanaan hukum-hukum Tuhan baik yang terdapat di alam maupun hukum Tuhan
yang ada pada manusia”.
Sebuah
fenomena menarik yang terjadi sepuluh tahun terahir ini adalah terjadinya
letusan-letusan gunung berapi yang ada di bumi ini hususnya yang terjadi di
Indonesia. Ada kesan sepertinya gunung-gunung itu berbicara dan berpesan kepada
kita untuk bersiap-siap dan waspada karena TUHAN akan turun ke bumi ini untuk
mengadili sendiri semua perkara-perkara hukum selaku HAKIM TUNGGAL. Turunnya
Tuhan pertanda akan hancurnya bumi ini. Kekuatan gunung yang selama ini
dijadikan sebagai pasak bumi akan hancur dengan sendirinya karena tidak kuat
menahan kekuatan Tuhan.
Dalam
alkitab dan alquran dikisahkan bahwa Gunung Sinai (gunung thursina) pernah
hancur, pecah dan luluh lantak saat Tuhan turun ke bumi karena hambaNya Musa
ingin melihat diriNya.Melihat gunung Sinai hancur, Musa terjatuh dan pingsan
dan setelah siuman tetap saja Musa tidak bisa melihat Tuhan.
Jika
Tuhan menyimpan kekuatanNya pada Kerub (semua gunung berapi baik yang ada
diatas tanah maupun yang terdapat di bawah dasar laut) untuk menguatkan bumi
dan menjaga hukum – hukum Tuhan yang ada di alam ini maka terhadap manusia
Tuhan menyimpan kekuatanNya pada “logika, akal fikiran” manusia.Kekuatan itulah
yang digunakan oleh manusia untuk mengolah dan memanfaatkan alam dengan
mengembangkan ilmu pengetahuan, sains dan teknologi sehingga manusia dapat
sampai kepada peradaban yang sangat modern seperti sekarang ini.
Semua
manusia mengetahui bahwa hand phone adalah alat komunikasi manusia baik
dilakukan secara lisan maupun tertulis dan Gambar – gambar. Semua dapat dengan
mudah dikirim atau dilakukan setiap saat kapanpun dan dimanapun.Setiap kejadian
didunia ini dapat diketahui oleh manusia saat itu juga.Segalanya mudah diakses
lewat jaringan internet.Segalanya dapat dilihat dan diketahui.Itu semua
menandakan manusia telah sampai pada peradaban tertingginya bahkan tidak
sedikit manusia, diluar kesadarannya telah berbuat dan memperlakukan dirinya
sebagai tuhan-tuhan kecil dikehidupan ini.
Saya
tidak memiliki kecerdasan iptek. Orang -orang yang mengenal saya malah menyebut
saya sebagai orang yang gaptek. Benar, saya memang gagap teknologi.Kegagapan
saya bukan karna saya bodoh atau karena cepatnya perkembangan teknologi yang
tidak mudah saya ikuti. Bukan itu, kegagapan saya adalah karena pengaruh hand
phone atau telepon “genggam” itu sendiri. Sejak thn 1999 saya menggenggam
handphone.Nomornya tidak pernah berganti-ganti hingga saat ini. Sudah empat
belas tahun saya hidup dalam KEGAGAPAN saya sendiri, karena logika hukum saya
memandang bahwa dengan massif penggunaan handphone, selain untuk kemudahan
infokom juga ada pesan yang ingin Tuhan sampaikan kepada kita lewat alat telephon
yang ada digenggaman kita.
Warga
setia dan pembaca blog yth ini. Anda semua memiliki hand phone. Anda semua
“menggenggam” telpon. Anda menggenggamnya dengan lima jari anda yaitu: ibu
jari, jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan anak jari atau kelingking!.
Kenapa anda tidak memiliki bapa jari?.
Firman
Tuhan mengatakan: “Manusia itu memberi nama Hawa kepada istrinya, sebab dialah
yang menjadi ibu semua yang hidup”. (Kej. 3:20). Maksud ibu semua yang hidup
adalah sebatas manusia masih hidup saja, karena hanya yang hidup saja yang
memiliki hawa nafsu dan nafsu birahi. Ketika manusia yang hidup menemui
kematiannya maka firman diatas tidak berlaku lagi/terputus, sebab Hawa tidak
termasuk ibu dari yang sudah mati. Firman tidak menyebut Adam sebagai BAPA kita.Karena
itulah kita tidak memiliki bapa jari. Jika semua manusia memiliki ibu jari yang
sama meski sidik ibu jari kita tidak sama berarti terbuka peluang bagi kita
untuk memiliki BAPA yang sama meski kita akui bahwa bapa biologis kita tidak
sama. Lantas siapakah BAPA kita yang sama itu?. (hal ini akan dibahas dibag
lain)
Saya
menangkap pesan yang tersirat dari pelajaran yang disampaikan oleh guru agung
Al Bugury dan Sinuhun Cahyo Nayaswara bahwa sesungguhnya Tuhan ingin manusia
datang lebih dulu kepadaNya. Tuhan berada ditempatNYA yang “terang benderang”
datangilah ia diatas jalan yang “terang”. Jalan yang terang itu didasari oleh
logika (dan dibenarkan oleh hukum). Kesampingkan dan campakkanlah perasaan dan
keyakinanmu karena perasaan dan keyakinan itu adalah jalan yang gelap dan penuh
keragu-raguan karena itulah perasaan dan keyakinan tidak dibenarkan oleh hukum,
karena kebenarannya meragukan. Dengan mengetahui rahasia perencanaan dan
penciptaanNya maka kamu telah datang mendekat kepada Tuhan. Kelak Tuhan akan
datang kepada kamu dengan PENUH KASIH.
Legal
Opinion yang berjudul “Cakra Ningrat” ini hanya memfollowup pesan-pesan dan
ajaran guru agung Al Bughuri dan Sinuhun Cahyo Nayaswara. Kami berusaha
semampu-mampunya mendekati Tuhan dengan jalan pintas dengan cara mengungkap
segala rahasia perencanaanNya, penciptaanNya dan hukum – hukum Nya dengan
mengandalkan kekuatan yang Tuhan berikan kepada manusia yaitu kekuatan logika
yang dibenarkan secara hukum.
Paradigma
saya sangat “pragmatis” yaitu bentuk pemikiran yang bersifat mengutamakan segi
kepraktisan kegunaannya. Bahwa sebelum Tuhan turun ke bumi yang meyebabkan
kehancuran segalanya, kenapa kita tidak menggunakan kekuatan yang ada pada kita
yaitu LOGIKA HUKUM selagi waktu dan kesempatan masih ada guna mendekatkan diri
kita kepadaNya?. Awalnya saya juga agak ragu mengingat apa yang saya tulis ini
belum pernah dilakukan orang. Namun dengan dukungan dari bang Admin yang muslim
dan Keluarga Petrus yang nasrani, membuat segala keraguan saya menjadi sirna.
Dihadapan Tuhan; admin dan Petrus dianggap cukup untuk mewakili warga dan
pembaca lain menerima kebenaran yang kami sampaikan.
Jika
anda hanya berpegang kepada alquran saja maka anda tidak akan mungkin
mengetahui kelanjutan PERENCANAAN dan PENCIPTAAN Tuhan berikut nya. Anda harus
membuka alkitab.Karena itu marilah kita membuka penggenapannya alquran yaitu
alkitab.
“Kain
bersetubuh dengan isterinya dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan
Henokh; kemudian Kain mendirikan suatu kota dan dinamainya kota itu Henokh,
menurut nama anaknya.Bagi Henokh lahirlah Irad, dan Irad itu memperanakkan
Mehuyael dan Mehuyael memperanakkan Metusael, dan Metusael memperanakkan
Lamekh. Lamekh mengambil isteri dua orang; yang satu namanya Ada, yang lain
Zila. Ada itu melahirkan Yabal; dialah yang menjadi bapa orang yang diam dalam
kemah dan memelihara ternak.Nama adiknya ialah Yubal; dialah yang menjadi bapa
semua orang yang memainkan kecapi dan suling.Zila juga melahirkan anak, yakni
Tubal-Kain, bapa semua tukang tembaga dan tukang besi.Adik perempuan Tubal-Kain
ialah Naama. Berkatalah Lamekh kepada kedua isterinya itu: “Ada dan Zila,
dengarkanlah suaraku: hai isteri-isteri Lamekh, pasanglah telingamu kepada
perkataanku ini: Aku telah membunuh seorang laki-laki karena ia melukai aku,
membunuh seorang muda karena ia memukul aku sampai bengkak; sebab jika Kain
harus dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh puluh tujuh kali lipat.”
(Kej. 4 : 17-24).
Kisah
di atas adalah Tuhan ingin menyampaikan pesanNya melalui firman tentang adanya
hukuman karma sampai pada batas maksimal tujuh turunan. Generasi Kain sampai
kepada tujuh turunan adalah: Kain, Henokh, Irad, Mehuyael, Metusael, Lamekh.
Lamekh adalah generasi ke enam dari Kain, ternyata Lamekh mewarisi karma Kain.
Kasusnya sangat sederhana. Seorang laki-laki muda memukul Lamekh sampai bengkak. Tuhan memakai laki-laki muda ini untuk membalas pemukulan yang pernah dilakukan Kain (Qabil) terhadap Habel (Habil), agar karma terbalaskan Inilah HUKUM KARMA. Dengan terbalaskannya karma Kain oleh garis keturunannya sendiri maka dosa Kain dalam kasus pembunuhan terhadap Hebel dinyatakan HAPUS demi hukum. Yang menjadi masalah adalah Lamekh mewarisi juga sifat Kain yang mudah dikuasai oleh hawa nafsu amarah. Lamekh berbuat melampaui batas.Lamekh justru membunuh laki-laki itu. Hawa nafsu amarah adalah DOSA MENURUN.Lamekh juga mewarisi BIRAHI Kain dengan memiliki dua orang istri yaitu Ada dan Zila.
Kasusnya sangat sederhana. Seorang laki-laki muda memukul Lamekh sampai bengkak. Tuhan memakai laki-laki muda ini untuk membalas pemukulan yang pernah dilakukan Kain (Qabil) terhadap Habel (Habil), agar karma terbalaskan Inilah HUKUM KARMA. Dengan terbalaskannya karma Kain oleh garis keturunannya sendiri maka dosa Kain dalam kasus pembunuhan terhadap Hebel dinyatakan HAPUS demi hukum. Yang menjadi masalah adalah Lamekh mewarisi juga sifat Kain yang mudah dikuasai oleh hawa nafsu amarah. Lamekh berbuat melampaui batas.Lamekh justru membunuh laki-laki itu. Hawa nafsu amarah adalah DOSA MENURUN.Lamekh juga mewarisi BIRAHI Kain dengan memiliki dua orang istri yaitu Ada dan Zila.
Setelah
pembunuhan itu terjadi, Lamekh bukannya bertobat atau menyesal malah Lamekh
semakin berang karena tidak setuju dengan ganjaran pembalasan yang bakalan dia
terima nanti bersama keturunannya. Jika karma Kain hanya sebatas tujuh turunan
maka Lamekh karmanya sampai tujuh puluh tujuh turunan. Ringannya hukuman Kain
karena Kain menyesali perbuatannya dan pembunuhan itu dilakukan secara
spontanitas tanpa direncanakan. Lamekh tidak menyesali perbuatannya dan Lamekh
melakukan pembunuhan itu secara sadar dan terencana. Lamekh protes keras
keputusan Tuhan!. Lamekh marah kepada Tuhan.Lamekh benci kepada Tuhan. Besarnya
kemarahan Lamekh kepada Tuhan dan kebenciannya yang meletup-letup tidak mampu
ia bendung sendiri. Lamekh merasa perlu untuk memberitahu kepada kedua
istrinya.
Berkatalah Lamekh kepada kedua istrinya itu: “Ada dan Zila, dengarkanlah suaraku: hai isteri-isteri Lamekh, pasanglah telingamu terhadap perkataanku ini: Aku telah membunuh seorang laki-laki karena ia melukai aku, membunuh seorang muda karena ia memukul aku sampai bengkak; Sebab jika Kain harus dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh puluh tujuh kali lipat” (Kej. 4:23-24)
Berkatalah Lamekh kepada kedua istrinya itu: “Ada dan Zila, dengarkanlah suaraku: hai isteri-isteri Lamekh, pasanglah telingamu terhadap perkataanku ini: Aku telah membunuh seorang laki-laki karena ia melukai aku, membunuh seorang muda karena ia memukul aku sampai bengkak; Sebab jika Kain harus dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh puluh tujuh kali lipat” (Kej. 4:23-24)
Logika
hukum saya berpendapat makna kata “melukai” tidak berhubungan dengan badan
Lamekh.Yang berkaitan dengan phisik Lamekh ada pada kalimat “memukul aku sampai
bengkak”.Makna kata “melukai” berhubungan dengan PERASAAN Lamekh.Misalnya
tersinggung atau merasa direndahkan harga dirinya.
Logika
hukum saya mempertanyakan: dimanakah TUHAN Allah-ku?. Kenapa Dia tidak
berfirman dalam kisah si Lamekh?. Kenapa DIA tidak ceritakan kisah ini dalam
alquran-Nya?. Ada apa? Misteri apakah sesungguhnya yang berada dibalik kisah si
Lamekh?.
Oleh
karena kata “melukai” dimaknai sebagai kata yang berhubungan dengan PERASAAN
maka semua perkataan-perkataan Lamekh saat bertutur dengan istri -istrinya maka
hasil pembicaraan mereka berkaitan dengan PERASAAN – PERASAAN.
Mendengar
perkataan Lamekh, kedua istrinya, seharusnya mereka menenangkan amarah suaminya
yang terjadi justru sebaliknya mereka malah memprovokasi suaminya sebagai
bentuk dukungan terhadap Lamekh.Istrinya “Ada” merasa CEMBURU terhadap
Kain.Istrinya “Zila” merasa IRI HATI kepada Kain. Mereka berdua cemburu dan iri
hati kepada Kain karena Kain mendapatkan hukuman yang ringan sementara suaminya
mendapat hukuman berat pada hal kasus mereka sama yaitu pembunuhan. Ada dan
Zila merasa berkepentingan terhadap kasus Lamekh karena hukuman Lamek akan
menimpa anak-anak mereka secara turun temurun sampai tujuh puluh tujuh turunan.
Mendengar provokasi kedua istrinya maka Lamekh semakin benci dan marah kepada
Tuhan.Kebencian dan kemarahan Lamekh membuatnya merasa DENGKI dan DENDAM kepada
Tuhan. Lamekh bersama kedua istrinya bersepakat, bermufakat dan berserikat melakukan
gerakan perlawanan terhadap Tuhan dengan didasari oleh perasaan cemburu,
irihati, dengki dan dendam!!!.
Hampir
semua manusia yang hidup saat ini memiliki sifat-sifat Cemburu, Iri hati,
Dengki dan Dendam. Jika anda memiliki sifat-sifat ini maka anda dianggap telah
mewarisi DOSA MENURUN yang anda warisi dari Lamekh, Ada dan Zila.Anda harus
menghapus sifat-sifat itu dari diri anda. Caranya?. Akan dibahas dibagian lain.
Gerakan perlawanan terhadap Tuhan yang dilakukan oleh Lamekh, Ada dan Zila mengikut sertakan anak-anak mereka. Dari istrinya Ada, Lamekh memiliki dua orang putra, yaitu :
Gerakan perlawanan terhadap Tuhan yang dilakukan oleh Lamekh, Ada dan Zila mengikut sertakan anak-anak mereka. Dari istrinya Ada, Lamekh memiliki dua orang putra, yaitu :
1.
Yabal. Dikemudian hari Yabal menjadi bapa dari orang yang diam dalam kemah dan
memelihara ternak.
2.
Yubal, dia menjadi bapa dari orang yang memainkan kecapi dan suling.
Dari
istrinya Zila, Lamekh memiliki juga dua orang anak, seorang putra dan seorang
putri yaitu:
1.
Tubal-Kain, bapa semua tukang tembaga dan tukang besi
2.
Naama, (perempuan).
Lamekh,
bersama istri dan anak-anaknya dipunahkan Tuhan pada waktu banjir di masa Nuh.
Logika
hukum saya mempertanyakan siapakah sesungguhnya keluarga Lamekh ini?.Apa sih
kehebatannya? Kenapa ketiga putranya disebut sebagai “bapa”. Kenapa putrinya
tidak digelari oleh alkitab?. Pertanyaan selanjutnya: Kenapa alquran tidak
mengenal keluarga ini?.
Logika
hukum saya berpendapat : keluarga Lamekh adalah keluarga jahat. Keluarga ini
telah melakukan perbuatan atau tindakan “perlawanan” terhadap Tuhan secara
nyata dan terang-terangan, baik dilakukan sendiri-sendiri maupun
bersama-sama.Mereka juga telah menghasut dan meprovokasi manusia, mereka dengan
sengaja menebar fitnah dan memutarbalik fakta agar manusia mengikuti
langkah-langkah mereka memusuhi Tuhan dan melakukan perlawanan terhadap Tuhan.
Ketika
dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala
kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah
TUHAN, bahwa ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hatiNya
(Kej. 6: 5-6).
Subhanallah.Sungguh
betapa Maha SabarNya Engkau wahai Tuhan-ku.
LEGAL
OPINION ini memberi pendapat hukum sbb :
1.
Lamekh, Ada dan Zila adalah MANUSIA JAHAT “pertama” yang pernah hidup didunia
ini yang berani melakukan perlawanan terhadap keputusan hukum yang telah
ditetapkan Tuhan. Lamekh adalah generasi keenam dari Kain (Qabil), anak Adam
dan Hawa yang pertama. Meski Lamekh adalah generasi ketujuh dari Adam, tapi
Adam masih hidup disaat Lamekh dan kedua istrinya melakukan perlawanan terhadap
keputusan hukum Tuhan. Dimasa-masa awal kehidupan, manusia memiliki usia yang
sangat panjang. Adam saja berusia 930 tahun kemudian meninggal. Anak Adam yang
pertama adalah Kain, lalu Habel kemudian Set. Dan masih banyak lagi anak-anak
Adam setelah Set baik anak laki-laki maupun perempuan. Antara anak Adam yang
laki-laki diperkawinkan dengan anak yang perempuan mengingat dimasa itu belum
ada manusia lain. Set juga memiliki keturunan yang banyak sekali baik laki-laki
maupun perempuan. Dari sekian banyak anak-anak Adam Fokus perhatian alkitab dan
alquran hanya ketiga putra Adam diatas saja. Kain menurunkan generasi jahat
yaitu Lamekh dan anak-anaknya. Lamekh adalah generasi keenam Kain dan anak-anak
Lamekh adalah generasi Kain yang ketujuh kemudian punah sebagai “manusia”.
Habel tidak memiliki generasi pelanjut karena terbunuh sementara Set menurunkan
generasi yang baik. Garis menurun Adam dari putranya Set menurunkan generasi
kedua bernama Enos, lalu Enos memperanakkan Kenan, kemudian Kenan memperanakkan
Mahalaleel yang menurunkan Yared, selanjutnya Yared memperanakkan Henokh
kemudian Henokh memperanakkan Metusalah. Dalam alquran Henokh inilah yang
dimaksud sebagai Nabi Idris alaihissalam.
Firman
Tuhan: “Dan ceritakanlah kisah Idris di dalam alquran. Sesungguhnya ia adalah
seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan Kami telah mengangkatnya
ke martabat yang tinggi” (19 : 56-57).
Dalam alkitab: “Dan Henokh hidup dan bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah (Kej. 5: 24).
Dalam alkitab: “Dan Henokh hidup dan bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah (Kej. 5: 24).
Henokh
atau Idris adalah generasi keenam Set. Sebagai seorang nabi Henokh (Idris)
dikenal sebagai orang pertama yang pandai menulis dengan menggunakan pasir.
Pandai meramal dan orang pertama yang mengajarkan cara bercocok tanam kepada
manusia kala itu.
Selanjutnya
putra Henokh yaitu Metusalah memperanakkan Lamekh. Lamekh adalah generasi
kedelapan Set dan Lamekh memperanakkan seorang anak laki-laki bernama NUH.
Kemudian Nuh memperanakkan tiga orang putra yaitu : Sam, Ham dan Yafet.
2.
Melihat fakta-fakta hukum yang ada bahwa Kain telah menurunkan GENERASI JAHAT
dan Set telah menurunkan GENERASI BAIK maka Perjanjian Tuhan yang pertama
antara diriNya dengan Adam tentang “Pohon Kehidupan dan Pohon Pengetahuan Baik
dan Jahat” telah dapat dibuktikan secara sah dan meyakinkan sesuai hukum maka
Tuhan membuat lagi PERJANJIAN yang mengikat antara diriNya dengan Nuh tentang
akan datangnya banjir. Banjir akan mematikan semua yang hidup kecuali Nuh dan
keluarganya akan diselamatkan untuk melanjutkan keturunan yang baik.
Legal
Opinion ini menganut teori GOD’S COMPILATION OF LAWS bahwa meskipun fakta-fakta
hukum telah membuktikan Perjanjian Tuhan yang pertama telah dipenuhi namun
perjanjian itu tidak akan pernah berahir karena perjanjian itu dikompilasi lagi
kehukum alam untuk selanjutnya dikompilasi kehukum manusia agar perjanjian itu
tetap mengikat sampai alam beserta seluruh isinya termasuk manusia hancur tak
bersisa.
Oleh
karena banjir bandang Nuh masih menyisakan sedikit manusia yang hidup yaitu
keluarga Nuh untuk melanjutkan karma baiknya maka keluarga Lamekh juga harus
tetap hidup untuk memberi kesempatan Lamekh dan anak-anaknya dapat melanjutkan
karma jahatnya.
Nuh dan keluarganya menjalankan karma baiknya di dunia nyata ini dan keturunannya berkembangbiak, beranak-pinak sehingga manusia bisa menjadi sebanyak ini. Manusia yang pintar-pintar, gagah, cantik dan baik-baik semuanya adalah keturunan Nuh.
Nuh dan keluarganya menjalankan karma baiknya di dunia nyata ini dan keturunannya berkembangbiak, beranak-pinak sehingga manusia bisa menjadi sebanyak ini. Manusia yang pintar-pintar, gagah, cantik dan baik-baik semuanya adalah keturunan Nuh.
Lamekh
dan anak-anaknya tetap hidup untuk menjalankan karma jahatnya. Lamekh hidup
dialam gaib. Alam ini nyata akan tetapi tidak dapat dilihat oleh mata bagi
orang yang masih hidup. Lamekh melihat anda tapi anda tidak bisa melihat Lamekh
Karena jasad Lamekh sudah tidak ada. Lamekh juga tidak bisa lagi berkembang
biak, karena Lamekh sudah tidak lagi memiliki pohon kehidupan. Meskipun Lamekh
tidak boleh lagi “bersetubuh” akan tetapi Lamekh bisa merasakan nikmatnya
birahi.
Dimasa
hidupnya Lamekh hidup dengan dua istri. Setelah mereka mati akibat banjir Nuh,
mereka yang tadinya tiga orang kembali menjadi satu saja. Istrinya Ada dan Zila
menjadi tiada dan yang ada hanya Lamekh. Lamekh inilah yang dikenal oleh
manusia dengan sebutan IBLIS.
Tuhan sengaja merahasiakan jati diri “iblis” yang sesungguhnya, oleh karena Tuhan tidak mau membuka aib keluarga Lamekh dan anak-anaknya.Tuhan sengaja menutup rahasia ini serapat-rapatnya sampai ada kekuatan logika yang mampu mengungkap misteri ini dengan sebenar-benarnya.
Dalam alquran hanya dikatakan bahwa iblis merasa lebih mulia dari Adam karena iblis diciptakan dari api. Api yang dimaksud disini adalah “nafsu amarah” Lamekh. Karena hatinya panas. Lamekh tidak mau tunduk kepada Adam maksudnya tunduk pada keputusan Tuhan yang disampaikan oleh Adam kepada Lamekh bahwa karena Lamekh membunuh orang muda tersebut maka Lamekh harus mendapatkan hukuman tujuh puluh tujuh kali lipat dari pada hukuman Kain yang membunuh Habel.
Tuhan sengaja merahasiakan jati diri “iblis” yang sesungguhnya, oleh karena Tuhan tidak mau membuka aib keluarga Lamekh dan anak-anaknya.Tuhan sengaja menutup rahasia ini serapat-rapatnya sampai ada kekuatan logika yang mampu mengungkap misteri ini dengan sebenar-benarnya.
Dalam alquran hanya dikatakan bahwa iblis merasa lebih mulia dari Adam karena iblis diciptakan dari api. Api yang dimaksud disini adalah “nafsu amarah” Lamekh. Karena hatinya panas. Lamekh tidak mau tunduk kepada Adam maksudnya tunduk pada keputusan Tuhan yang disampaikan oleh Adam kepada Lamekh bahwa karena Lamekh membunuh orang muda tersebut maka Lamekh harus mendapatkan hukuman tujuh puluh tujuh kali lipat dari pada hukuman Kain yang membunuh Habel.
Itulah
sebabnya generasi keenam Kain tidak dikisahkan dalam alquran karena orang itu
adalah Lamekh yang kelak akan menjadi IBLIS. Generasi keenam Set disebut dalam
alquran karena orang itu adalah Henokh atau nabiullah Idris alaihissalam.
Lamekh tidak tahu Tuhan. Lamekh tidak pernah bergaul dengan Allah. Lamekh tidak
pernah berinteraksi dengan Tuhan. Lamekh marah kepada Tuhan kemudian melakukan
perlawanan kepada Tuhan yang tidak pernah dia ketahui yang mengakibatkan Lamekh
dijadikan IBLIS. Setelah menjadi iblis, Lamekh tetap juga tidak tahu bahwa dia
adalah iblis. Yang dia ketahui bahwa dirinya adalah Lamekh yang mati waktu
banjir Nuh kemudian dia tetap hidup dialam yang tidak membutuhkan jasad. Karena
Lamekh tetap hidup dialam lain maka Tuhan menamakan Lamekh sebagai Iblis.
Logika
hukum saya menolak segala bentuk-bentuk imajinasi-imajinasi liar yang tidak
memiliki dasar, atau hayalan-hayalan atau asumsi-asumsi manusia yang mengatakan
iblis adalah malaikat yang melawan Tuhan atau malaikat yang membangkang,
ataukah pendapat-pendapat yang meyakini bahwa iblis pernah hidup di langit atau
di syurga!. Mustahil, Tuhan Yang Maha Cerdas mau menciptakan musuhNya yang pada
ahirnya hanya akan menyusahkan diriNya Sendiri. Tuhan mengakui bahwa yang Dia
Ciptakan adalah “pohon kehidupan dan pohon pengetahuan tentang yang baik dan
jahat”. Hanya itu. Manusialah yang harus menggunakan akal fikirannya agar bisa
membedakan mana yang baik dan mana yang jahat. Kalau semasa hidupnya manusia
tidak tahu tentu setelah dia mati akan sama saja dengan Lamekh.
Saya
sarankan kepada anda semua agar berfikir pragmatis dalam menyikapi setiap
permasalahan dalam hidup dan kehidupan ini. Maksud saya berfikir praktis
berdasarkan kegunaannya saja. Ambilah contoh Legal Opinion ini. Ikuti sajalah.
Jangan dikatakan salah jika anda tidak mampu membenarkannya dengan argumentasi
yang lebih kuat. Jika saran ini dilanggar maka anda bersikap sombong. Sombong
itu bersifat diatas atau api. Api itu akan menarik nafsu amarah masuk kedalam
diri anda. Amarah akan menarik masuk salah satu sifat Lamekh yaitu cemburu,
irihati, dengki dan dendam. Jika sifat ini masuk maka Lamekh akan masuk kedalam
diri anda. Jika Lamekh ada didalam diri anda maka anda akan tersiksa karena
alam akan menghujani anda dengan lemparan cakra-cakranya.
Dimasa
hidupnya Lamekh memiliki tiga anak laki-laki dan seorang anak perempuan.
Semuanya mati akibat banjir Nuh. Lamekh menjadi iblis. Iblis yang digelari
“raja” kegelapan atau penguasa kegelapan memiliki tiga pangeran muda yang kuat
dan seorang putri yang gemulai. Ketiga pangeran tersebut dalam islam disebut
sebagai jin dan sang putri gemulai disebut sebagai syetan. Ketiga pangeran
tersebut adalah :
1.
YABAL; dialah yang menjadi bapa orang yang diam dalam kemah dan memelihara
ternak. (Kej. 4: 20)
Yang dimaksud dengan orang yang diam dalam kemah adalah orang yang diam didalam “kelambu”, yaitu semua orang-orang yang melakukan hubungan sexual yang menyimpang dari hukum Tuhan. Perbuatan-perbuatan perzinahan, pelacuran, sex bebas, perselingkuhan, homo sex, lesbian, animal sex tegasnya semua hubungan sex yang dilakukan manusia diluar ikatan pernikahan / perkawinan yang sah. Kesenangan manusia ini tetap berlangsung secara langgeng dari dulu sampai sekarang.Manusia-manusia yang melakukan perbuatan-perbuatan itu adalah ternak peliharaan Yabal, karena Yabal adalah bapa bagi orang yang mempertuhankan nafsu birahi.
Yang dimaksud dengan orang yang diam dalam kemah adalah orang yang diam didalam “kelambu”, yaitu semua orang-orang yang melakukan hubungan sexual yang menyimpang dari hukum Tuhan. Perbuatan-perbuatan perzinahan, pelacuran, sex bebas, perselingkuhan, homo sex, lesbian, animal sex tegasnya semua hubungan sex yang dilakukan manusia diluar ikatan pernikahan / perkawinan yang sah. Kesenangan manusia ini tetap berlangsung secara langgeng dari dulu sampai sekarang.Manusia-manusia yang melakukan perbuatan-perbuatan itu adalah ternak peliharaan Yabal, karena Yabal adalah bapa bagi orang yang mempertuhankan nafsu birahi.
2.
YUBAL; dialah yang menjadi bapa semua orang yang memainkan kecapi dan suling.
(4:21)
Seruling dan kecapi adalah bentuk kesenangan hidup yang memperturutkan keinginan hawa nafsu.Yubal adalah bapa bagi semua orang yang mempertuhankan hawa nafsunya yaitu semua orang yang menjalani hidup ini semata-mata untuk mengejar uang, hidup berfoya-foya, suka pesta-pesta glamour, menumpuk harta dan memamerkannya, mengejar jabatan untuk menindas sesama, dsb.dsb.
Seruling dan kecapi adalah bentuk kesenangan hidup yang memperturutkan keinginan hawa nafsu.Yubal adalah bapa bagi semua orang yang mempertuhankan hawa nafsunya yaitu semua orang yang menjalani hidup ini semata-mata untuk mengejar uang, hidup berfoya-foya, suka pesta-pesta glamour, menumpuk harta dan memamerkannya, mengejar jabatan untuk menindas sesama, dsb.dsb.
3.
TUBAL-KAIN, bapa semua tukang tembaga dan tukang besi … (4:22).
Maksudnya adalah Tubal-Kain adalah bapa semua orang yang suka bermusuh-musuhan dan saling membunuh. Dari dulu sampai sekarang ini senjata yang umum digunakan oleh semua manusia untuk saling bunuh-membunuh termasuk senjata-senjata canggih sekalipun sekarang ini selalu mengandung unsur-unsur tembaga dan besi.
Maksudnya adalah Tubal-Kain adalah bapa semua orang yang suka bermusuh-musuhan dan saling membunuh. Dari dulu sampai sekarang ini senjata yang umum digunakan oleh semua manusia untuk saling bunuh-membunuh termasuk senjata-senjata canggih sekalipun sekarang ini selalu mengandung unsur-unsur tembaga dan besi.
4.
Adik perempuan Tubal-Kain ialah Naama (Kej. 4 : 22). Naama adalah sang putri
Iblis yang gemulai.
Bahasa
internasional adalah bahasa Inggris, bahasa itu menggunakan kata “name” yang
dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai “nama”. Karena semua manusia memiliki
nama maka terdapat akses atau terbuka pintu untuk dimasuki Naama, sang puteri
gemulai iblis. Siapapun atau apapun yang menggunakan “nama” maka hukum
MEMBERNARKAN jika Naama, masuk ke objek itu untuk memanfaatkannya, atau
merayunya, membujuknya, menggodanya, menipunya, menyesatkannya dsb dsb untuk
tujuan dan kepentingan Naama.Siapapun dan apapun, entah itu kucing, sepeda,
kapal terbang, telepon, kaca mata, anda, ustaz, ulama, pendeta, pastor, suhu,
bikkhu, bikkhuni, siapapun dan apapun.
Hukum MEMBENARKAN jika Naama merasa memiliki hak atas objek itu.
Hukum MEMBENARKAN jika Naama merasa memiliki hak atas objek itu.
Jika
Naama telah berkuasa atas diri anda maka Naama akan membawa anda kepada
pangeran-pangerannya. Anda bisa diserahkan kepada ketiganya atau kepada salah
satu diantara yang tiga itu. Jika pangeran telah berkuasa atas diri anda maka
terbuka peluang anda berada didalam pelukan dan genggaman iblis atau si Lamekh
yang mati tenggelam karena diterjang banjir bandang dimasa Nuh sekitar enam
ribu tahun lalu.
Hukum
menjamin bahwa selama anda masih hidup anda masih memiliki kesempatan untuk
melawan Naama dan pangeran-pangerannya. Andapun dijamin oleh hukum bila anda
ingin melepaskan diri dari belenggu mereka. Hukum juga memperlakukan Lamekh dan
anak-anaknya secara adil dan proporsional. Hukum tidak akan melarang mereka
atau menghalang-halangi mereka dalam menjalankan atau menjalani karma jahatnya.
Hukum
akan menindak dengan tegas dan cakra akan dilemparkan bila ada manusia yang
berani lagi mengatakan kehebatan-kehebatan yang dimiliki iblis seperti yang
diasumsikan selama ini bahwa iblis berdialog dengan Tuhan pada proses
penciptaan awal, atau iblis menggoda Adam dan Hawa disyurga atau iblis adalah
malaikat yang melawan Allah. Hukum dengan tegas berpihak pada kebenaran alquran
dan alkitab. Manusialah yang salah dan sangat berlebih-lebihan dalam
menafsirkan alquran dan alkitab. Iblis adalah Lamekh. Lamekh adalah manusia
biasa yang sudah mati karena diterjang banjir dimasa Nuh enam ribu tahun yang
lalu. Lamekh tidak hebat. Lamekh tidak kuat. Manusialah yang menghebatkan dan
menjadikan iblis atau si Lamekh jadi kuat karena menempatkan Lamekh secara
tidak proporsional.
Firman-firman
Tuhan yang ada di dalam alquran yang menceriterakan kejadian awal bahwa ” Allah
memerintahkan malaikat sujud kepada Adam dan malaikat mengikuti perintah Allah
dengan bersujud kepada Adam kecuali iblis. Iblis tidak mau tunduk karena merasa
lebih mulia sebab iblis diciptakan dari api sementara Adam diciptakan Allah
dari tanah”. Firman ini menggunakan bahasa-bahasa kiasan yang perlu anda kaji
secara logika. Jika apa yang disampaikan alquran HUSUSNYA pada kisah “kejadian
awal” tersebut anda terima secara apa adanya maka tanpa anda sadari anda telah
menjebak diri anda sendiri menjadi orang yang memuliakan iblis dan merendahkan
Tuhan.
Logika
hukum saya berpendapat ; Iblis dan malaikat belum ada pada kejadian awal. Jika
mereka sudah ada apalagi sampai bercakap-cakap dan berbantah-bantah kepada
Tuhan maka gugurlah dengan sendirinya sifat Tuhan Yang Maha Suci. Semua
ayat-ayat alquran hususnya pada kejadian awal yang menyebut malaikat harus
dimaknai sebagai sifat “menurut” pada keputusan Tuhan dan semua sifat-sifat Tuhan
yang menyebut iblis harus dimaknai sebagai sifat “melawan” keputusan Tuhan.
Kain
(Qabil) tidak bisa disebut melawan Tuhan, karena Tuhan memerintahkan Kain untuk
memberi “korban persembahan” yaitu hasil tanamannya, Kain melaksanakannya
dengan senang hati. Bahwa korban persembahan Kain tidak diterima oleh Tuhan,
itu adalah masalah hak prerogatif Tuhan. Beda halnya dengan Lamekh, orang itu
jelas-jelas melawan / memprotes keputusan Tuhan yang menghukum dia tujuh puluh
tujuh kali lipat karena membunuh orang. Pembunuhan itu dilakukan Lamekh atas
kemauannya sendiri, karena nafsu telah berkuasa atas dirinya.
Demikian
pula terhadap semua firman-firman Tuhan baik yang ada didalam alquran maupun
didalam alkitab yang menceriterakan adanya dialog-dialog antara Tuhan dengan
Adam dan Hawa, jika anda terima firman tersebut apa adanya maka tanpa anda
sadari anda telah tergelincir ke dalam jurang gelap yang dalam. Logika hukum
saya berpendapat tidak mungkin Tuhan dapat dilihat oleh hamba yang Dia
ciptakan. Adam dan Hawa, Kain (Qabil) dan Habel (Habil) tidak pernah melihat
Tuhan bahkan belum mengenal dan mengetahui adanya Tuhan, malaikat dan iblis
juga belum ada. Semua dialog-dialog dalam kisah kejadian awal semata-mata hanya
sebagai bahasa pengantar buat manusia untuk masuk dalam sebuah dimensi
Perencanaan Penciptaan Tuhan. Andaikan Adam dan Hawa tahu Tuhan, dan pernah
bercakap-cakap dengan Tuhan maka pastilah mereka berdua akan mengingatnya untuk
selanjutnya pengetahuan Adam tersebut diajarkan kepada semua anak-anaknya. Tidak
ada firman baik dalam alquran maupun alkitab yang menyebut Adam dan Hawa
mengajarkan kepada putra putrinya tentang Tuhan.
Contohnya
sangat sederhana. Anda atau anak anda, apakah setelah lahir secara nyata
didunia sudah mengetahui Tuhan?.Jangankan tahu tentang Tuhan, tahu diri sendiri
saja, anda atau anak anda tidak tahu. Bicarapun tidak tahu. Anda atau anak anda
mulai tahu tentang Tuhan pada umur tiga atau empat tahun. Semua anak diumur
tiga-empat Tahun tersebut akan bertanya-tanya kepada orang tuanya tentang
Tuhan. Ini adalah fakta hukum yang tidak mungkin bisa anda bantah!
Dalam
pencariannya akan Tuhan, terkadang pertanyaan-pertanyaan anak membuat orang tua
kelabakan menjawabnya. Bisa dibayangkan jika seorang anak kecil yang baru
pandai bicara bertanya “Tuhan itu baik. Mana Tuhan? Tinggal dimana Tuhan? Mana
rumahNya”?. Jika anda sebagai orang tua bagaimana anda menjawab
pertanyaan-pertanyaan anak yang masih suci dari dosa itu?.
Dalam
alkitab diterangkan Adam bersetubuh pula dengan isterinya, lalu perempuan itu
melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Set, sebab katanya: “Allah
telah mengaruniakan kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel; sebab Kain
telah membunuhnya.” Set juga dan anak itu dinamainya Enos. Waktu itulah orang
mulai memanggil nama Tuhan . (Kej. 4:25-26).
Firman
diatas itulah yang menguatkan dalil hukum saya untuk mengatakan bahwa Adam,
Hawa, Kain (Qabil) dan Habel belum mengenal dan mengetahui Tuhan karena firman
mengatakan nanti setelah anak Adam yang ketiga Set memperanakkan Enos barulah
orang mulai memanggil nama Tuhan. Alquran juga merahasiakan keturunan Kain, dan
merahasiakan anak Adam yang ketiga Set, tidak ada ayat alquran yang menjelaskan
tentang kelanjutan kisah Qabil setelah menguburkan Habil dan tidak ada juga
ayat yang menjelaskan tentang Set dan keturunan-keturunan Adam lainnya. Alkitab
menerangkan kelanjutan silsilah keturunan Adam dengan sangat bagus akan tetapi
tidak ada satupun kalimat-kalimat pernyataan Adam yang tertulis dalam alkitab.
Hukum mempertanyakannya. Kenapa?. Apakah ada sesuatu yang bersifat Rahasia
antara Tuhan dengan Adam?
Dalam
alquran dijelaskan : Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya,
maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi
Maha Penyayang. Kami berfirman: “Turunlah kamu semuanya dari surga itu!
Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti
petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula)
mereka bersedih hati.”(2:37 – 38).
Jika anda bertanya kepada saya “kalimat” apa sajakah yang diterima Adam dari Tuhan? maka spontan saja saya akan jawab TIDAK TAHU. Tapi saya tidak akan megatakan “hanya AllahYang Maha Tahu”, karena jawaban itu adalah jawaban “klise” dan “gombal” untuk lari dari kebodohan!.
Jika anda bertanya kepada saya “kalimat” apa sajakah yang diterima Adam dari Tuhan? maka spontan saja saya akan jawab TIDAK TAHU. Tapi saya tidak akan megatakan “hanya AllahYang Maha Tahu”, karena jawaban itu adalah jawaban “klise” dan “gombal” untuk lari dari kebodohan!.
Logika
hukum saya berpendapat bahwa “kalimat” yang disampaikan atau diajarkan oleh
Tuhan adalah kalimat yang berkaitan dengan kedudukan seorang saksi atau
saksi-saksi yang menyaksikan fakta-fakta perbuatan hukum untuk mendukung
kebenaran materil terhadap satu permasalahan hukum. Adam (dan istrinya) hanya
sebagai saksi yang melakukan perbuatan persetubuhan (hukum) sehingga
anak-anaknya lahir dan tumbuh, kemudian keturunannya berkembang biak. Adam (dan
istrinya) tidak tahu akan jadi apa dan mau dijadikan apa anak-anak dan
keturunannya itu selanjutnya. Semua itu menjadi urusan Tuhan selaku Perencana
dan Pencipta.
Jika
beberapa “kalimat” Tuhan kepada Adam dikompilasi kepada anda, maka logika hukum
saya mengatakan: ” anda (dan istri anda) hanya sebagai saksi yang melakukan
persetubuhan kemudian istri anda mengandung dan melahirkan anak anda. Setelah
anak anda lahir dan tumbuh apakah anda tahu atau dapat memastikan bagaimana
kelak nasib anak anda?. Bagaimanakah perkembangbiakannya kelak? Anda tidak
tahukan?. Bisa saja diantara anak-anak anda itu entah digenerasi yang keberapa
kelak melahirkan penjahat kelas kakap sementara dari anak anda yang lain entah
digenerasinya yang keberapa anak anda itu menurunkan generasi yang menjabat
sebagai polisi yang menangkap dan memenjarakan penjahat kakap tersebut. Hukum
membenarkan kalau anda tidak tahu semua itu karena bukan anda yang ciptakan
anak itu. Anda hanya saksi bagaimana Tuhan menciptakan anak manusia. Segala
sesuatunya menjadi urusan dan hak Tuhan selaku pencipta anak manusia tersebut
dan untuk itu anda dibebaskan dari segala tuntutan dan akibat-akibat hukum.
Demikianlah
Adam, Adam (dan istrinya) juga tidak tahu bahwa dari keturunan mereka jugalah
kelak Tuhan akan menciptakan IBLIS DAN MALAIKAT. Yah, malaikat. Anda tidak
perlu kaget, tidak perlu heran dan tidak perlu membantah paradigma ini.
Adam
dan Hawa memiliki banyak anak laki-laki dan banyak anak perempuan. Anak Adam
pertama, kedua dan ketiga semuanya laki-laki. Alquran fokus mengisahkan anak
pertama dan kedua saja dalam tragedi pembunuhan itu. Logika hukum saya
berpendapat bahwa tujuan Tuhan mematikan Habil agar dapat ditarik garis
demargasi yang jelas dan tegas untuk memisahkan keturunan Adam dari anak
pertamanya yaitu Kain dan keturunan Adam dari anak ketiganya yaitu Set. Anak
kedua berfungsi sebagai PEMISAH atau batas demargasi karena generasi Kain tidak
boleh bercampur dengan generasi Set. Alkitab dengan tegas menguraikan keturunan
Adam melalui Kain dan keturunan Adam melalui Set, yaitu sbb :
A.
Dari garis keturunan Kain (Qabil) bin Adam yaitu : Adam, Kain, Henokh, Irad,
Mehuyael, Metusael dan Lamekh , berarti Lamekh adalah generasi menurun ketujuh
dari Adam, melalui putranya Kain (Qabil). Lamekh adalah cikal-bakal iblis.
Lamekh memiliki putra tiga orang yaitu: Yabal, Yubal dan Tubal-Kain dan seorang
putri bernama Naama. Anak-anak Lamekh adalah generasi kedelapan Adam. Jika
Lamekh adalah cikal-bakal iblis, maka ketiga orang putranya adalah cikal-bakal
jin dan putrinya adalah cikal-bakal syetan. Mereka masih disebut cikal-bakal
karena belum menjadi iblis, jin maupun syetan. Mereka masih diberi kesempatan
seluas-luasnya untuk berbuat kejahatan dan mengumbar nafsu sepuas-puasnya serta
melakukan perlawanan semau-maunya terhadap Tuhan sampai kepada batas yang
maksimal. Perbuatan-perbuatan yang melampaui batas yang mereka lakukan itulah
yang dijadikan dasar hukum oleh Tuhan untuk menenggelamkan bumi dan mematikan
mereka. Setelah mereka mati barulah mereka bisa disebut iblis, jin dan syetan.
B.
Dari garis keturunan Set Bin Adam (Set memiliki banyak anak laki-laki dan
perempuan akan tetapi alkitab fokus pada garis keturunan Enos, anak Set yang
pertama saja karena sejak Enos lahir, barulah manusia memanggil nama Tuhan)
yaitu: Adam, Set, Enos, Kenan, Mahalaleel, Yared dan Henokh. Henokh adalah
generasi “ketujuh” Adam dari garis keturunan Set.
Dalam
alkitab diceritakan : Setelah Henokh hidup enam puluh lima tahun, ia
memperanakkan Metusalah. Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga
ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan
anak-anak lelaki dan perempuan. Jadi Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh
lima tahun. Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi,
sebab ia telah diangkat oleh Allah. (Kej. 5 : 21-24)
HENOKH
adalah nabi Allah dan Rasul Allah, IDRIS alaihissalam. Allah berfirman: Dan
ceriterakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di
dalam Al Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan
seorang nabi. Dan Kami mengangkatnya ke martabat yang tinggi. (19:56-57).
Henokh
(Idris) hidup selama tiga ratus enam puluh lima tahun. Selama hidupnya alkitab
menyebut Henokh (Idris) “bergaul” dengan Allah. Alquran menyebut Idris (Henokh)
“sangat membenarkan” dan seorang nabi. Alkitab tidak menyebut bahwa Henokh
(Idris) mati, tapi alkitab menyebut “tidak ada lagi sebab ia telah diangkat
oleh Allah”. Alquran menyebut ” Kami telah mengangkatnya ke martabat yang
tinggi”.
Jika
anda bertanya kepada saya apa makna kalimat “diangkat oleh Allah” sebagaimana
yang disebutkan dalam alkitab dan makna ayat dalam alquran “Kami telah
mengangkatnya ke martabat yang tinggi”?. Tentu saja dengan spontan saya akan
jawab TIDAK TAHU tapi saya tidak mau mengatakan hanya Allah Yang Tahu. Kenapa?
Karena saya bukan anak kecil lagi, saya bukan anak ingusan yang bodoh dan tidak
tahu apa-apa. Saya adalah intektual sejati yang berprofesi dibidang hukum, yang
selalu memandang setiap permasalahan berdasarkan hukum yang jelas, tegas dan
tidak ragu atau samar-samar.
Logika
hukum saya berpendapat bahwa makna “diangkat oleh Allah” (alkitab) “Dan Kami
(Allah) telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi” (alquran) menunjukkan
bahwa sesungguhnya Allah telah menjadikan Henokh (Idris) sebagai MALAIKAT
ALLAH.
Semasa
Henokh (Idris) masih berinteraksi dengan anak-anaknya dan manusia lainnya
dimasa itu maka hukum menempatkan dia sebagai NABI DAN RASUL dengan sifat-sifat
utamanya yang menonjol adalah SANGAT MEMBENARKAN TUHAN. Karena Henokh memiliki
sifat sangat membenarkan maka dengan sifat itu Henokh memiliki sifat SANGAT
MENURUT kepada Tuhan. Hukum telah menempatkan Henokh (Idris) sebagai MALAIKAT
setelah Tuhan mengangkatnya ke tempat yang memiliki martabat yang tinggi.
Jika
Tuhan menempatkan generasi ketujuh Adam dari garis keturunan anak pertamanya
Kain (Qabil) yaitu Lamekh sebagai IBLIS maka Tuhan juga telah menempatkan
generasi ketujuh Adam dari anak ketiganya Set yaitu Henokh sebagai MALAIKAT.
Adapun keturunan Adam dari anak keduanya yaitu Habil diputuskan secara permanen
dengan tujuan untuk difungsikan sebagai GARIS BATAS DEMARGASI. Garis ini sangat
penting mengingat Kain dan Set beserta garis keturunannya masing-masing
memiliki “darah” yang sama. Mereka semua adalah anak-anak keturunan Adam dan
Hawa. Meskipun mereka semua berasal dari sumber yang sama tapi sifat-sifat
mereka sangat bertolak belakang. Agar tidak terjadi kontaminasi keduanya maka
garis demargasi yang memisahkan sifat-sifat tersebut sangat mutlak diperlukan.
Hukum
dapat membuktikan secara sah dan meyakinkan tentang Keadilan Tuhan dalam
Perencanaan dan PenciptaanNya.
Sebelum Henokh (Idris) diangkat ke martabat yang tinggi sebagai MALAIKAT, Henokh telah memiliki banyak anak laki-laki dan anak perempuan. Anak tertua Henokh bernama Metusalah, dan Metusalah memiliki anak yang bernama Lamekh.
Sebelum Henokh (Idris) diangkat ke martabat yang tinggi sebagai MALAIKAT, Henokh telah memiliki banyak anak laki-laki dan anak perempuan. Anak tertua Henokh bernama Metusalah, dan Metusalah memiliki anak yang bernama Lamekh.
Lamekh
ini adalah generasi ke sembilan Adam dari garis keturunan Seth. Lamekh ben
Metusalah bin Henokh memiliki putra yang bernama Nuh. Dalam alkitab diterangkan
: Setelah Lamekh hidup seratus delapan puluh dua tahun, ia memperanakkan
seorang anak laki-laki dan memberi nama Nuh kepadanya, katanya : “Anak ini akan
memberi kepada kita penghiburan dalam pekerjaan kita yang penuh susah payah di
tanah yang terkutuk oleh TUHAN” (Kej. 5:28-29).
Jika
Lamekh dari generasi kesembilan Adam dari garis keturunan Seth melahirkan
seorang tokoh besar dunia yang dikalangan islam dikenal sebagai NABI NUH
Alaihissalam, maka Lamekh dari generasi ketujuh Adam dari garis keturunan Kain
(Qabil) melahirkan anak-anak yang dikenal dalam islam sebagai JIN DAN SETAN.
Hukum
telah dapat membuktikan secara sah dan meyakinkan bahwa Tuhan telah berlaku
adil terhadap dua orang yang sama-sama keturunan Adam, yang menggunakan nama
yang sama yaitu LAMEKH. Meski sama-sama keturunan Adam dan menggunakan nama
yang sama akan tetapi kedua orang itu berasal dari garis keturunan yang berbeda
yang melahirkan generasi yang berbeda pula. Lamekh yang memperanakkan Nuh, dan
Nuh yang memperanakkan Sem, Ham dan Yafet diperkenankan oleh Tuhan untuk
melanjutkan generasinya menguasai dunia nyata ini. Kita semua yang hidup
sekarang berasal dari salah satu putra-putra Nuh tersebut. Lamekh, yang
memperanakkan Yabal, Yubal, Tubal-Kain dan Naama diputuskan generasinya oleh
Tuhan. Mereka tidak boleh menurunkan generasi pelanjut secara nyata. Mereka
tidak boleh tinggal didunia nyata. Mereka juga tidak boleh dilihat oleh mata.
Untuk keadilan hamba-hamba ciptaanNya itu Tuhan menciptakan sebuah alam husus
untuk menempatkan mereka. Alam itu berada di bumi ini juga. Alam itu tidak
dapat dilihat oleh mata. Alam itu bernama alam gaib. Islam menamakannya sebagai
ALAM BARZAH.
Bagaimanakah
cara Tuhan menciptakan alam itu? Untuk tujuan apakah alam itu diciptakan?.
Legal
Opinion ini akan kami lanjutkan pada bagian ketiga dengan judul BANJIR SEMESTA.
Bang admin yang kami hormati dan warga setia blog yth ini yang kami kasihi serta para pembaca yang budiman. Jika anda ingin memberi tanggapan terhadap Legal Opinion ini silahkan diajukan kepada admin. Admin yang memiliki kewenangan memberi penilaian layak tidaknya tanggapan anda dimuat di blog yth ini.
Bang admin yang kami hormati dan warga setia blog yth ini yang kami kasihi serta para pembaca yang budiman. Jika anda ingin memberi tanggapan terhadap Legal Opinion ini silahkan diajukan kepada admin. Admin yang memiliki kewenangan memberi penilaian layak tidaknya tanggapan anda dimuat di blog yth ini.
Dengan
kaitkata CAKRA NINGRAT (Legal Opinion ~ Part II)
Assalamualaikum.
Salam sejahtera buat kita semua.
“Terimakasih
kepada sdr Petrus yang telah menyampaikan Surat Petrus yang pertama (Perjanjian
Baru 1:1). Insya Allah pada kesempatan berikutnya ayat penting ini akan kita
bahas sekaligus memberi uraian Trinitas sebagaimana yang diharapkan oleh sdr
Gareng.
Terimakasih kepada Admin yang telah memberi kesempatan dan kepercayaan kepada saya untuk menyampaikan Legal Opinion. Admin meminta Trinity agar exis di blog ini, namun harapan admin agak berat kami penuhi mengingat banyaknya tugas-tugas kami yang membutuhkan perhatian dan konsentrasi prima. Kami meminta warga blog ini serius mencermati dan menganalisis Legal Opinion yang akan kami sampaikan dan dimohon pengertiannya jika ada pertanyaan atau tanggapan yang tidak segera kami jawab mengingat keterbatasan kami. Jika apa yang kami sampaikan “kurang” maka “cukupkanlah”, seandainya “salah” maka “benarkanlah”, apabila yang kami sampaikan “benar” maka “ikutilah” dan jadikanlah semua itu sebagai sesuatu yang membawa manfaat yang positif.“
Terimakasih kepada Admin yang telah memberi kesempatan dan kepercayaan kepada saya untuk menyampaikan Legal Opinion. Admin meminta Trinity agar exis di blog ini, namun harapan admin agak berat kami penuhi mengingat banyaknya tugas-tugas kami yang membutuhkan perhatian dan konsentrasi prima. Kami meminta warga blog ini serius mencermati dan menganalisis Legal Opinion yang akan kami sampaikan dan dimohon pengertiannya jika ada pertanyaan atau tanggapan yang tidak segera kami jawab mengingat keterbatasan kami. Jika apa yang kami sampaikan “kurang” maka “cukupkanlah”, seandainya “salah” maka “benarkanlah”, apabila yang kami sampaikan “benar” maka “ikutilah” dan jadikanlah semua itu sebagai sesuatu yang membawa manfaat yang positif.“
Kami
meminta warga blog ini serius mencermati dan menganalisis Legal Opinion yang
akan kami sampaikan dan dimohon pengertiannya jika ada pertanyaan atau
tanggapan yang tidak segera kami jawab mengingat keterbatasan kami. Jika apa
yang kami sampaikan “kurang” maka “cukupkanlah”, seandainya “salah” maka
“benarkanlah”, apabila yang kami sampaikan “benar” maka “ikutilah” dan
jadikanlah semua itu sebagai sesuatu yang membawa manfaat yang positif.
Sebagai seorang muslim, awalnya saya hanya ingin mendasari legal opinion saya dengan ayat ayat suci ALQURAN saja akan tetapi karena terhukum Satriopanulis dalam pledoinya mengutip injil Matius dengan maksud untuk menyesatkan kita semua maka saya menganggap penting untuk menjadikan ALKITAB (perjanjian lama dan injil perjanjian baru) sebagai tambahan untuk melandasi legal opinion ini.
Sebagai seorang muslim, awalnya saya hanya ingin mendasari legal opinion saya dengan ayat ayat suci ALQURAN saja akan tetapi karena terhukum Satriopanulis dalam pledoinya mengutip injil Matius dengan maksud untuk menyesatkan kita semua maka saya menganggap penting untuk menjadikan ALKITAB (perjanjian lama dan injil perjanjian baru) sebagai tambahan untuk melandasi legal opinion ini.
Saya
sependapat dengan Admin jika menyebut satriopanulis sebagai penganut
faham/aliran Ahmadiyah. Saya menemukan tulisan yang persis sama dgn yang
ditulis oleh satriopnulis di blog lain, di blog itu satriopanulis menggunakan
nama Manunggaling Kawula Rasul. Sungguh betapa berbahayanya orang ini.
Sebagai
orang hukum saya patut berkata jujur bahwa legal opinion ini terilhami oleh
tulisan Sinuhun Cahyo Nayaswara yang berjudul “Sanggahan Kritis Terhadap
Pengikut Ahmadiyah”. Beliau mengatakan aliran itu sudah exis di 174 negara.
Ahmadiyah didirikan oleh Mirza Gulam Ahmad didesa kecil Kadiyan – India ahir
abad 18. Sekarang Kadiyan masuk dalam wilayah Pakistan. MGA mengaku dirinya
mendapatkan wahyu lewat mimpi yang di sampaikan oleh malaikat Jibril. MGA
mengaku dirinya sebagai Imam Mahdi sekaligus sebagai Maseas (Almasih, Isa putra
Marym). MGA juga mengklaim dirinya sebagai rasul yang bernama Ahmad. Anda bisa
melihat bagaimana satriopnulis pertamakali masuk di blog ini, pertama dia mencari
Imam Mahdi, lalu dia menunjuk ayat 2:129 :
Ya
Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan
membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al
Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka.
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.
Kemudian
dia menolak Muhammad sebagai rasul sembari menggiring kita kepada “wajah”
Almasih, Isa Putra Maryam. Terahir dia sudah berani menyebut nama “Ahmad” meski
dia poles sebagai nama lain dari malaikat Jibril. MGA sudah lama meninggal tapi
ajarannya masih dilanjutkan oleh murid-muridnya. Aliran ini berkantor pusat di
London. Pemimpin tertingginya orang Pakistan kelahiran Inggris bergelar
Halifatulmasih. Artinya wakil Almasih/Maseas. Karena MGA sudah mati,
pengikutnya meyakini bahwa MGA akan hidup lagi dan turun kembali dalam nama
malaikat Jibril. Aliran/faham Ahmadiyah menggunakan islam sebagai jaket
perlindungan karena tatacara peribadatannya sepintas memiliki kesamaan meski
menyimpang dalam prinsip-prinsip keyakinan. Orang-orang nasrani dibuat lengah
dan terlena. Mereka diam. Mereka tidak tahu bahwa Ahmadiyah telah
menginjak-injak Alquran, menginjak-injak Alkitab dan menginjak-injak doktrin
suci Trinitas.
Jika
bukan masalah penting dan sangat prinsip untuk kita ketahui, tidak mungkin
Sinuhun Cahyo Nayaswara menulis husus tentang aliran itu . Tujuannya tiada lain
agar kita semua mewaspadainya. Sinuhun juga jauh-jauh hari sudah mengetahui
bahwa satu waktu blog ini akan dirambah oleh mereka sehingga beliau banyak
memberi pesan-pesan agar blog ini betul-betul dijaga baik-baik jangan sampai
disusupi ajaran-ajaran sesat, baik oleh aliran Ahmadiyah maupun oleh
orang-orang spiritual seperti Moh. Nahly dkk. Dari kejadian yang baru saja kita
alami saya banyak memetik pelajaran yang berharga. Memang, di blog yth ini saya
banyak belajar dan belajar banyak untuk banyak hal.
LEGAL
OPINION
Legal
opinion atau pandangan hukum biasa diberikan oleh seorang ahli hukum apabila
membedah sebuah kasus atau permasalahan hukum.
Tuhan
memiliki hukum sendiri yang disebut SUNNATULLAH. Sunnatullah didasari oleh
hukum sebab-akibat. Tuhan menciptakan Adam, lalu dari tulang rusuk kiri Adam,
Tuhan menciptakan istrinya Hawa. Setelah itu Tuhan mengikat PERJANJIAN dengan
Adam. Tuhan mengizinkan Adam dan Hawa tinggal di syurga dengan perjanjian Adam
dan Hawa tidak boleh mendekati pohon itu. Sebuah perjanjian telah mengikat para
pihak. Bila salah satu pihak melakukan pelanggaran terhadap apa yang telah
diperjanjikan maka pihak itu telah melakukan perbuatan melanggar hukum.
Pelanggaran yang dilakukan Adam dan Hawa disebabkan karena mengikuti godaan
iblis. Adam dan Hawa dapat didudukkan sebagai saksi pelaku sekaligus sebagai
saksi korban, berarti Adam dan Hawa hanya melakukan perbuatan melanggar hukum
Bukan melakukan perbuatan melawan hukum. Karena “Perjanjian” telah dilanggar
maka Adam dan Hawa diusir dari syurga Tuhan.
Logika hukum kita akan mempertanyakan pohon apakah itu?. Alquran menamakannya pohon khuldi. Alkitab menamakannya pohon yang berada ditengah-tengah taman Eden (syurga). Siapakah yang menggoda Adam dan Hawa ?. Alkuran menyebut iblis. Alkitab mengatakan ular. Siapakah yang lebih dulu memakannya? Alquran dan Alkitab mengatakan Hawa. Betulkah di syurga ada pohon?. Betulkah di syurga ada ular?.
Logika hukum kita akan mempertanyakan pohon apakah itu?. Alquran menamakannya pohon khuldi. Alkitab menamakannya pohon yang berada ditengah-tengah taman Eden (syurga). Siapakah yang menggoda Adam dan Hawa ?. Alkuran menyebut iblis. Alkitab mengatakan ular. Siapakah yang lebih dulu memakannya? Alquran dan Alkitab mengatakan Hawa. Betulkah di syurga ada pohon?. Betulkah di syurga ada ular?.
“Guru
agung Al Buguri dan Sinuhun Cahyo Nayaswara telah mengajarkan bahwa semua dan
segala sesuatunya harus DIGENAPKAN kecuali Tuhan saja yang SATU atau SENDIRI.“
Berpedoman
pada prinsip prinsip hukum “MENGGENAPKAN”
maka saya menetapkan bahwa Adam dan hawa adalah saksi pelaku dan saksi korban dalam perbuatan melanggar hukum “perjanjian”. Adam dan Hawa BUKAN melakukan perbuatan melawan hukum (Tuhan). Jika Adam dan Hawa bukan melakukan perbuatan melawan hukum lantas siapakah yang melakukan perbuatan melawan hukum?. Alquran dan Alkitab mengatakan iblis (ular) yang menggoda. Berarti iblis otak pelaku atau iblis (ular) yang melakukan perbuatan melawan hukum Tuhan. Ini anggapan dan keyakinan semua orang.
maka saya menetapkan bahwa Adam dan hawa adalah saksi pelaku dan saksi korban dalam perbuatan melanggar hukum “perjanjian”. Adam dan Hawa BUKAN melakukan perbuatan melawan hukum (Tuhan). Jika Adam dan Hawa bukan melakukan perbuatan melawan hukum lantas siapakah yang melakukan perbuatan melawan hukum?. Alquran dan Alkitab mengatakan iblis (ular) yang menggoda. Berarti iblis otak pelaku atau iblis (ular) yang melakukan perbuatan melawan hukum Tuhan. Ini anggapan dan keyakinan semua orang.
Logika
hukum saya dengan tegas menolak anggapan ini. Jika iblis (ular) hadir pada saat
kejadian itu maka iblis harus ditempatkan juga sebagai saksi. Logika hukum saya
mengatakan tidak mungkin dan mustahil Tuhan mau menghadirkan iblis (ular) untuk
menyaksikan TUHAN MENCIPTA. Bisa saja alquran dan alkitab mengatan iblis (ular)
yang menggoda tapi alibi saya sangat kuat untuk mengatakan iblis (ular) tidak
hadir ditempat kejadian perkara. Apa yang disebut dalam kitab suci adalah
firman dengan menggunakan bahasa kiasan sebagai pengantar yang sengaja
dilakukan oleh Tuhan untuk merahasiakan kejadian yang sebenarnya bahwa TUHAN
masih MENCIPTA. Bukti bahwa Dia masih Mencipta dijelaskan pd ayat lain. Iblis
(ular) tidak mungkin hadir dan menyaksikan kejadian itu sebab jika iblis (ular)
hadir maka secara hukum iblis ditempatkan sebagai saksi yang mengetahui rahasia
Pencipataan. Tuhan Maha Suci, Maha Pandai Merahasiakan diriNYA.
Untuk
membedah kasus yang menarik ini saya akan menggunakan alquran dan alkitab
sebagai dalil hukum. Dan saya ingatkan kepada pembaca hususnya yang beragama
islam agar tidak memfitnah saya dengan mengatakan saya membanding-bandingkan
alquran dengan alkitab. Saya melakukan ini karena saya sudah memiliki
argumentasi hukum yang sangat kuat yang tidak dapat anda mentahkan yaitu:
1.
Muhammad adalah nabi dan rasul Allah yang terahir. Muhammad adalah hamba Allah
juga. Muhammad tidak boleh dikultuskan secara berlebih-lebihan dan membabi-buta
agar kita tidak terperangkap dalam kemusyrikan yang tidak kita sadari. Allah
melarang kita bersikap berlebih-lebihan dalam beragama. Sebagai hamba, Allah
telah MENGGENAPI Muhammad dengan Alquran. Jika Alquran berlaku hingga ahir
zaman maka secara hukum kenabian dan kerasulan Muhammad juga berlaku hingga
ahir zaman. Anggapan yang mengatakan nabi dan rasul Muhammad telah mati adalah
anggapan yang keliru dan tidak berdasar. Bisa saja dikatakan sebagai sebuah
perbuatan melawan hukum. Secara fisik/jasad Muhammad memang telah mati dan di
makamkan di raodah ditengah mesjid Nabawi di Madinah akan tetapi kenabian dan
kerasulannya tidak pernah mati karena kenabian dan kerasulan Muhammad melekat
dan tidak terpisahkan dengan Alquran.
“Saudara
Petrus secara jujur mengakui KEBENARAN alquran dengan kekuatan logikanya maka
secara hukum sudah dapat disimpulkan bahwa saudara Petrus telah mengakui
kenabian dan kerasulan Muhammad, meskipun sdr Petrus tetap saja sebagai seorang
yang beragama nasrani.”
Legal
Opinion ini tidak akan menempatkan Hadits nabi Muhammad sebagai unsur
penggenapan alquran karena yang membaca Legal Opinion ini tidak terbatas pd
orang islam saja. Karena itu, sesuai dengan prinsip-prinsip hukum PENGGENAPAN
maka Alquran akan saya genapi dengan firman-firman Tuhan yang ada dalam
Alkitab.
2.
ALKITAB adalah kisah mengenai Tuhan yang menjangkau ciptaanNYA. Alkitab dibuka
dengan penciptaan dunia dan ditutup dengan ahir kehidupan. Alkitab terbagi atas
dua bagian yaitu PERJANJIAN LAMA dan PERJANJIAN BARU. Perjanjian Lama terdiri
dari 39 kitab yang berbeda. Kitab – kitab ini diilhami oleh Tuhan, tetapi
ditulis oleh orang yang berbeda-beda dalam kehidupan yang berbeda dan untuk
tujuan yang berbeda-beda namun memiliki satu rencana yang besar dan sama yaitu
keselamatan. Perjanjian Lama ditulis sebelum Yesus / Isa lahir ke dunia.
Kitab
Perjanjian Lama sebagian ditulis oleh nabi-nabi yang diakui dalam islam.
Alquran 46 : 12. Dan sebelum Al Quran itu telah ada kitab Musa sebagai petunjuk
dan rahmat. Dan ini (Al Quran) adalah kitab yang membenarkannya dalam bahasa
Arab untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang zalim dan memberi kabar
gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.
Yang
dimaksud kitab Musa adalah kitab yang ditulis sendiri oleh nabi Musa. Dalam
Perjanjian Lama dapat dikategorikan kitab-kitab: Kejadian, Keluaran, Imamat dan
Bilangan. Kitab Bilangan sebagian besar di tulis oleh Musa akan tetapi
penutupnya yang menceritakan tentang kematian Musa ditulis oleh Yosua,
pendamping terdekatnya. Kitab lain, selain keempat kitab diatas yang dapat dikategorikan
sebagai Kitab Musa adalah Kitab Yosua ditulis oleh Yosua, Kitab Hakim-hakim,
Samuel 1 dan Samuel 2 yang ditulis oleh nabi Samuel dapat di golongkan sebagai
Kitab Musa sebab Yosua dan Samuel segenerasi dengan Musa dan merupakan pelanjut
ajaran Musa utk orang-orang Israil. Seluruh kitab-kitab diatas bila dihimpun
jadi satu disebut TAURAT. Firman Tuhan dalam Alquran 32 : 23. Dan Sesungguhnya
Kami telah berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat), maka janganlah kamu
(Muhammad) ragu menerima (Al-Quran itu) dan Kami jadikan Al-Kitab (Taurat) itu
petunjuk bagi Bani Israil.
Dan
alquran 17 : 2. Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan
kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): “Janganlah kamu
mengambil penolong selain Aku,
17 : 3. (yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.
17 : 3. (yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.
Dalam
Perjanjian Lama ada kitab yang disebut Mazmur. Kitab ini ditulis oleh nabi Daud
(raja Daud). Kitab itu berisi puisi dan lirik. Tema sentralnya adalah puisi dan
nyanyian mengungkapkan pujian, penyembahan dan pengakuan kepada Tuhan. Dalam
alquran, Kitab Mazmur di sebut ZABUR.
Alquran 17 : 55. Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud. Selain kitab Taurat dan Zabur masih banyak kitab-kitab lain yang terdapat dalam Perjanjian Lama yang ditulis oleh nabi-nabi baik nabi yang namanya dikenal dalam islam maupun nabi yang namanya asing ditelinga orang islam. Dasar hukum kitab-kitab tsb ada dalam alquran 3 : 184. Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamupun telah didustakan (pula), mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata, Zabur dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna.
Alquran 17 : 55. Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud. Selain kitab Taurat dan Zabur masih banyak kitab-kitab lain yang terdapat dalam Perjanjian Lama yang ditulis oleh nabi-nabi baik nabi yang namanya dikenal dalam islam maupun nabi yang namanya asing ditelinga orang islam. Dasar hukum kitab-kitab tsb ada dalam alquran 3 : 184. Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamupun telah didustakan (pula), mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata, Zabur dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna.
Kitab-kitab
yang dimaksud oleh ayat diatas adalah kitab-kitab yang terdapat dalam
Perjanjian lama yaitu kitab: Ruth, Raja-Raja, Tawarikh, Ezra, Nehemia, Ester,
Ayub. Ada juga 3 kitab yang ditulis oleh nabi Sulaiman yaitu kitab: Amsal,
Penghotbah dan Kidung Agung. Kemudian kitab Yesaya ditulis oleh nabi Yesaya,
kitab Yeremia dan kitab Ratapan ditulis oleh nabi Yeremia bin Hilkia, lalu
kitab Yehezkiel ditulis oleh nabi Yehezkiel, kitab Daniel oleh Daniel, kitab
Hosea, Yoel, Amos, Obaja oleh Hosea, kitab Yunus ditulis oleh nabiullah Yunus,
kitab Mikha, Nahum, Habakuk oleh Mikha, dan kitab Zefanya, Hagal, Zakharia,
Maleakhi ditulis oleh nabi Zefanya.
Nabi-nabi
dan kitab-kitab tsb diatas yang dimaksudkan dalam alquran 13 : 38. Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami
memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. Dan tidak ada hak bagi
seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah.
Bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu).
Perhatikanlah
firman Tuhan berikut ini :
“Taurat Tuhan itu sempurnah, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata bercahaya. Takut akan Tuhan itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum – hukum Tuhan itu benar, adil semuanya, lebih indah daripada emas, bahkan daripada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah” (Mazmur 19 : 8-11).
“Taurat Tuhan itu sempurnah, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata bercahaya. Takut akan Tuhan itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum – hukum Tuhan itu benar, adil semuanya, lebih indah daripada emas, bahkan daripada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah” (Mazmur 19 : 8-11).
Dan
pada kitab lain, setelah nabi Musa meninggal dunia, Tuhan menyampaikan
firmanNya kepada Yosua ” Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang
akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah
kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka. Hanya, kuatkan dan
teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan
seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah
menyimpang kekanan atau kekiri, supaya engkau beruntung, kemanapun engkau
pergi. Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi
renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai
dengan segala yang tertulis didalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan
berhasil dan engkau akan beruntung”. (Yosua: 6-8).
Dalam alquran 7 : 144. Allah berfirman: “Hai Musa, sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) kamu dan manusia yang lain (di masamu) untuk membawa risalah-Ku dan untuk berbicara langsung dengan-Ku, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur.”
145. Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu; maka (Kami berfirman): “Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya, nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik.
Dalam alquran 7 : 144. Allah berfirman: “Hai Musa, sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) kamu dan manusia yang lain (di masamu) untuk membawa risalah-Ku dan untuk berbicara langsung dengan-Ku, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur.”
145. Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu; maka (Kami berfirman): “Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya, nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik.
Lauh-lauh
adalah lembaran lembaran batu bertulis yang bertuliskan sepuluh firman Tuhan
yang tertulis dalam bahasa Ibrani yang didapatkan Musa setelah menjalani
perintah Tuhan membawa bangsa Israil keluar dari Mesir menuju tanah yang
diperjanjikan (Kanaan). Peristiwa ini terjadi setelah Musa bermunajah selama 40
malam di bukit Thur (gunung Sinai). Alquran tidak memerinci Lauh-lauh bertulis
itu karena perintah itu untuk orang Israil, bukan untuk orang islam. Sepuluh
Firman Tuhan terdapat dalam Perjanjian Lama; Kitab Keluaran 20 : 2-17.
Yesus (Isa) dimasa kecilnya juga mempelajari Taurat. Alquran 5 : 46. Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.
Yesus (Isa) dimasa kecilnya juga mempelajari Taurat. Alquran 5 : 46. Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.
Kitab
Injil yang dimaksudkan pada ayat diatas adalah PERJANJIAN BARU.
Tanpa menggunakan ALQURAN DAN ALKITAB sebagai dasar hukum dalam Legal Opinion ini, maka mustahil kita dapat menyentuh substansi yang sebenarnya untuk membedah kasus Adam dan Hawa secara obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
Tanpa menggunakan ALQURAN DAN ALKITAB sebagai dasar hukum dalam Legal Opinion ini, maka mustahil kita dapat menyentuh substansi yang sebenarnya untuk membedah kasus Adam dan Hawa secara obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
ALKITAB
beserta seluruh kitab kitab yang ada didalamnya, dibackup keberadaan dan
kebenarannya oleh alquran sebagaimana ayat-ayat yang kami sebutkan diatas.
TUHAN tidak pernah berdusta. Tuhan mengakui firman-firmanNya dengan caraNya
sendiri. Tuhan mengakui kitab-kitabNYA. Jika Tuhan berbuat pengakuan dan
perkataan yang jujur, akankah kita sebagai manusia mau berlaku sombong dengan
menolak Alkitab?. Berhati-hatilah. Janganlah mengandalkan ilmu anda yang
sedikit itu bung!. Demi Allah, saya memiliki logika hukum yang cukup kuat utk
mempertahankan Legal Opini ini.
Dalam
alquran ( 2 : 35 ) Dan Kami berfirman: “Hai Adam, diamilah oleh kamu dan
isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik
dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang
menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.
Dan
pada ayat ( 7 : 19, 20 dan 21 ) 19. (Dan Allah berfirman): “Hai Adam bertempat
tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua
(buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati
pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim.” 20.
Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada
keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata:
“Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu
berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam
surga).” 21. Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. “Sesungguhnya saya
adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua”.
Klausul
Perjanjian antara Tuhan dengan Adam dan Hawa adalah “jangan mendekati pohon”
Dalam alkitab (Perjanjian Lama) dituliskan oleh Musa dengan gaya narasi sebagai berikut:
Dalam alkitab (Perjanjian Lama) dituliskan oleh Musa dengan gaya narasi sebagai berikut:
“Adapun
ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh
TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: ” Tentulah Allah berfirman:
Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?”. Lalu sahut
perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami
makan, tetapi tentang buah pohon yang ada ditengah-tengah taman, Allah
berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati”. Tetapi
ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati,
tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka,
dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat”.
Perempuan itu melihat, Bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya,
lagi pula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil
dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga pada suaminya yang
bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. Maka terbukalah mata
mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat
daun pohon ara dan membuat cawat.
Ketika
mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu
pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan istrinya itu terhadap TUHAN
Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
Tetapi
TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Dimanakah Engkau?”.
Ia menjawab: “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku
menjadi takut, karena aku telanjang: sebab itu aku bersembunyi”. FirmanNya:
“Siapakah yang memberitahukan kepadamu bahwa engkau telanjang? Apakah engkau
makan dari buah pohon, yang KUlarang engkau makan itu?” Manusia itu menjawab:
“Perempuan yang Kau tempatkan disisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu
kepadaku, maka kumakan.” Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan
itu: “Apakah yang telah kau perbuat ini?” Jawab perempuan itu: “Ular itu yang
memperdayakan aku, maka kumakan”. (Kejadian 3 : 1 – 13).
Alquran ( 7: 22-23 ) 22. Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?” 23. Keduanya berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
Alquran ( 7: 22-23 ) 22. Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?” 23. Keduanya berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
Dimanakah
“Locus” (lokasi atau tempat kejadian perkara) perbuatan melanggar hukum
“perjanjian” yang dilakukan oleh saksi pelaku dan saksi korban Adam bersama
Hawa?
Jumhur
Ulama berpendapat bhw syurga yang dikisahkan dalam alquran berada dilangit.
Syurga itu bernama “jannatun ma’wa” (syurga keabadian). Ahli tafsir alquran
sependapat bahwa pohon yang dimaksud dalam alquran adalah pohon anggur. Orang
yahudi menduga pohon yang dimaksud adalah pohon gandum.
Logika
hukum saya menolak pendapat ulama sebab locus langit tidak ada tanah. Karena
locus langit tidak terdapat tanah maka semua dalil yang menyebut pohon anggur
dan gandum gugur dengan sendirinya.
Saya
sependapat dengan artikel SPTM yang menyebut syurga yang diceritakan dalam
kitab suci “locus” nya dibumi ketika langit dan bumi masih jadi satu. Syurga
itu namanya syurga atlantis.
Artikel SPTM dibenarkan oleh Alkitab (Perjanjian Lama, dituliskan oleh Musa)
Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkanNya manusia yang dibentukNya itu. Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai- bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan ditengah- tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
Artikel SPTM dibenarkan oleh Alkitab (Perjanjian Lama, dituliskan oleh Musa)
Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkanNya manusia yang dibentukNya itu. Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai- bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan ditengah- tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
Ada
satu sungai yang mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ
sungai itu terbagi menjadi empat cabang.
Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada. Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu kisopras. Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush. Nama sungai yang ketiga namanya Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat.
Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada. Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu kisopras. Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush. Nama sungai yang ketiga namanya Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat.
TUHAN
Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk
mengusahakan dan memelihara taman itu. Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini
kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan
bebas, tetapi pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat itu janganlah kau
makan buahnya, sebab pada hari Engkau memakannya, pastilah engkau mati “.
(Kejadian 2 : 8 – 17).
Alquran
yang sangat halus dan santun bahasanya tidak menyebuntukan apa nama pohon itu.
Alkitab yang bahasanya agak terang namun tetap tunduk pada prinsip-prinsip
hukum “penggenapan” menyebuntukan nama pohon yang tumbuh di tengah-tengah taman
itu sebagai POHON KEHIDUPAN dan POHON PENGETAHUAN BAIK DAN JAHAT.
Dalam
ilmu hukum, logika hukum selalu menghendaki keputusan yang tegas dan tidak
samar-samar guna menghindari adanya keputusan yang multi tafsir. Karena itu
logika hukum saya menegaskan bahwa yang di maksud dengan pohon kehidupan adalah
: Alat kelamin Adam (laki-laki) yang hidup (ereksi). Alat itu terdapat (tumbuh)
ditengah-tengah tubuh laki-laki (taman). Dengan alat itu, manusia akan dapat
melangsungkan kehidupan dengan mendapatkan keturunan (anak). Ular (nafsu) yang
menggoda/membujuk adalah hasrat birahi/nafsu syahwat untuk melakukan hubungan
sexual. Melakukan hubungan badan harus berposisi seperti mahluk yang melata
mengikuti ular (baring terlentang, menindih dan berliuk-liuk). Dengan mengikut
sebagaimana ular maka sperma laki-laki dapat masuk dengan mudah untuk membuahi
sel telur. Bila pembuahan terjadi maka manusia dapat melanjuntukan keturunan.
Pohon kehidupan terus berkembang biak. Pohon Pengetahuan baik dan jahat adalah
keputusan manusia untuk melakukan hubungan sexual, apakah akan dilakukan antara
suami-istri yang sah (baik) atau mau berzinah (jahat). Apapun keputusan yang
diambil oleh manusia semuanya mengandung resiko yang harus ditanggung bersama
bagi mereka yang menikmati pohon/buah itu.
PERTIMBANGAN
HUKUM.
Yang
dijadikan pertimbangan hukum adalah karena alquran dan alkitab sama-sama
menyebut Adam dan Hawa “telanjang” saat mendekati dan memakan buah pohon itu.
Adam dan Hawa melakukannya. Buah pohon itu adalah “kenikmatan” sexual.
Dalam alquran (7 : 24, 25 dan 27) 24. Allah berfirman: “Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan.” 25. Allah berfirman: “Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan. 27. Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.
Dalam alquran (7 : 24, 25 dan 27) 24. Allah berfirman: “Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan.” 25. Allah berfirman: “Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan. 27. Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.
Dalam
alkitab (Perjanjian Lama yang ditulis oleh Musa)
Lalu berfirman TUHAN Allah kepada ular itu: “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau diantara segala ternak dan diantara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kau makan seumur hidupmu. Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu dan engkau akan meremukkan tumitnya”. (Kejadian 3 : 14-15)
Lalu berfirman TUHAN Allah kepada ular itu: “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau diantara segala ternak dan diantara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kau makan seumur hidupmu. Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu dan engkau akan meremukkan tumitnya”. (Kejadian 3 : 14-15)
Apakah
benar Tuhan mengutuk ular? Hukum juga tidak membenarkan adanya “permusuhan”
antara binatang (ular) dengan perempuan!. Logika hukum saya mengatakan firman
Tuhan diatas menggunakan bahasa kiasan atau analogi saja, karena yang dimaksud
ular adalah alat kelamin laki- laki. Kepala ular diremukkan oleh keturunan
perempuan maksudnya kepala alat kelamin laki laki dimasukan keliang vagina
(diremukkan) agar bisa membuahi sel telur untuk mendapatkan keturunan. Tumit
perempuan akan diremukkan oleh ular (laki2) maksudnya sekujur tubuh perempuan
itu dapat membangkitkan nafsu birahi laki-laki kecuali tumitnya. Permusuhan
“abadi” antara ular dan perempuan adalah permusuhan yang direncanakan dan
dilegalkan Tuhan, karena dengan permusuhan itulah manusia bisa mendapatkan
keturunan. Tuhan melarang permusuhan sesama ular (homosex) dan permusuhan
sesama perempuan (lesbian).
Dalil-dalil
hukum yang kami kemukakan diatas dapat memutuskan bahwa SAKSI PELAKU terbukti
secara sah dan meyakinkan telah melakukan perbuatan melanggar perjanjian. Saksi
Pelaku hanya melakukan perbuatan “persetubuhan” untuk melakukan skenario
PENCIPTAAN PERKEMBANG-BIAKAN MANUSIA sebagaimana yang dikehendaki TUHAN. Demi
KEADILAN TUHAN Saksi Pelaku dinyatakan TIDAK BERSALAH DAN TIDAK BERDOSA karena
saksi pelaku hanya melaksanakan rencana Tuhan. Segala faham dan keyakinan yang
mengatakan manusia lahir sudah menanggung dosa karena perbuatan saksi pelaku
(Adam dan Hawa) menjadi HAPUS dan BATAL DEMI HUKUM.
Dalam
alkitab (Kejadian 3 : 16 – 21)
FirmanNya kepada perempuan itu: “Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan birahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.” Lalu firmanNya kepada manusia itu: “Karena engkau mendengarkan perkataan istrimu dan memakan dari buah pohon, yang telah kuperintahkan kepadamu: Jangan makan daripadanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu maka engkau akan kembali menjadi debu.”
FirmanNya kepada perempuan itu: “Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan birahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.” Lalu firmanNya kepada manusia itu: “Karena engkau mendengarkan perkataan istrimu dan memakan dari buah pohon, yang telah kuperintahkan kepadamu: Jangan makan daripadanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu maka engkau akan kembali menjadi debu.”
Manusia
itu memberi nama Hawa kepada istrinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang
hidup. Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan
untuk istrinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.
Sejak
awal logika hukum saya sudah menempatkan Adam dan Hawa selain sebagai saksi
pelaku mereka juga adalah SAKSI KORBAN. Ayat di atas adalah bentuk HUKUMAN yang
Tuhan jatuhkan kepada saksi korban.
Bukan hanya ummat nasrani tapi siapapun yang membaca firman di atas akan mengatakan Tuhan Marah. Tuhan murka. Tuhan mengutuk tanah. Tuhan mengutuk Adam dan Hawa karena telah melanggar hukum perjanjian.
Bukan hanya ummat nasrani tapi siapapun yang membaca firman di atas akan mengatakan Tuhan Marah. Tuhan murka. Tuhan mengutuk tanah. Tuhan mengutuk Adam dan Hawa karena telah melanggar hukum perjanjian.
Sebagai
orang hukum saya memiliki pandangan yang berbeda dengan kesimpulan yang
diyakini orang selama ini. Saya memandang firman di atas dari sudut pandang
hukum bahwa PARA PIHAK justru memposisikan tempatnya masing-masing. Tuhan
sebagai PERENCANA DAN PENCIPTA di satu pihak dan Adam/hawa dipihak lain sebagai
SAKSI PELAKU DAN SAKSI KORBAN, yaitu :
1.
Sebagai Perencana dan Pencipta, Tuhan tidak hadir saat saksi pelaku
melaksanakan perbuatannya. Ketidakhadiran Tuhan oleh karena :
a.
Tuhan SUCI dari nafsu. Perbuatan pelaku dapat terjadi karena adanya dorongan
nafsu birahi. Alquran dan Alkitab sama menceritakan kehadiran syetan (ular)
makna yang sesungguhnya adalah NAFSU. Disitu Tuhan ingin berpesan kepada kita
bahwa Nafsu Birahi itu juga diciptakan oleh Tuhan. Awalnya memang adalah NAFSU
BIRAHI. Konflik-konflik yang diceritakan alkitab antara ular dengan perempuan
itu dan pernyataan ayat yang mengatakan ” Manusia itu memberi nama Hawa kepada
istrinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup”. Dari sisi hukum saya
memandang bahwa Tuhan menciptakan NAFSU BIRAHI melalui perantaraan perempuan
yang Tuhan ciptakan dari tulang rusuk kiri Adam. Adamlah yang memberi nama
perempuan (istrinya) itu dengan nama HAWA, bukan Tuhan yang memberi nama
perempuan itu kemudian dari nama itu alkitab menggunakan bahasa-bahasa yang
indah agar kita dapat menangkap pesan Tuhan bahwa hikmah dari konflik-konflik
dan dialog-dialog antara perempuan itu dan ular, antara Hawa itu dan Nafsu
sesungguhnya dari situlah Tuhan menciptakan HAWA NAFSU. Alkitab mengatakan Hawa
sebagai Ibu semua yang hidup. Bukan sebagai ibu semua orang atau manusia
berarti termasuk binatang dan tumbuhan. Dari sisi hukum saya memandang bahwa
Tuhan ingin berpesan kepada kita bahwa binatang dapat berkembang biak karena
memiliki nafsu birahi tanpa memiliki hawa nafsu dan tumbuh-tumbuhan dapat
berkembang biak karena memiliki hawa nafsu meski tidak memiliki nafsu birahi.
Manusia, sebagai keturunan Adam memiliki kesempurnaan karena manusia memiliki
nafsu birahi untuk berkembang biak dan juga memiliki hawa nafsu untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Selain itu, sebagai anak cucu keturunan
Adam manusia juga memiliki pengetahuan untuk membedakan baik dan jahat. Karena
itulah segala binatang dan tumbuhan, Tuhan beri kepercayaan kepada manusia
untuk mengurusnya, mengendalikan perkembangbiakannya sekaligus mengambil
manfaat yang sebesar-besarnya terhadap binatang dan tumbuhan yang telah Tuhan
ciptakan dengan sempurnah.
Dari
sisi hukum dapat dibuktikan secara sah dan meyakinkan bahwa Tuhan dalam
kedudukannya sebagai PERENCANA DAN PENCIPTA tidak ada ditempat kejadian perkara
terhitung dimulai saat manusia telah mulai dikuasai godaan nafsu kemudian
menjadi birahi lalu melakukan perbuat sexual. Meski Tuhan yang menciptakan
nafsu birahi dan hawa nafsu akan tetapi TUHAN, menyatakan diriNya bhw DIA MAHA
SUCI DARI SEGALA NAFSU.
b.
TUHAN sebagai PERENCANA dan PENCIPTA, yang telah menciptakan nafsu birahi dan
hawa nafsu untuk manusia, binatang dan tumbuhan sebagai sebuah karunia besar
TUHAN untuk hamba-hamba ciptaanNya. Sebagai perencana dan pencipta, Tuhan tahu
bahwa karunia nafsu birahi dan hawa nafsu selain membawa manfaat yang besar
buat hamba-hambaNya, bila penggunaannya melampaui batas-batas kepatutan menurut
hukum maka kurunia itu dapat menimbulkan bahaya besar dan malapetaka buat
seluruh hamba-hambaNya. Secara tidak langsung, hukum akan menuntut pihak PERENCANA
DAN PENCIPTA jika tidak membuat aturan hukum untuk diikuti, ditaati dan
dipedomani. Aturan itu hanya diperuntukkan buat manusia saja karena manusialah
mahluk terbaik dan paling sempurnah yang diciptakan Tuhan untuk mewakili Tuhan
mengurus dunia ini. Terbaik; karena manusia dikaruniai akal dan fikiran agar
dapat membedakan mana yang baik yang harus dikerjakan dan mana yang jahat yang
musti dihindari. Karunia ini dititiskan dari Adam. Manusia memiliki
kesempurnaan karena di karuniai nafsu birahi dan hawa nafsu yang dititiskan
dari ibu Hawa. Jika manusia tidak mampu mengendalikan karunia yang didapatkan
dari ibu Hawa, maka derajatnya akan turun. Dimata hukum manusia yang dikuasai
dan tidak mampu mengendalikan nafsu birahinya maka derajatnya sama dengan binatang.
Jika manusia dikuasai dan tidak mampu mengendalikan hawa nafsunya maka
derajatnya sama dengan tumbuh-tumbuhan. Untuk menghindari akibat-akibat hukum
atau tuntutan hukum yang timbul dikemudian hari terhadap perencana dan pencipta
maka TUHAN dalam kedudukan hukum sebagai PERENCANA DAN PENCIPTA menganggap
perlu menetapkan hukum-hukumNya. Hukum Tuhan untuk umat manusia diturunkan
pertama kali dimasa Musa. Hukum Tuhan mulai berlaku sejak hukum itu ditetapkan
dengan masa berlaku sepanjang zaman.
2.
Sebagai SAKSI PELAKU yang telah melakukan perbuatan melanggar hukum perjanjian
maka pelaku harus menerima semua risiko2 hukum sebagai akibat dari perlakuan
perbuatannya. Saat menjalani segala risiko-risiko hukum yang timbul akibat
perbuatan pelaku maka hukum menempatkan pelaku sebagai SAKSI KORBAN.
Sebagai
orang hukum kami memandang KUTUKAN yang diucapkan oleh Tuhan sebagaimana pada
firmanNYA di atas adalah sebuah PRODUK HUKUM TERTINGGI DAN BERKEKUATAN HUKUM
TETAP yang tidak lagi memungkinkan diadakan peninjauan kembali. Ada dua buah
kutukan yang telah dijatuhkan Tuhan yaitu :
a.
Kutukan terhadap ular. “terkutuklah engkau diantara segala binatang hutan;
dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kau makan seumur
hidupmu”. Dari sisi hukum, kutukan ini bermakna sebagai sebuah keputusan yang
memiliki dua tujuan yaitu:
Pertama; karena ular yang dikutuk berarti perempuan yang berkuasa atas ular artinya perempuan berkuasa atas nafsu birahi itu. Keberkuasaan perempuan atas nafsu birahi dapat dijelaskan bahwa perempuan dikaruniai Tuhan dapat merasakan nikmat birahi secara dominan, sempurnah, utuh dan totalitas bahkan laki2 dibuatnya tak berdaya untuk mengalahkan (melayani) keberkuasaan perempuan atas birahi. Hanya saja rasa malu perempuan lebih menguasai dirinya. Ini disebabkan karena Adam menjawab pertanyaan Tuhan dengan berkata ” Perempuan yang Kau tempatkan disisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan”. Perempuan itu malu kepada Tuhan. Rasa malu perempuan lebih tinggi, lebih dominan dari nafsu birahinya. Rasa malu adalah karunia Tuhan untuk perempuan.
Pertama; karena ular yang dikutuk berarti perempuan yang berkuasa atas ular artinya perempuan berkuasa atas nafsu birahi itu. Keberkuasaan perempuan atas nafsu birahi dapat dijelaskan bahwa perempuan dikaruniai Tuhan dapat merasakan nikmat birahi secara dominan, sempurnah, utuh dan totalitas bahkan laki2 dibuatnya tak berdaya untuk mengalahkan (melayani) keberkuasaan perempuan atas birahi. Hanya saja rasa malu perempuan lebih menguasai dirinya. Ini disebabkan karena Adam menjawab pertanyaan Tuhan dengan berkata ” Perempuan yang Kau tempatkan disisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan”. Perempuan itu malu kepada Tuhan. Rasa malu perempuan lebih tinggi, lebih dominan dari nafsu birahinya. Rasa malu adalah karunia Tuhan untuk perempuan.
kedua;
posisi hubungan sexual yang dikehendaki Tuhan mengikuti posisi ular yaiu baring
terlentang, menindih dan meliuk-liuk (menjalar) agar sperma bisa dengan mudah
membuahi sel telur. Posisi dog style tidak dibenarkan oleh Tuhan demikian pula
posisi2 lainnya.
b.
Kutukan terhadap tanah.
“….. terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu. Semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu”.
“….. terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu. Semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu”.
Dari
sisi hukum kutukan ini memiliki dua tujuan yaitu :
a.
Tanah dikutuk, berarti manusia berkuasa atas tanah, manusia hanya akan hidup
bila bertempat tinggal diatas tanah dan bila manusia mati ditanam didalam
tanah. Air, api dan udara tidak dikutuk maka secara hukum manusia tidak
memiliki kekuasaan atas air, api dan udara.
b.
Meski manusia berkuasa atas tanah, tapi tanah itu harus diolah dan ditanami
tumbuh-tumbuhan sbg sumber makanan pokok manusia untuk menjaga kelangsungan
hidupnya. Tanah harus dimanfaatkan dan digunakan sebaik-baiknya agar membawa
manfaat sebesar-besarnya untuk manusia.
Alquran 15 : 26. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. 20 : 55. Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain, dan 71 : 17. Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya, 18. kemudian Dia mengembalikan kamu ke dalam tanah dan mengeluarkan kamu (daripadanya pada hari kiamat) dengan sebenar-benarnya.
Alquran 15 : 26. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. 20 : 55. Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain, dan 71 : 17. Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya, 18. kemudian Dia mengembalikan kamu ke dalam tanah dan mengeluarkan kamu (daripadanya pada hari kiamat) dengan sebenar-benarnya.
Keputusan/ketetapan
hukum sebagaimana tersebut di atas memberi implikasi langsung terhadap saksi
korban. Ada dua implikasi yang ditimbulkan oleh keputusan itu yaitu :
a.
Terhadap perempuan
FirmanNya kepada perempuan itu: “Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan birahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu”. Alkitab (Kejadian 3:16)
Alquran 7 : 189. Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: “Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur.” dan 23 : 12. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. 13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). 14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
FirmanNya kepada perempuan itu: “Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan birahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu”. Alkitab (Kejadian 3:16)
Alquran 7 : 189. Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: “Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur.” dan 23 : 12. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. 13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). 14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
b.
Terhadap Adam
Lalu firmanNya kepada manusia itu: ” Karena engkau mendengarkan perkataan istrimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: Alkitab (Kejadian 3:17)
Alquran 40 : 64. Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentuk kamu lalu membaguskan rupamu serta memberi kamu rezki dengan sebahagian yang baik-baik. Yang demikian itu adalah Allah Tuhanmu, Maha Agung Allah, Tuhan semesta alam. dan 64:3. Dia menciptakan langit dan bumi dengan haq. Dia membentuk rupamu dan dibaguskanNya rupamu itu dan hanya kepada Allah-lah kembali(mu).
Lalu firmanNya kepada manusia itu: ” Karena engkau mendengarkan perkataan istrimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: Alkitab (Kejadian 3:17)
Alquran 40 : 64. Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentuk kamu lalu membaguskan rupamu serta memberi kamu rezki dengan sebahagian yang baik-baik. Yang demikian itu adalah Allah Tuhanmu, Maha Agung Allah, Tuhan semesta alam. dan 64:3. Dia menciptakan langit dan bumi dengan haq. Dia membentuk rupamu dan dibaguskanNya rupamu itu dan hanya kepada Allah-lah kembali(mu).
Hukuman
Tuhan terhadap saksi korban membawa implikasi hukum terhadap munculnya
aturan-aturan hukum berikutnya sehingga hubungan hukum antara satu hukum dengan
hukum lainnya terjadi hubungan kausal atau hubungan sebab-akibat. Meskipun
wanita merasa menderita saat mengandung dan merasa kesakitan yang banyak saat
melahirkan akan tetapi wanita tetap memiliki birahi terhadap suami-suami mereka
sebab memang sudah difirmankan oleh Tuhan ” engkau akan birahi kepada suamimu
dan ia akan berkuasa atasmu”. Keberkuasaan suami atas birahi istrinya disampaikan
secara santun dalam Alquran 2:223. Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah
tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu
bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu,
dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya.
Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.
Akan
tetapi keberkuasaan itu tidak bisa dilaksanakan secara semena-mena karena hukum
membatasi suami melakukan perbuatan itu bila istrinya sedang haid Qs.2 : 222.
Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu
kotoran.” Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu
haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka
telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah
kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai
orang-orang yang mensucikan diri.
Dalam
membaca firman-firman Tuhan, baik yang ada didalam alkitab maupun yang terdapat
di dalam alquran, janganlah terlalu memudahkan atau menggampangkan diri kita
untuk menyimpulkan dan menafsirkannya berdasarkan keyakinan kita yang
subyektif. Asumsikan diri kita sebagai hakim yang akan memutuskan perkara ini.
Coba renungkan dan abaikan semua ajaran-ajaran yang pernah kita dengar baik
dari ulama maupun bapa pastor dan bapa pendeta karena apa yang dikatakan oleh
mereka hanyalah ajaran yang merupakan warisan dari senior – senior pendahulu –
pendahulu mereka. Jika kita mengikuti mereka maka tanpa kita sadari kita sudah
melanggar hukum karena kita telah menempatkan diri kita secara sadar dan dengan
sengaja sebagai orang yang mengikut kepada ajaran yang dipercayai oleh nenek
moyang.
Agaknya
dianggap perlu dan mendesak buat kita semua agar sedapat mungkin segera
me-reformasi paradigma (model pemahaman) kita terhadap Tuhan. Legal Opinion ini
disampaikan secara jujur, obyektif dan ilmiah dalam koridor hukum dengan menggunakan
logika hukum. Hal-hal subyektif seperti tata cara peribadatan manusia dalam
kedudukannya sebagai hamba kepada Tuhannya tidak akan dijadikan dasar
pertimbangan hukum dan tidak mendapat tempat untuk dibahas dalam legal opinion
ini, karena dari sisi hukum, keyakinan kita terhadap agama yang kita anut
masing – masing sudah dianggap final dan berkekuatan hukum tetap.
Hukum menganut prinsip “promition of innocent” atau azas praduga tak bersalah. Seseorang tidak dapat dikatakan bersalah sebelum ada keputusan yang berkekuatan hukum yang tetap. Prinsip ini dianut oleh seluruh bangsa-bangsa disemua negara. Untuk membedah kasus-kasus yang melibatkan Tuhan maka kita diharuskan juga menggunakan prinsip hukum Tuhan yaitu “penggenapan”. Tanpa kita sadari hukum penggenapan ini telah kita jalani sehari-hari. Sebagai Contoh sederhana; jika anda selesai makan maka anda butuh minum. Anda tidak mungkin makan tanpa minum. Setelah anda tidur beristrirahat maka anda harus bangun untuk beraktifitas. Anda tidak mungkin tidur terus atau bangun terus.
Hukum menganut prinsip “promition of innocent” atau azas praduga tak bersalah. Seseorang tidak dapat dikatakan bersalah sebelum ada keputusan yang berkekuatan hukum yang tetap. Prinsip ini dianut oleh seluruh bangsa-bangsa disemua negara. Untuk membedah kasus-kasus yang melibatkan Tuhan maka kita diharuskan juga menggunakan prinsip hukum Tuhan yaitu “penggenapan”. Tanpa kita sadari hukum penggenapan ini telah kita jalani sehari-hari. Sebagai Contoh sederhana; jika anda selesai makan maka anda butuh minum. Anda tidak mungkin makan tanpa minum. Setelah anda tidur beristrirahat maka anda harus bangun untuk beraktifitas. Anda tidak mungkin tidur terus atau bangun terus.
Legal
Opinion ini disampaikan agar kita tidak latah dan ikut-ikutan menyalahkan Adam
dan Hawa. Menuduh Adam dan Hawa sebagai orang yang bersalah tanpa alasan hukum
yang tepat maka secara tidak langsung kita telah menyalahkan Tuhan selaku
Perencana dan Penciptanya. Bila paradigma yang kita anut selama ini tidak
diadakan peninjauan kembali, maka tanpa kita sadari kita sudah menyebar-luaskan
fitnah besar dan perkataan yang tidak menyenangkan terhadap Tuhan. Itu berarti
tanpa kita sadari kita telah melakukan pelanggaran hukum.
Alquran
dan alkitab adalah KUMPULAN HUKUM, UNDANG – UNDANG ATAU PERATURAN TUHAN (GOD’S
COMPILATION OF LAWS). Hukum-hukum Tuhan tersebut dikompilasi ke hukum alam dan
hukum alam dikompilasi ke hukum positif manusia. Kita semua sebagai anak-cucu
Adam tanpa kita sadari telah ikut serta melakukan rekonstruksi kebenaran
materil kasus pelanggaran hukum “perjanjian” ini. Masing – masing kita adalah
saksi pelaku dan saksi korban kemudian marilah kita hakimi kasus ini sendiri.
Rekonstruksi
Kebenaran materil untuk kasus Adam dan Hawa dapat diuraikan sebagai berikut :
Jika
anda pria, posisikanlah diri anda sebagai Adam, dan jika anda wanita maka
tempatkanlah diri anda sebagai Hawa. Sejak kecil kedua orang tua anda sangat
mengasihi dan menyayangi anda. Segala pemintaan anda dipenuhi segala fasilitas
yang anda inginkan disediakan oleh orang tua. Anda dibesarkan, disekolahkan dan
masa depan anda dipersiapkan dengan baik oleh orang tua anda. Ketika anda sudah
cukup umur dan dianggap siap anda mendambakan pasangan hidup. Setelah ketemu
dengan calon pasangan hidup yang pas dan dianggap cocok anda dipersatukan
(dinikahkan) . Anda merasa senang, bahagia dan hidup terasa lengkap. Semua
orang memberi ucapan selamat dan memberkati anda. Kemudian Tuhan berfirman
“bersenang-senanglah kalian yang telah digenapkan tapi jangan kalian makan buah
pohon itu”. Ternyata kalian berdua memakannya, karena memang buah itu harus
dimakan. Setelah anda melakukan perbuatan itu anda akan diperhadapkan kepada hukum
Tuhan berikutnya; yang perempuan akan merasakan susah payah saat mengandung
(mengidam, sesak nafas dsb) dan rasa sakit saat melahirkan sedangkan bagi pria
dituntut tanggungjawabnya untuk mencarikan rezki buat istri dan anaknya karena
anak yang dilahirkan istrinya adalah hamba Tuhan yang dititipkan Tuhan kepada
anda. Kelak anak anda itu bila tiba waktunya akan menjalani hidup sebagaimana
putaran roda kehidupan yang pernah anda jalani.
Hukum Tuhan dikompilasi ke hukum alam. Hukum alam mengatakan bumi ini berputar, maka hukum Tuhan ikut berputar mengikuti hukum alam. Hukum Tuhan berputar dan tetap berlaku saat hukum itu dibuat mulai Adam dan Hawa kemudian turun keanak-anaknya, lalu turun kecucunya, cicitnya sampai kepada kita dan generasi- generasi yang akan datang. Hukum Tuhan berlaku sejak dulu, sekarang dan selamanya.
Hukum Tuhan dikompilasi ke hukum alam. Hukum alam mengatakan bumi ini berputar, maka hukum Tuhan ikut berputar mengikuti hukum alam. Hukum Tuhan berputar dan tetap berlaku saat hukum itu dibuat mulai Adam dan Hawa kemudian turun keanak-anaknya, lalu turun kecucunya, cicitnya sampai kepada kita dan generasi- generasi yang akan datang. Hukum Tuhan berlaku sejak dulu, sekarang dan selamanya.
Para
pembaca/warga setia blog yth. ini. Anda sebagai hakim, putuskanlah kasus ini
secara adil dan benar. Jika anda memutuskan Adam dan Hawa bersalah maka anda
harus juga menyalahkan diri anda sendiri dan katakan sekarang juga bahwa anak-
anak yang lahir dari rahim istri anda sebagai anak haram dan bukan anak/hamba
Tuhan. Setelah itu bersiap-siaplah, karena hukum dengan sendirinya akan
menuntut anda “apakah anda akan mengatakan juga bahwa Tuhan dalam kedudukannya
sebagai Perencana dan Pencipta telah ikut serta berbuat kesalahan karena
membiarkan Adam dan Hawa melanggar perjanjian itu. Katakanlah bahwa dengan
terpaksa Tuhan anda tempatkan sebagai pihak yang bersalah”.
Jika
anda memutuskan “pelanggaran perjanjian” Adam dan Hawa dapat dibenarkan secara
hukum karena pelanggaran itu telah direncanakan Tuhan maka pembenaran itu
berlaku buat anda juga. Anak-anak yang lahir dari rahim istri anda adalah
anak-anak Tuhan, hamba Tuhan yang dikasihi Tuhan yang dipercayakan Tuhan kepada
anda untuk diajar, dididik, dibimbing dan dibesarkan sebagaimana yang telah
anda dapatkan dari orang tua anda dengan harapan kelak anak anda itu juga akan
menjalani hukum-hukum Tuhan. Keputusan yang adil dan benar yang telah anda
jatuhkan dengan sendirinya akan menempatkan Tuhan dalam kedudukannya sebagai
PERENCANA DAN PENCIPTA.
Adalah
TUHAN YANG MAHA BENAR, MAHA ADIL DAN MAHA SEMPURNAH DALAM SEGALA PERENCANAAN
DAN PENCIPTAANNYA.
Anda telah memutuskan Adam dan Hawa tidak bersalah berarti Adam dan Hawa tidak memiliki dosa. Anggapan bahwa Adam mewariskan dosa kepada kita semua adalah anggapan yang bertentangan dengan hukum kewarisan. Yang diwarisikan Adam adalah perbuatan yang telah Adam lakukan bersama istrinya Hawa. Jika anda melakukan perbuatan itu bukan dengan istri anda maka baru bisa disebut anda berdosa karena menyimpang dari apa yang telah diperbuat oleh Adam.
Anda telah memutuskan Adam dan Hawa tidak bersalah berarti Adam dan Hawa tidak memiliki dosa. Anggapan bahwa Adam mewariskan dosa kepada kita semua adalah anggapan yang bertentangan dengan hukum kewarisan. Yang diwarisikan Adam adalah perbuatan yang telah Adam lakukan bersama istrinya Hawa. Jika anda melakukan perbuatan itu bukan dengan istri anda maka baru bisa disebut anda berdosa karena menyimpang dari apa yang telah diperbuat oleh Adam.
Tuhan
“menggenapi” Pohon kehidupan dengan Pohon pengetahuan baik dan jahat. Semua
Tuhan serahkan kepada anda. Jika anda menggunakannya dengan baik dan tidak
bertentangan dengan hukum – hukum Tuhan maka kebaikan yang akan anda jumpai.
Bila digunakan dengan cara yang jahat dan melanggar hukum maka kehancuranlah
yang akan anda dapatkan.
Ada dua hak (hukum penggenapan) yang Tuhan berikan kepada manusia yaitu pertama : hak untuk hidup. Untuk hidup manusia perlu makan (hukum sebab-akibat) Kedua : hak untuk memiliki keturunan yang mewarisi. Untuk memiliki keturunan dibutuhkan wanita karena wanita itu yang mengandung dan melahirkan. (hukum sebab-akibat). Wanita bisa mengandung karena Tuhan menciptakan “birahi” melalui wanita (Hawa) kemudian “birahi” itu diberikan kepada manusia. Tergantung sepenuhnya kepada manusia mau memanfaatkannya ke jalan yang baik atau jahat haknya itu.
Ada dua hak (hukum penggenapan) yang Tuhan berikan kepada manusia yaitu pertama : hak untuk hidup. Untuk hidup manusia perlu makan (hukum sebab-akibat) Kedua : hak untuk memiliki keturunan yang mewarisi. Untuk memiliki keturunan dibutuhkan wanita karena wanita itu yang mengandung dan melahirkan. (hukum sebab-akibat). Wanita bisa mengandung karena Tuhan menciptakan “birahi” melalui wanita (Hawa) kemudian “birahi” itu diberikan kepada manusia. Tergantung sepenuhnya kepada manusia mau memanfaatkannya ke jalan yang baik atau jahat haknya itu.
Dari
banyak kasus-kasus hukum, semua hak yang Tuhan berikan kepada manusia dirampas
oleh sesamanya manusia dengan cara melawan hukum. Dalam hukum positif yang kita
anut semua perbuatan melawan hukum tersebut dimasukkan dalam ranah hukum
pidana. Kasus- kasus pembunuhan adalah kasus yang merampas hak untuk hidup
seseorang. Kasus-kasus korupsi, penyalahgunaan kekuasaan dengan
menghambur-hamburkan uang negara adalah kasus yang merampas hak negara untuk
mengatur makanan yang akan dimakan oleh rakyatnya. Banyak juga Kasus-kasus
pencabulan, pemerkosaan, perzinaan, perselingkuhan dan semua kasus-kasus yang
disebabkan oleh ketidakmampuan manusia mengatasi pengaruh jahat birahi.
Pertanyaannya sekarang, kenapa semua itu harus terjadi?.
Legal
Opinion akan dilanjutkan untuk membedah kasus “TRAGEDI PEMBUNUHAN PERTAMA DI
BUMI”. Dalam alkitab Kain membunuh Habel. Dalam alquran Qabil membunuh Habil.
Kasus ini adalah kasus “merampas hak hidup seseorang”. Kenapa tragedi
pembunuhan itu harus terjadi?. Apakah pembunuhan itu direncanakan Tuhan?. Jika
direncanakan maka pelaku pembununuhan itu dapat dikenakan tuduhan (pasal)
pembunuhan terencana. Qabil (Kain) adalah saksi pelaku. Habil (Habel) adalah
saksi korban. Kasus ini agak pelik dan sedikit rumit karena saksi korban telah
mati sehingga tidak bisa lagi diambil keterangannya didepan hukum. Hukum selalu
menuntut adanya dua saksi orang dewasa yang cakap (waras) yang keterangannya
diambil dibawah sumpah. Untuk memenuhi persyaratan ini maka kita harus
menjadikan cerita alquran dan alkitab sebagai saksi. Alquran dan alkitab
dinyatakan bebas dari “sumpah” yang dipersyaratkan karena alquran dan alkitab
telah bermuatan hukum/firman Tuhan. Sumpah hanyalah salah satu bagian terkecil
dari hukum Tuhan.
Untuk
mendapatkan keputusan ahir yang adil, benar, obyektif dan bertanggungjawab
terhadap kasus pembunuhan ini, maka saya tetap akan memposisikan diri saya
sebagai orang yang menyampaikan Legal Opinion. Hakim yang memutuskan perkara
ini adalah warga setia blog yth ini dan pembaca lainnya. Dengan berbagi tugas
seperti yang kita lakukan maka kita telah memenuhi prinsip- prinsip hukum
penggenapan.
Semoga
yang kita lakukan ini membawa manfaat yang positif bagi kita semua.
Amin.Assalamualaikum.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Bang
Admin, saya sudah memenuhi permintaan dan harapan admin untuk menyampaikan
Legal Opinion guna mengisi kekosongan warga setia blog yth ini yang ditinggal
pergi oleh orang tua kita guru agung Al Bughury dan Sinuhun Cahyo Nayaswara,
agar tidak disusupi oleh orang-orang yang ingin menyebarkan ajaran sesat dan
menyesatkan dengan menunggangi blog yth ini, sebagaimana yang telah dilakukan
Satriopanulis yang telah berusaha mencoba menyebarkan faham Ahmadiyah atau
Nachly yang telah berusaha mengajak dan mengajarkan ajaran-ajaran spiritual
dalam kegelapan rohani. Mudah-mudahan Legal Opinion Bagian Pertama ini tidak
mengecewakan admin dan seluruh warga setia blog yth ini serta pembaca lainnya
oleh karena hanya seperti ini saja kemampuan yang kami miliki yang dapat kami
persembahkan secara tulus dengan rasa suka cita yang didasari oleh niat suci
kami bahwa apa yang kami lakukan ini semata-mata karena Allah SWT.
Sekiranya
apa yang kami sampaikan ini ternyata salah maka benarkanlah. Jika dianggap
kurang maka cukupkanlah. Seandainya benar maka ikutilah. Karena kamilah, dalam
kedudukan kami sebagai penyampai Legal Opini ini, kelak yang akan dimintai
pertanggungjawaban dihadapan Tuhan sebagai mahkamah pengadilan tertinggi ummat
manusia mengingat apa yg kami sampaikan ini melibatkan Tuhan dengan segala
kompilasi hukum-hukumNya, dengan segala implikasi hukum-hukumNya yang berkaitan
dengan Rencana dan PenciptaanNya terhadap manusia dan problematika
kehidupannya. Admin dan warga blog yth ini tentu akan saya libatkan juga
sebagai saksi sy karena Admin dan warga melihat betapa hati-hatinya saya
menulis dan memposting legal opinion ini.
Admin
dan warga tidak usah takut ataupun ragu-ragu menjadi saksi saya dihadapan Tuhan
yah, karena sebagai orang hukum, sebagai orang yang memiliki kantor hukum
dengan segudang reputasi, saya sudah membuat payung hukum buat perlindungan
kita semua dengan kalimat-kalimat merendah hati seperti berikut ini : ” jika
apa yang saya sampaikan ini salah maka benarkanlah, jika kurang maka
cukupkanlah, seandainya benar maka ikutilah “. Payung hukum diatas bukan hanya
melindungi diri saya tapi juga diri Admin dan warga setia blog yth ini.
Membedah
kasus-kasus hukum dengan mendudukkan Tuhan sebagai Perencana dan Pencipta untuk
dimasukkan kedalam para pihak adalah sesuatu yang belum pernah dilakukan
sebelumnya oleh para ahli-ahli hukum. Mungkin saja mereka tahu tapi mereka
takut melakukannya ataukah ragu-ragu mengingat besarnya resiko hukum yang dapat
timbul yang akan menimpa dirinya dan keluarganya (anak-istrinya) jika apa yg
disampaikannya tidak benar. Mungkin juga dengan sebab lain misalnya Tuhan
dengan sengaja menutup hati dan fikiran para ahli-ahli hukum tersebut.
Entahlah!.
Wassalam.
Terimakasih
kepada sdr Petrus yang telah menyampaikan Surat Petrus yang pertama (Perjanjian
Baru 1:1). Insya Allah pada kesempatan berikutnya ayat penting ini akan kita
bahas sekaligus memberi uraian Trinitas sebagaimana yang diharapkan oleh sdr
Gareng.
Terimakasih
kepada Admin yang telah memberi kesempatan dan kepercayaan kepada saya untuk
menyampaikan Legal Opinion. Admin meminta Trinity agar exis di blog ini, namun
harapan admin agak berat kami penuhi mengingat banyaknya tugas-tugas kami yang
membutuhkan perhatian dan konsentrasi prima. Kami meminta warga blog ini serius
mencermati dan menganalisis Legal Opinion yang akan kami sampaikan dan dimohon
pengertiannya jika ada pertanyaan atau tanggapan yang tidak segera kami jawab
mengingat keterbatasan kami. Jika apa yang kami sampaikan “kurang” maka
“cukupkanlah”, seandainya “salah” maka “benarkanlah”, apabila yang kami
sampaikan “benar” maka “ikutilah” dan jadikanlah semua itu sebagai sesuatu yang
membawa manfaat yang positif.